Kisah Nunuk Nuraini Penemu Racikan Bumbu Mi Instan Indonesia: Indomie, Supermie hingga Sarimie

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nunuk Nuraini merupakan sosok penting dalam dunia perkulineran di Indonesia.

Nunuk Nuraini merupakan wanita dibalik kesuksesan produk andalan Indofood yakni Indomie.

Dilansir dari berbagai sumber (14/3/2024) Nunuk Nuraini merupakan penemu racikan bumbu Indomie yang melegenda.

Seperti diketahui Indomie pertama kali diproduksi pada 1972.

Ketika itu produk Indomie masih di bawah naungan PT Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd.

Perusahaan tersebut didirikan oleh Djajadi Djaja pada tahun 1970.

Baca juga: 30 Tahun Jadi Karyawan Indomie, Pria Wonogiri Kini Jadi Juragan Mie Sendiri dengan Puluhan Pegawai

Sejak produksi awalnya pada tahun 1972 tersebut, Indomie berubah menjadi mie instan terbaik di Indonesia.

Tak hanya di Indonesia, Indomie juga berhasil menjadi salah satu mie instan populer di kancah internasional.

Rasa khas di dalam bumbu Indomie itulah yang membuat banyak orang terbius akan kenikmatannya.

Dibalik kenikmatan Indomie tersebut tentu tak lepas dari peran Nunuk Nuraini.

Nunuk Nuraini merupakan wanita asal Bandung yang malah justru jarang disorot.

Padahal dirinya lah yang selama ini menjadi kunci sukses dari melejitnya merk Indomie.

Selain menciptakan bumbu racikan Indomie, ternyata Nunuk Nuraini juga meracik cita rasa Supermie dan Sarimie.

Baca juga: JUAL Indomie hingga Nasi Telur, Warung Burjo Ini Ternyata Milik Arya Saloka, Kini Diserbu Pembeli

Kedua merk mi instan tersebut juga menjadi legenda di kancah dunia mi di Indonesia.

Baik Supermie dan Sarimie sama-sama merupakan mi instan yang digemari masyarakat Indonesia.

Keduanya memiliki rasa yang unik dan sudah melekat di lidah masyarakat.

Nunuk Nuraini bukanlah orang yang berasal dari latar belakang sembarangan.

Dirinya diketahui merupakan alumni Universitas Padjadjaran di Bandung.

Nunuk Nuraini merupakan lulusan Fakulas Pertanian di Universitas Padjadjaran Bandung.

Dirinya diketahui menyelesaikan bangku kuliahnya dari jurusan Teknologi Pangan pada tahun 1980.

Dengan background pendidikannya itu, tak heran jika dia jadi sosok penemu cita rasa Indomie, Supermie dan Sarimie.

Baca juga: 5 Fakta Menarik Indomie: Varian Rasanya Diracik Nunuk Nuraini hingga Muncul Perdana Tahun 1972

Selain itu, Nunuk Nuraini juga berkontribusi besar atas racikan bumbu Indomie vairan lainnya.

Kini nama Nunuk Nuraini sah menjadi legenda sepanjang masa.

Diketahui Nunuk Nuraini kini telah meninggal di usianya yang ke-59 tahun.

Dirinya meninggal dunia pada 27 Januari 2021 dan disemayamkan di Bandung, Jawa Barat.

30 Tahun Jadi Karyawan Indomie, Pria Wonogiri Kini Jadi Juragan Mie Sendiri dengan Puluhan Pegawai

Putra daerah asal Wonogiri mampu membuat kesuksesannya menginspirasi orang lain.

Berawal dari karirnya jadi karyawan perusahaan mie instan kenamaan Indomie, dirinya bisa membangun usaha sendiri.

Kisah suksesnya diceritakan saat channel YouTube WONOGIREN mendatangi kediaman pengusaha mie asal Wonogiri ini.

Video YouTube sudah diunggah 2 tahun yang lalu yakni Mei, 2021.

Baca juga: BISNIS Jual Indomie di Amerika, Pria Indonesia Raup Laba Menggiurkan, Satu Dus Untung Rp 1 Juta

Ternyata tak sebentar bos mie ini saat menjadi karyawan Indomie, dia menghabiskan 30 tahun bekerja.

Hingga akhirnya dirinya pilih membuka usaha sendiri sebagai pengusaha produksi mie di kampung halamannya yakni Wonogiri.

"Ini sudah produksi berapa lama mas?," ujar YouTuber kepada kepala produksi.

"Ini sudah berjalan sekitar dua tahun," jawabnya.

Pemilik usaha yang bernama Edi menceritakan bahwa dirinya dulunya adalah karyawan perusahaan Indomie.

"Saya lulus sekolah SMA langsung bekerja di pabrik makanan Indomie," kata Edi.

Berbekal pengetahuannya tentang produksi makanan, Edi akhirnya bertekad membuat perusahaan sendiri.

Apalagi di Wonogiri ini, usaha mie menurutnya punya banyak potensi.

"Dalam kondisi pandemi, Alhamdulillah bisa menampung banyak karyawan, sehingga ada kegiatan yang bisa kita lakukan." ujar Edi.

Terlebih, Wonogiri banyak ditemukan produk makanan berbasis dengan tepung-tepungan apalagi yang berasal dari umbi dan singkong.

Sehingga di kota tersebut, banyak pengusaha hingga pedagang mia ayam yang sukses.

Saking banyaknya bahan alami dari Wonogiri, maka Edi sangat berkeinginan untuk bisa mengembangkan mie dari umbi, kelor hingga pewarna alami kunyit.

"Tepung singkok itu kalau sudah terfermentasi seperti mokaf, nilai kesehatannya lebih baik daripada kita mengonsumsi tepung terigu." tambahnya

Maka dari itu, Edi yakin bahwa bisnis usaha rumahannya akan terus bisa bertumbuh.

Tak cuma itu saja, dalam proses pembuatan mie, Edi juga mengaku bahwa bahan yang digunakan pada usaha atau bisnis rumahannya juga berasal dari Wonogiri.

Dengan membuka bisnis sendiri, Edi juga bisa membuka lowongan pekerjaan untuk membantu proses pembuat mie.

Mie tersebut sudah dipasarkan ke luar Jawa Tengah bahkan luar pulau yakni dengan cara penjualan online.

Wonogiri sendiri merupakan kabupaten yang terletak di tenggara Provinsi Jawa Tengah.

Bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo, bagian selatan langsung di bibir Pantai Selatan.

(TribunnewsMaker.com/Candra)