Breaking News:

Kunci Jawaban

Soal & Kunci Jawaban Post Test Modul 2, Pembelajaran & Asesmen Sebagai Kesatuan Tidak Bisa Dipisah

Inilah soal dan kunci jawaban Post Test Modul 2, Contoh Penerapan Asesmen Dalam Kurikulum Merdeka Yang Tepat

Editor: Talitha Desena
Youtube Galeri Guru
Inilah soal dan kunci jawaban Post Test Modul 2, Contoh Penerapan Asesme 

TRIBUNNEWSMAKER.COM Mari kerjakan soal dan kunci jawaban Post Test Modul 2, artikel ini akan mempelajari mengenai penerapan asesmen dalam kurikulum merdeka yang tepat melalui pemahaman materi yang telah diberikan sebelumnya.

Dalam bagian soal dan kunci jawaban Post Test Modul 2 Merdeka Belajar, kunci jawaban pada artikel ini untuk dijadikan referensi dalam menjawab soal-soal mengenai penerapan asesmen dalam kurikulum merdeka.

POST TEST MODUL 2

Baca juga: Soal & Kunci Jawaban Post Test Modul 2, Kegiatan Informatika Tanpa Menggunakan Perangkat Komputer

[Soal:]

Contoh penerapan asesmen dalam kurikulum merdeka yang tepat adalah?

a. Bu Atikah menggunakan nilai ulangan sebagai satu-satunya sumber penilaian untuk murid

b. Pak Jimi melakukan penilaian sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara terpisah di kelas

c. Bu Linda melakukan asesmen awal pembelajaran untuk membuat pemetaan kemampuan awal murid di awal semester

d. Sekolah menetapkan seluruh guru harus menggunakan tes tulis sebagai asesmen sumatif

[Jawaban:]

Jawaban dari soal Contoh penerapan asesmen dalam kurikulum merdeka yang tepat adalah:

C. Bu Linda melakukan asesmen awal pembelajaran untuk membuat pemetaan kemampuan awal murid di awal semester

Baca juga: Soal & Kunci Jawaban Post Test Modul 2, Apa Salah Satu Langkah yang Bisa Dilakukan oleh Pak Bonu?

Belajar mengajar di kelas
Belajar mengajar di kelas (NET)

[Penjelasan:]

Pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan.

Maka dari itu, asesmen adalah bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.

Salah satu yang bisa dilakukan oleh pendidik adalah dengan melakukan asesmen di awal sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan rancangan pembelajaran.

Peserta didik pun dapat dilibatkan dalam proses asesmen seperti melalui penilaian diri, penilaian antarteman, refleksi diri, dan pemberian umpan balik antarteman.

Demikian contoh jawaban untuk soal yang berkaitan dengan asesmen merdeka belajar. Perlu diperhatikan kembali bahwasanya jawaban dalam artikel ini tidak dijamin kebenarannya 100 persen karena termasuk dalam pertanyaan yang sifatnya terbuka.

 

Tujuan dari Kurikulum Merdeka, Kemendikbud: Sekolah Bisa Transformasi

Ilustrasi Kurikulum Merdeka
Ilustrasi Kurikulum Merdeka (KEMENDIKBUD)

Kementerian Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengaku sudah ada 300 ribu atau 80 persen dari total satuan pendidikan di seluruh Indonesia yang mengaplikasikan Kurikulum Merdeka. Artinya, masih ada 20 persen satuan pendidikan lagi yang belum menjalankan Kurikulum Merdeka.

Kepala Badan Standar Kurikulum Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbud Ristek, Anindito Aditomo mengatakan, meski belum 100 persen satuan pendidikan menggunakan Kurikulum Merdeka, Kemendikbud Ristek tak ambil pusing.

"Jadi kita bukan fokus pada pokoknya 100 persen, bukan secepat mungkin 100 persen bisa diimplementasikan sekolah. Tujuan kita adalah sekolah bisa bertransformasi, sehingga murid di sekolah itu mendapatkan kesempatan belajar yang sebaik mungkin," ucap dia di Gedung Kemendikbud Ristek, Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Menurut dia, Kurikulum Merdeka akan membuat siswa bisa lebih bernalar kritis, kreatif, mandiri, bergotong royong, dan memiliki ahlak yang mulia.

Dengan begitu, nantinya akan terjadi pengembangan karakter dan kompetensi literasi dan numerasi.

"Kurikulum Merdeka memang membantu, karena dia tidak membagi dengan materi yang terlalu banyak, dia punya fleksibilitas yang memungkinkan guru untuk menyesuaikan kurikulum nasional itu di tingkat satuan pendidikan sesuai dengan kondisinya," ungkap dia.

Lanjut pria yang akrab disapa Nino ini mengungkapkan, bagi satuan pendidikan yang belum menerapkan Kurikulum Merdeka, maka masih ada waktu dua tahun untuk dapat mengimplementasikan kurikulum nasional tersebut.

Bahkan, bisa diberikan tambahan satu tahun bagi satuan pendidikan yang berada di daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T).

"Kita targetnya adalah semua sekolah mengalami peningkatan kualitas pembelajaran. Jadi targetnya bukan ketika sekolah bergabung (Kurikulum Merdeka), tapi ketika melakukan refeleksi yang membuat mereka memperbaiki pembelajarannya," jelas Nino.

Kurikulum Merdeka resmi jadi kurikulum nasional

Asal tahu saja, Kemendikbud Ristek resmi menetapkan Kurikulum Merdeka menjadi kurikulum nasional untuk pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim menyebut, penetapan itu setelah dikeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Permendikbudristek) No. 12 Tahun 2024.

"Permendikbudristek ini memberikan kepastian arah kebijakan. Dan kepastian itu kita dapatkan setelah sudah melakukan evaluasi selama 3 tahun terakhir," kata Mendikbud Nadiem.

Nadiem menyampaikan sejumlah alasan Kurikulum Merdeka memang dibutuhkan untuk pendidikan Indonesia saat ini.

Pertama, dirinya ingin menimbulkan atau menumbuhkan suatu kompetensi nyata yang dibutuhkan pada saat mereka keluar dari sistem pendidikan. Jadi, bukan hanya sekadar melakukan hapalan materi dan kemudian diuji.

"Kunci daripada keberhasilan Kurikulum Merdeka adalah menjadikan pembelajar sepanjang hayat. Itu adalah kunci objektif utama kita," ungkap dia.

Nadiem mengatakan, Kurikulum Merdeka adalah salah satu alat bantu utama untuk melakukan transformasi pendidikan. Di mana dengan kurikulum itu guru dapat lebih mudah menggunakan berbagai macam alat pembelajaran yang pada akhirnya dapat diukur dengan Asesmen Nasional (AN).

Tak lupa, Kurikulum Merdeka menjadi bagian yang berkesinambungan dengan proses lainnya.

"Jadi semuanya nyambung. Kurikulum Merdeka itu nyambung dengan proses refleksi yang didapatkan dari lapor pendidikan yang keluar dari AN," ungkap Nadiem.

(Tribunnewsmaker.com/TribunSumsel.com/Putri Kusuma Rinjani)(Kompas.com/Dian Ihsan)

Sumber: Tribun Sumsel
Tags:
soalkunci jawabanpembelajaranPost TestModul 2pendidikguru
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved