Ambil Hp yang Jatuh, Pria Ini Malah Terjebak 36 Jam di Gorong-gorong, Terpaksa Minum Air Selokan

Namun, Quach tak begitu saja percaya dan berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Baca juga: Tak Kapok Gagal Jalani Program Bayi Tabung, Cinta Penelope & Suami Putuskan Coba Cara Lain di Turki

Kemudian Quach pun menelpon sang suami untuk memahami semua ini.

Setelah menelpon sang suami, kebenarannya pun akhirnya terungkap.

Quach baru sadar ternyata bayi laki-laki tersebut merupakan hasil dari proses surogasi (ibu pengganti).

Surogasi merupakan suatu perjanjian bagi seorang wanita untuk menjalani kehamilan bagi orang lain.

Suami Quach bernama Ong Cao ternyata ingin memiliki lebih banyak anak-anak.

Ternyata selama ini Ong Cao meminta orang lain untuk menjadi surogat (sang ibu pengganti).

Ong Cao juga telah menandatangani perjanjian dengan sebuah perusahaan penyedia proses surogasi.

Baca juga: Tak Kapok Gagal Jalani Program Bayi Tabung, Cinta Penelope & Suami Putuskan Coba Cara Lain di Turki

Seorang mahasiswi berusia 24 tahun kemudian secara sukarela mendonorkan telurnya untuk mejadi surogat Ong Cao.

Biaya yang dikeluarkan oleh Ong Cao pun tak sedikit untuk proses surogasi ini.

Ong Cao rela merogoh kocek hingga 540 ribu Yuan atau sekitar Rp 1,1 miliar.

Dalam dokumen perjanjian ditulis jika Ong Cao dan Quach merupakan orangtua dari bayi tersebut.

Setelah fakta sebenarnya terungkap, akhirnya Quach pun mencoba menulusi alasan suaminya tersebut.

Sang putri Quach yang bernama Co Cao akhirnya menjelaskan kepada sang ibu.

Menurut Co Cao ayahnya yang berusia 62 tahun selalu khawatir tak memiliki cucu.

Baca juga: Kenali 6 Tanda Rumah Tangga Terkena Sihir Pemisah, Suami Istri Sering Cekcok: Waspada Perceraian!