Palestina vs Israel
Toko Roti di Gaza Buka Kembali, Warga Rela Antre Berjam-jam, Sebelumnya Sempat Konsumsi Pakan Ternak
Toko roti di Gaza, Palestina kini buka kembali, ratusan warga rela antre demi mendapatkan makanan itu.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Toko roti di Gaza, Palestina kini buka kembali, ratusan warga rela antre demi mendapatkan makanan itu.
Diketahui, toko roti tersebut menyediakan roti bersubsidi setelah Program Pangan Dunia (WFP) berhasil memasok kembali bahan bakar ke sana.
Tampak anak-anak berdiri dengan sabar dalam antrean bersama para pemuda dan orang tua.
Baca juga: Heboh! Bom-bom Israel Ditemukan di Sekolah-sekolah Gaza, Beratnya Bikin Terkaget-kaget: Total 453 Kg
"Ketika Israel melarang kami mendapatkan tepung, kami mulai makan jagung dan jelai, hingga sampai pada titik di mana kami harus makan pakan ternak," kata Wissam Dawad kepada AFP sambil berdiri dalam antrean.
Firas Sukkar, yang juga ikut mengantre, mengaku senang dengan kembali dibukannya toko roti di Gaza.
Ia pun sangat menginginkan perang di Gaza segera diakhiri.
"Kami telah kehilangan anak laki-laki, anak perempuan, dan istri kami. Kami telah kehilangan seluruh hidup kami. Apalagi yang bisa saya minta? Satu-satunya pesan saya adalah hentikan perang," ucapnya.
Israel telah menghadapi tekanan global yang semakin meningkat terhadap perang tanpa henti yang dilancarkannya terhadap Hamas di Jalur Gaza.

Serangan Israel telah membuat sebagian besar wilayah Gaza menjadi gurun pasir yang penuh dengan gedung-gedung yang hancur, kawah-kawah bom, dan reruntuhan.
Perang dan pengepungan telah memicu krisis kemanusiaan mengerikan, dengan kekurangan makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar yang sangat parah, yang hanya dibantu oleh pengiriman bantuan secara sporadis.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah memperingatkan bahwa perang dan pengepungan Gaza telah menyebabkan bencana kelaparan yang paling parah di dunia.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah bersumpah untuk meneruskan perang meskipun ada penentangan.
WFP pada Minggu (14/4/2024), mengatakan toko roti tidak dapat beroperasi selama beberapa bulan karena konflik dan kurangnya akses.
Mereka lalu mengumumkan telah mengirimkan bahan bakar ke toko roti di Gaza untuk mulai memproduksi roti kembali.
"Kami membutuhkan akses yang aman dan berkelanjutan untuk mencegah kelaparan," ungkap WFP, sebagaimana dikutip dari AFP.
Tidak cukup
Warga Gaza, Khaled al-Ghoula, mengatakan kepada AFP bahwa ia menunggu selama enam jam untuk mendapatkan sepotong roti.
"Ini adalah perjuangan yang sangat sulit. Ini tidak adil. Jumlah yang tersedia jelas tidak mencukupi," kata Moataz Ajour, dikelilingi oleh para pekerja yang sedang mengemas roti di ruang belakang toko roti.
"Kami berharap masyarakat dan Program Pangan Dunia juga akan mendukung kami, sehingga jumlahnya cukup, dan kami dapat melanjutkan pekerjaan kami," tambahnya.
Perang Gaza kali ini dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober menyebabkan kematian 1.170 orang di Israel.
Sementara itu, serangan balasan Israel telah menewaskan jauh lebih banyak orang, yakni mencapai sedikitnya 33.843 orang di Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.
Bom-bom Israel Ditemukan di Sekolah-sekolah Gaza, Beratnya Bikin Terkaget-kaget: Total 453 Kg
Baru-baru ini bom-bom Israel seberat total 1.000 pon (453,5 kilogram) ditemukan di sekolah-sekolah Gaza, Palestina.
Hal itu ditemukan oleh Badan PBB untuk pengungsi Palestina yaitu UNRWA pada Selasa (16/4/2024).
UNRWA menemukan bom-bom itu setelah Israel menarik pasukan dari Kota Khan Yunis.
Baca juga: Krisis Pangan, Warga Gaza Terpaksa Memakan Tanaman Liar untuk Bertahan Hidup, 6 Bulan Kelaparan
Seperti diketahui, Tentara Israel melakukan serangan udara dan pemboman tanpa henti di Gaza sejak Hamas menyerang pada 7 Oktober 2023.
Badan-badan PBB pekan lalu melakukan pemeriksaan di Khan Yunis setelah pasukan Israel menarik diri dari kota yang dilanda perang itu.
Laporan tersebut mengungkapkan temuan persenjataan yang belum meledak (unexploded ordnance/UXO), termasuk bom-bom seberat 1.000 pon di dalam sekolah-sekolah dan di jalanan.
“Ribuan pengungsi internal membutuhkan berbagai bantuan untuk menyelamatkan nyawa, termasuk kesehatan, air dan sanitasi, serta makanan,” lanjutnya.
Awal bulan ini, PBB mengatakan bahwa butuh jutaan dollar AS dan waktu bertahun-tahun untuk mendekontaminasi Jalur Gaza dari amunisi yang belum meledak.
“Kami menerapkan aturan umum bahwa 10 persen persenjataan tidak berfungsi sebagaimana mestinya,” kata kepala Dinas Pekerjaan Ranjau PBB Charles Birch, dikutip dari kantor berita AFP.
“Kami memperkirakan, untuk memulai pembersihan Gaza, kami membutuhkan sekitar 45 juta dollar AS (Rp 729 miliar).”
Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 mengakibatkan kematian 1.170 orang di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Selanjutnya, serangan balasan Israel menewaskan sedikitnya 33.843 orang di Gaza, mayoritas perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas itu.
Sumber: Kompas.com
Detik-detik Kejadian Pria Israel Meledak Terkena Ranjau Darat saat Menendang Bendera Palestina |
![]() |
---|
Terungkap Sumber Pasokan Senjata Hamas, Ternyata dari Iran dan Pasar Gelap: Diselundupkan |
![]() |
---|
Toko Roti di Gaza Buka Kembali, Warga Rela Antre Berjam-jam, Sebelumnya Sempat Konsumsi Pakan Ternak |
![]() |
---|
Heboh! Bom-bom Israel Ditemukan di Sekolah-sekolah Gaza, Beratnya Bikin Terkaget-kaget: Total 453 Kg |
![]() |
---|
Ribuan warga Israel Unjuk Rasa, Tuntut Akhiri Perang Gaza, 'Orang Yahudi & Arab Tolak Bermusuhan' |
![]() |
---|