Breaking News:

Berita Viral

Detik-detik Sekeluarga Muntah Darah Setelah Minum Es di Kafe, Syok Ternyata Berisi Nitrogen Cair

Sebuah petaka mengerikan terjadi di sebuah cafe, lima orang muntah darah dan mengeluh lidahnya kelu.

Penulis: Sinta Manila
Editor: Sinta Manila
Ankita (Modi Ka Parivar)
Lima orang muntah darah dan mengeluh lidahnya kelu setelah mengonsumsi hidangan penutup. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sebuah petaka mengerikan terjadi di sebuah cafe di kota Gugugram, India.

Lima orang muntah darah dan mengeluh lidahnya kelu setelah mengonsumsi hidangan penutup.

Mereka berteriak dan menangis histeris karena mulut mereka terasa panas.

Baca juga: 3 Pria di India Rudapaksa Beramai-ramai Seorang Travel Vlogger saat Kemah, Barang Juga Dirampok

Sebagaimana diberitakan di media setempat, insiden mengerikan ini terjadi di Kafe Laforestta di Gurugram.

Ankit Kumar, bersama istri dan teman-temannya, mengunjungi kafe, namun tamasya menyenangkan mereka berubah menjadi mimpi buruk.

Video yang diambil Kumar memperlihatkan teman-temannya, termasuk istrinya, berteriak dan menangis karena mulut mereka terasa panas.

Satu orang bahkan muntah-muntah di lantai restoran, sementara yang lain berusaha meringankan rasa panasnya dengan mengoleskan es sambil berseru, “Ini terbakar.”

Baca juga: Teka-teki Tabrakan Kereta di India, 14 Orang Tewas, Ternyata Gegara Masinis Nonton Kriket di Ponsel

Peristiwa itu terungkap saat Amit Kumar didampingi istri dan teman-temannya mengunjungi Kafe La Forestta di Sektor 90 Gurugram.

Setelah selesai makan, staf restoran menawari mereka makanan penyegar mulut, yang justru berakibat fatal

Pada NDTV, Amit Kumar memberikan pernyataan atas kejadian ini.

“Kami tidak tahu apa yang mereka campurkan ke dalam penyegar mulut.

Semua orang di sini muntah. Ada luka di lidah mereka. Mulut mereka terbakar.

Tidak tahu jenis asam apa yang mereka berikan kepada kami.” ujarnya.

Lima orang muntah darah dan mengeluh lidahnya kelu setelah mengonsumsi hidangan penutup.
Lima orang muntah darah dan mengeluh lidahnya kelu setelah mengonsumsi hidangan penutup. (Ankita (Modi Ka Parivar))

Meski kondisinya semakin memburuk, manajemen restoran diduga tidak memberikan bantuan atau penjelasan apa pun.

Polisi yang tiba di lokasi kejadian langsung membawa korban rumah sakit swasta terdekat untuk mendapatkan perawatan medis segera.

Staf restoran diduga telah melarikan diri.

Dalam keterangannya, Kumar mengatakan bahwa seorang dokter mengidentifikasi 'penyegar mulut' itu sebagai es kering.

Yaiut suatu bentuk karbon dioksida padat yang digunakan sebagai zat pendingin.

Es kering berpotensi berbahaya jika tidak ditangani dengan benar karena sangat dingin dan dapat menyebabkan radang dingin jika bersentuhan langsung dengan kulit.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS telah memperingatkan agar tidak menelan es kering karena dapat menyebabkan cedera parah dan kerusakan internal.

Baca juga: 5 Potret Cantik Radhika Merchant Calon Istri Anant Ambani, Bakal Jadi Menantu Crazy Rich India!

Lima orang muntah darah dan mengeluh lidahnya kelu setelah mengonsumsi hidangan penutup.
Lima orang muntah darah dan mengeluh lidahnya kelu setelah mengonsumsi hidangan penutup. (Ankita (Modi Ka Parivar))

“Nitrogen cair dan es kering dapat menyebabkan kerusakan parah pada kulit dan organ dalam jika salah penanganan atau tertelan secara tidak sengaja karena suhu yang dapat dipertahankan sangat rendah.

Oleh karena itu, nitrogen cair dan es kering tidak boleh dikonsumsi langsung atau bersentuhan langsung dengan kulit yang terpapar.

Meskipun insiden tertelan secara tidak sengaja atau kontak langsung dengan nitrogen cair dan es kering terkait makanan eceran di Amerika Serikat tergolong rendah, namun cedera yang terjadi cukup parah,” kata FDA.

“Saya tunjukkan bungkus penyegar mulut itu ke dokter, katanya es kering.

Menurut dokter, itu asam yang bisa menyebabkan kematian,” kata Kumar, menurut kantor berita PTI.

(Tribunnewsmaker.com/MNL)

Tags:
es keringcafemuntah darah
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved