Ada Noda Coklat Seperti Jejak Sepatu di Langit-langit, Pemilik Rumah Ngeri Tahu Kebenarannya, Bahaya

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang wanita di Reddit dibuat ngeri dengan noda misterius di langit-langit kamarnya.

Noda misterius tersebut bukan air yang bocor, bukan jamur dan berwarna coklat seperti jejak sepatu.

Pemandangan tersebut tentu membuat sang wanita merasakan teror yang sesungguhnya.

Dilansir dari Sanook (3/4/2024) seorang wanita yang tak disebutkan namanya pertama kali memposting kejadian itu di forum populer Reddit.

Dirinya tampak heran dan ngeri dengan noda coklat di langit-langit kamar apartemennya.

Pada awalnya noda tersebut tampak seperti kebocoran air.

Baca juga: Wanita Jatuh dari Lantai 9 Apartemen Laguna Pluit, Korban Sempat Mengurung Diri, Tinggalkan Surat

Namun saat disentuh noda tersebut tampak tak basah.

Heran dengan noda tersebut, akhirnya sang wanita bertanya kepada tetangga di lantai atas rumahnya.

Sang wanita bertanya apakah tetangganya apakah baru saja memperbaiki sesuatu hingga menyebabkan muncul noda yang tampak seperti rembesan air.

Namun, jawaban sang tetangga membuat wanita tersebut semakin heran.

Sang tetangga mengungkapkan tak pernah melakukan perbaikan apapun dan tak ada kebocoran apapun di kamarnya.

Akhirnya sang wanita mencoba membersihan noda misterius tersebut.

Namun, berbagai produk pembersih sudah digunakan hasilnya pun tak ada.

Baca juga: Update 1 Keluarga Lompat dari Lantai 21 Apartemen Jakut, Ayah Diduga Putus Asa, Hasut Istri & 2 Anak

Noda-noda tersebut terus muncul di langit-langit kamarnya.

Merasa kesal, sang wanita akhirnya mengunggah pengalaman buruknya tersebut ke Reddit.

Setelah memposting hal itu, banyak warganet mengomentarinya.

Menurut warganet kebanyakan, hal itu disebabkan oleh tikus kecil.

Noda tersebut memang kerap mencolok dan memiliki bau yang tidak menyenangkan.

Selain itu noda tersebut memang sulit dihilangkan karena sulit dibersihkan.

Berdasarkan informasi dari British Pest Control Association (BPCA), hewan pengerat seperti tikus rumah dapat menyebabkan bahaya serius dan menularkan penyakit seperti Salmonella dan Leptospira melalui urin dan tinja mereka.

Oleh karena itu, sang wanita disarankan untuk menutupi semua celah masuk yang mencurigakan.

Karena jika ada celah sekecil 5 mm pun, tikus dapat masuk dengan mudah.

Demam 3 Hari, Warga Solo Meninggal Diduga Leptospirosis, Penyakit Kencing Tikus, Ini Kata Dinkes

Sebuah unggahan memberikan narasi bahwa ada seorang warga Solo, Jawa Tengah terkena penyakit kencing tikus atau leptospirosis lalu meninggal

Bermula dari unggahan video akun X @Little_secret9 pada Minggu (24/3/2024) pukul 20.09 WIB.

Karena kegemparan ini, pihak dinas kesehatan memberikan penjelasan terkait dugaan penyebab meninggal karena leptospirosis.

Dalam unggahan tersebut, pengunggah menyebutkan bahwa korban merupakan seorang perempuan (60) dengan gejala demam, pusing, dan mual.

Setelah 3 hari mengalami gejala tersebut, pasien meninggal dunia. 

Unggahan tersebut juga menyebutkan bahwa pasien berinisial SH (60) tahun yang diduga leptospirosis merupakan warga Kota Surakarta.

Hingga Senin (25/3/2024), unggahan tersebut dilihat lebih dari 716.800 kali, disukai lebih dari 1.400 akun, dan dibagikan sebanyak 701 akun.

Penjelasan Dinkes

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surakarta, Tenny Setyoharini mengatakan, SH merupakan pasien suspek leptospirosis.

Tenny juga menyebutkan, SH pernah dirawat selama satu hari di salah satu rumah sakit di Solo.

Namun demikian, Tenny membantah dugaan jika SH meninggal diakibatkan penyakit leptospirosis.

“Pasien meninggal pada Rabu (20/3/2024) dan sebelumnya sudah diambil uji sampel ke laboratorium pada Selasa (19/3/2024).

Hasil dari lab menyatakan bahwa mendiang negatif leptospirosis,” ungkap Tenny saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/3/2024).

Ia menjelaskan, SH sempat diduga terkena leptospirosis karena muncul gejala seperti demam, nyeri otot, mual, muntah, dan pusing.

Pihak rumah sakit lalu mengambil sampel dari pasien untuk diuji dan hasilnya negatif terinfeksi bakteri leptospira penyebab penyakit kencing tikus.

Tenny mengatakan, semua pasien suspek penyakit menular akan dilaporkan ke dinkes melalui Kartu Data Riwayat Sakit (KDRS).

Saat itu, Dinkes Kota Solo memang belum terima laporan dan pasien SH sudah meninggal dunia.

Namun, di media sosial kemudian bermunculan isu bahwa SH meninggal dunia dikarenakan penyakit leptospirosis.

“Jadi sebetulnya semua laporan masuk, tapi saat itu memang belum karena pasien masuk ke rumah sakit dan sehari kemudian meninggal,” tuturnya.

Sementara itu, mengenai penyebab SH meninggal dunia, Tenny mengatakan bahwa pasien tersebut memang memiliki penyakit penyerta.

Pencegahan penyakit leptospirosis

Lebih lanjut, Tenny mengungkapkan bahwa penyakit leptospirosis disebabkan oleh kencing tikus yang menginfeksi tubuh.

Infeksi ini dapat terjadi melalui beberapa benda, seperti air banjir atau lingkungan yang kumuh dan sering menjadi sarang tikus.

“Meskipun negatif, saya menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan.

Sarang tikus di sekitar rumah dapat dibasmi mulai sekarang,” ucapnya.

Selain itu, Tenny juga menghimbau agar masyarakat selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah beraktivitas di luar rumah.

Selanjutnya, masyarakat dapat menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar tidak mengundang tikus ke lingkungan sekitar rumah.

Lalu, apabila sedang bekerja atau berinteraksi di lingkungan dengan risiko penularan leptospirosis tinggi, masyarakat dihimbau menggunakan sepatu dan sarung tangan karet untuk menutupi kedua anggota gerak tubuh tersebut.

“Yang terpenting, jangan sampai ada tikus di rumah, apalagi sampai jadi sarang tikus yang dapat menyebabkan leptospirosis,” jelas Tenny.

(TribunNewsmaker.com/Candra)