Guru SMA Ngaku Sakti Bisa Sembuhkan Kemandulan, Lecehkan Banyak Wanita di Hotel Berdalih Pengobatan

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jepang mengaku sakti dan bisa sembuhkan kemandulan.

Ternyata guru itu diduga sudah melecehkan banyak wanita di hotel dengan berdalih pengobatan. Lantas, seperti apa kisah lengkapnya?

Dikutip TribunNewsmaker dari Eva.vn, seorang guru di Jepang baru saja ditangkap atas tuduhan melakukan pelecehan seksual terhadap banyak perempuan.

Baca juga: Wanita Ini Alergi Sperma Padahal Ingin Sekali Punya Anak, Kulit Serasa Terbakar Kalau Kena

Seperti diketahui, pria itu mengaku sebagai paranormal yang mampu mengobati ketidaksuburan wanita dengan "metode esoteris".

Setelah mendapatkan kepercayaan korban, dia akan memikat korban ke hotel dan melakukan pelecehan seksual terhadapnya.

Diketahui, Yuzo Yamashita, 55 tahun, merupakan guru sains keluarga di sebuah SMA di kota Isahaya, provinsi Nagasaki, Jepang.

Ia diduga membawa seorang perempuan ke sebuah hotel pada Agustus 2022, kemudian melakukan pelecehan seksual berkedok perawatan medis.

Baca juga: Keliling Dunia Pakai Motor, YouTuber Wanita Dilecehkan Bergilir oleh 7 Pria di Depan Suaminya

Menurut informasi dari pihak kepolisian, Yuzo Yamashita mengaku sebagai seorang paranormal yang mampu melihat banyak hal supranatural dan misterius yang tidak dapat dilihat oleh orang biasa dan disuruh oleh nenek moyangnya untuk melakukan hal tersebut.

Untuk membantu orang. Dia mengiklankan bahwa dia dapat menyembuhkan penyakit wanita infertilitas (kemandulan) dengan menggunakan "metode esoteris".

Anehnya, ternyata ada seorang wanita yang percaya dengan perkataan Yuzo Yamashita dan mendatanginya untuk berobat.

Pertama, Yuzo Yamashita berulang kali meminta wanita tersebut untuk mengirimkan foto perut bagian bawahnya, lalu menegaskan: "Saya dapat melihat bayinya dengan jelas" .

Saat dia melihat wanita itu "dalam perangkap", Yuzo Yamashita memanggilnya ke hotel.

Di sana, dia menggunakan alasan "perlu memperbaiki area di dalam rahim" dan kemudian melecehkan wanita tersebut.

Hanya ketika wanita itu kembali ke rumah dan memberi tahu keluarganya tentang "metode aneh" Yuzo Yamashita, mereka panik dan segera melapor ke polisi.

Diketahui bahwa keluarga wanita tersebut telah memiliki hubungan dekat dengan Yuzo Yamashita selama bertahun-tahun, sehingga tidak ada yang menyangka bahwa dia akan menjadi orang yang pembohong dan sakit-sakitan.

Setelah diselidiki, polisi menggeledah rumah Yuzo Yamashita dan menyita laptopnya.

Di dalam komputer tersebut tersimpan lebih dari 5.000 video tidak senonoh yang sebagian besar direkam di dalam hotel.

Diduga Yuzo Yamashita diam-diam merekam proses penganiayaan terhadap korban.

Namun saat ditanyai, dia membantah semua tuduhan tersebut.

Yuzo Yamashita mengatakan dia sama sekali tidak berniat menipu siapapun, itu hanya bagian dari perilakunya.

Polisi Jepang sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut dan tidak menutup kemungkinan banyak perempuan lain yang juga menjadi korban Yuzo Yamashita.

Sosok Guru SMP Cabul di Bogor, Lecehkan Siswi hingga Digeruduk Warga, Diduga Sejak 2012: Ortu Cemas

Inilah sosok guru cabul di wilayah Bogor yang belakangan viral hingga jadi perbincangan publik.

Oknum guru SMP di Cigombong tersebut diduga melakukan pelecehan kepada siswinya sendiri dan sudah beraksi lama.

Kini sekolah SMP tempat terduga pelaku mengajar pun digeruduk oleh warga pada Kamis (22/2/2024) kemarin.

Bahkan, aksi pengerudukan ini viral hingga beredar luas di media sosial.

Dari informasi yang beredar, puluhan warga yang datang ke SMP tersebut bermaksud menyuarakan kekecewaannya terhadap sekolah tersebut yang masih mepekerjakan oknum guru cabul.

"Telah terjadi tindak pelecehan seksual oleh oknum guru SMP Negeri di Cigombong, Kami sebagai masyarakat Bojong Kiharib amat kecewa atas kejadian ini yang ada di lingkungan kami. Apalagi pelaku tersebut mengajar di bidang kerohanian. Kami mendatangi sekolah ataupun TKP (Tempat Kejadian Perkara) untuk memberikan efek jera," tulis salah satu akun di pesan Whatsapp Grup seperti dikutip TribunnewsBogor.com, Kamis (22/2/2024). 

Baca juga: Bu Guru TK Kepergok Kerja Sambilan Jadi PSK, Niat Berhenti tetap Dipaksa Muncikari: Wali Murid Murka

Selain di whatsapp grup, di akun instastory instagram akun @retnooysr menuliskan kalau tindakan tak terpuji itu sudah terjadi sejak belasan tahun lalu. 

"Dari angkatan 2012 juga udah ada korbannya temen aku, udah lama banget kayaknya beraksi deh," tulis akun tersebut. 

Menanggapi hal tersebut Kapolsek Cigombong, Kompol Hida Tjahjono, mengaku tidak tahu. 

"Kami tidak tahu, karena korban tidak buka laporan ke polsek," katanya saat dikonfirmasi.

Baca juga: Ibu Guru SMA Kepergok Selingkuh dengan Siswanya yang Berusia 16 Tahun, Suami Sebar Bukti Chat Mesra

Orang Tua Murid Was-was

Sejumlah orangtua siswa kini mengaku was-was lantaran takut anaknya jadi korban pelecehan yang diduga dilakukan oleh seorang oknum guru.

Menurut Lia Permana, salah satu orangtua siswa mengatakan, jika sang oknum guru cabul ini baru kena batunya.

"Kalau cerita dari anak saya, kebiasaan colak-colek jadinya penyakit sampai terjadi tindakan tidak senonoh itu," kata Lia.

Ia berharap oknum guru tersebut dapat diadili, agar seluruh pelajar di SMP Negeri 1 Cigombong tidak merasa takut.

"Saya sebagai orang tua tentunya was-was, apalagi anak saya masih kelas 7, harus ada tindakan tegas supaya anak-anak juga tidak ketakutan," tandasnya.

Menurutnya, penggerudukan yang dilakukan warga lantaran ada laporan pelecehan dari korban kepada orangtuanya.

"Tadi pagi terjadi pelecehan yang dilakukan oleh guru agama terhadap siswa SMP Cigombong," ujarnya saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Kamis (22/2/2024).

Ia melanjutkan, perlakuan tak wajar oknum guru kepada siswinya ini sudah terjadi sejak lama.

"Kalau yang saya dengar guru agama ini, mungkin baru sekarang kena batunya, itu memang udah lama seperti itu karena anak saya ada 4, semuanya sekolah disitu. Walaupun tinggal yang bungsu kelas 7 itu, cerita dari anak saya emang dari dulu begitu," paparnya.

(TribunNewsmaker.com/Eri Ariyanto)