Breaking News:

Berita Viral

Bantu Promosikan Restoran, Influencer Ini Kecewa Tak Diberi Makan Gratis: Tidak Akan Datang Lagi

Bantu promosikan yang terbaik, seorang influencer media sosial ini kecewa tak diberi makan secara gratis.

Editor: Eri Ariyanto
DailyStar
Ilustrasi restoran 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Bantu promosikan yang terbaik, seorang influencer media sosial ini kecewa tak diberi makan secara gratis.

Padahal influencer media sosial itu mengaku sudah berupaya sebaik mungkin untuk mempromosikan restoran tersebut.

Seperti diketahui, influencer ini berasal dari Inggris dan menimbulkan kegaduhan setelah secara terbuka mengkritik sebuah restoran.

Ilustrasi zodiak marah
Ilustrasi marah (freepik.com/ cookie_studio)

Baca juga: 5 Fakta Lolly Pulang ke Indonesia, Temui Nikita Mirzani hingga Disambut bak Ratu oleh Vadel Badjideh

Hal itu dilakukannya karena restoran itu menolak memberikan makanan gratis sebagai imbalan untuk promosi.

Pengelola restoran Lucky Ramen and Sushi lalu merespons kekesalan influencer tersebut dengan candaan.

Mereka menyebut influencer tersebut sebagai "superstar centang biru" dan dengan sarkastik mengatakan bahwa "eksposur pasti membayar tagihan!".

Pihak restoran kemudian membagikan balasan kemarahan dari influencer tersebut.

Influencer itu tidak terima kasusnya disebarluaskan menyatakan bahwa mereka berhak mendapatkan makanan gratis.

"Kami pergi ke tempat yang kami inginkan, makan apa yang kami inginkan, dan yang terakhir - semuanya gratis! SIAPA YANG TERTAWA SEKARANG??" ungkap influencer tersebut, dikutip dari NDTV.

"Saya rasa Anda sudah tidak waras. Beraninya Anda mencoba dan mengekspos kami seperti itu??? Jadi Anda pikir orang-orang seperti kami tidak pantas untuk makan secara GRATIS???" tambah mereka mencaci maki.

Restoran El Buen Comer
Ilustrasi restoran (DailyStar)

Baca juga: Keliling Dunia Pakai Motor, YouTuber Wanita Dilecehkan Bergilir oleh 7 Pria di Depan Suaminya

Influencer tersebut lebih lanjut mengatakan, bahwa mereka menawarkan promosi berharga ke restoran secara gratis, dengan mengharapkan makanan gratis sebagai imbalan atas waktu dan usaha yang mereka lakukan.

"Seandainya Anda tidak menyadarinya, kami melakukan yang terbaik untuk membantu dan mempromosikan Anda secara GRATIS!!! Kami tidak berharap banyak, hanya makanan gratis sebagai kompensasi atas waktu, tenaga, usaha, dan energi positif yang kami berikan kepada Anda," ungkapnya.

"Fakta bahwa Anda ingin mengekspos kami para influencer seperti itu, kami tidak akan datang lagi dalam waktu dekat untuk mendukung."

"Makanan Anda terlihat enak dan kami mendengar bahwa Anda sangat sibuk, oleh karena itu kami mencoba untuk mendukung. Tapi kesombongan Anda membuat saya muak. Haha sangat lucu, kalian tertawa, tapi kami yang tertawa," tambah mereka.

Pihak restoran membalas dengan pesan sindiran.

"Kami sekarang menggelar karpet merah untuk semua makanan gratis yang Anda inginkan. Dan bukan hanya itu saja - koki kami siap untuk berpisah dengan Crocs dan Birkenstocks mereka, memberikannya sebagai bonus atas cinta dan kerja keras Anda!" tulis mereka.

"Bahkan medali kehormatan ayah saya dari perang Jepang juga akan diperebutkan, dia merasa murah hati sebagai seorang kakek tua, dan dia bahkan mempertimbangkan untuk menggunakan kursi roda hibrida ramah lingkungan yang baru untuk Anda!" tambah pihak restoran.

Dua orang influencer asal Taiwan dijatuhi hukuman penjara di Kamboja setelah memalsukan penculikan di negara tersebut dan menyiarkan secara langsung pelariannya. Dua influencer itu, yakni Chen Neng-chuan (31) yang menggunakan nama panggilan Goodnight Chicken, dan Lu Tsu-hsien (34) yang dikenal sebagai Anow.
Dua orang influencer asal Taiwan dijatuhi hukuman penjara di Kamboja setelah memalsukan penculikan di negara tersebut dan menyiarkan secara langsung pelariannya. Dua influencer itu, yakni Chen Neng-chuan (31) yang menggunakan nama panggilan Goodnight Chicken, dan Lu Tsu-hsien (34) yang dikenal sebagai Anow. (Mothership)

2 Influencer Taiwan Bikin Gempar, Siarkan Video Pelarian saat Diculik di Kamboja, Ternyata Bohong!

Kasus ini terjadi di Kamboja, dimana ada dua influencer asal Taiwan yang membuat konten siaran langsung di negara orang dengan berpura-pura diculik.

Mereka mengeklaim dirinya telah terperosok masuk ke sebuah kawasan pejahat di kota Sihanoukville, Provinsi Preah Sihanouk, Kamboja.

Konten itu tentu saja membuat gaduh dan panik penduduk termasuk polisi Kamboja, yang langsung digerakkan untuk menyelediki keselamatan dua influencer tersebut.

Baca juga: Nyeri! Satpam Cantik Bingung Tiba-tiba Matanya Bengkak, Bibir Jontor setelah Minum Obat: Susah Lihat

Ternyata, semua cuma rekaan dan kebohongan saja!

Berikut kronologinya

Dua influencer dijatuhi hukuman penjara di Kamboja setelah memalsukan penculikan di negara tersebut dan menyiarkan secara langsung pelariannya.

Dua influencer itu, yakni Chen Neng-chuan (31) yang menggunakan nama panggilan "Goodnight Chicken", dan Lu Tsu-hsien (34) yang dikenal sebagai "Anow".

Sebagaimana dilaporkan The Cambodian China Times, keduanya dijatuhi hukuman dua tahun penjara dan denda 4 juta riel Kamboja (sekitar Rp 15 juta) karena dianggap memicu kegaduhan sosial.

Chen terkenal dengan video paranormalnya, dengan 129.000 subscriber di YouTube dan lebih dari 405.000 pengikut di TikTok.

Baca juga: Sosok Farrel Legolas Putra Sulung Vincent Rompies, Menggeluti Bela Diri Taekwondo, Jago Sepak Bola

Dalam siaran langsung tersebut, Chen diduga dikejar oleh seseorang yang mengenakan pakaian militer dan kemudian dipukuli sebelum siaran langsung tersebut diputus secara tiba-tiba, demikian dilaporkan ET Today.

Istri Chen yang menangis juga mengatakan bahwa suaminya telah hilang, media lokal melaporkan saat itu.

Keesokan harinya, Chen memulai siaran langsung lainnya dan mengeklaim bahwa dia telah berhasil melarikan diri dari kompleks penipu tersebut.

Dalam video tersebut, kepalanya gundul, bajunya berlubang besar dan dia terlihat ketakutan karena dia mengaku telah dirampok dan dipukuli.

Setelah siaran langsung dipublikasikan, banyak netizen yang skeptis dengan klaimnya dan seorang anggota Global Anti-scam Organisation (GASO) juga menunjukkan beberapa ketidaksesuaian dalam video Chen.

Selain itu, keluarga Chen tidak mengajukan laporan polisi dan Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan bahwa mereka tidak menerima permintaan bantuan, menurut Focus Taiwan.

Baca juga: Brukk! Ruang Kelas SDN 2 Sidamukti Majalengka Ambruk, 2 Guru & Mahasiswi PKL Luka Tertimpa Puing

Ditangkap oleh polisi Kamboja

Siaran langsung Chen mendorong pihak berwenang setempat untuk melakukan penyelidikan.

Polisi setempat mengeluarkan surat pemberitahuan orang hilang, namun kemudian menemukannya di sebuah apartemen, bersama dengan alat peraga yang digunakan untuk melakukan penculikan.

Setelah video siaran langsung Chen terungkap sebagai tipuan, sebuah klip video CCTV muncul secara online yang menunjukkan Chen sendirian di jalan merekam video kedua.

Dua orang influencer asal Taiwan dijatuhi hukuman penjara di Kamboja setelah memalsukan penculikan di negara tersebut dan menyiarkan secara langsung pelariannya.
Dua orang influencer asal Taiwan dijatuhi hukuman penjara di Kamboja setelah memalsukan penculikan di negara tersebut dan menyiarkan secara langsung pelariannya. (Mothership)

Berlutut dan meminta maaf pada konferensi pers

Sebuah konferensi pers juga diadakan pada 15 Februari di mana Gubernur Provinsi Preah Sihanouk, Kuoch Chamroeun, memberikan rincian tentang kasus ini.

Menurut The Cambodian China Times, gubernur mengatakan bahwa Chen dan komplotannya tiba di Kamboja pada 11 Februari dan mereka awalnya berencana untuk mengambil gambar di sebuah rumah sakit di Phnom Penh, namun lokasi tersebut tidak sesuai dengan yang mereka harapkan.

Mereka kemudian memutuskan untuk mencoba melakukan pengambilan gambar di sebuah bangunan hotel yang terbengkalai, namun hal ini juga tidak berjalan sesuai rencana.

Setelah itu, mereka pindah ke provinsi Preah Sihanouk, mengunjungi beberapa bangunan yang terbengkalai sebelum membeli alat peraga yang diperlukan untuk pengambilan gambar pada 12 Februari malam.

Baca juga: Anak Vincent Rompies Diduga Bully Siswa di Serpong hingga Korban ke RS, Polisi: Masih Penyelidikan

Setelah menyelesaikan siaran langsung, Chen dan Lu naik mobil kembali ke penginapan untuk beristirahat.

Chamroeun menambahkan bahwa keduanya sengaja menggambarkan Kamboja sebagai masyarakat yang berbahaya.

"Mereka menulis naskahnya sebelum datang ke Kamboja," katanya kepada media.

Chen dan Lu berlutut memohon kesempatan kedua dalam konferensi pers tersebut.

"Saya sangat menyesal, tolong beri saya kesempatan," kata Chen kepada Chamroeun.

Chen juga mengatakan kepada media bahwa Preah Sihanouk Kamboja sebenarnya adalah tempat yang sangat aman dan sangat indah.

Ia lalu berharap diberi kesempatan untuk mempromosikan negara ini kepada para turis dan membantu menghilangkan kesalahpahaman tentang negara ini.

Lu juga menambahkan bahwa mereka telah merencanakan untuk membuat konten untuk memperkenalkan pemandangan dan orang-orang Kamboja dalam beberapa hari terakhir masa tinggal mereka dan berharap pemerintah Kamboja dapat memberi mereka kesempatan untuk melakukannya.Terlepas dari permintaan maaf dari keduanya, Chamroeun mengatakan bahwa mengutuk mereka secara lisan saja tidak akan cukup.

"Jika kita memaafkan mereka, di lain waktu akan ada orang lain yang mengarang kebohongan serupa yang akan menodai citra Kamboja," katanya.

Keduanya akan dideportasi dari negara itu setelah mereka menjalani hukuman, tambah Chamroeun.

Diolah dari berita tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari iniinfluencerrestoranInggris
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved