Breaking News:

'Bilangnya Mau Pulang' Jerit Tangis Ibu Korban Kebakaran Mampang Jaksel, Anaknya Belum Sebulan Kerja

Tangis Sri Danuningsih (46) pecah mengetahui sang anak tewas dalam kebakaran maut toko bingkai Saudara Frame di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta S

YouTube TribunTernate
Foto Sri Danuningsih (46) ibu korban kebakaran maut di Mampang dan kebakaran toko bingkai di Mampang. Jerit tangis Sri Danuningsih (46) di lokasi kebakaran maut toko bingkai Saudara Frame di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2024). 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tangis Sri Danuningsih (46) pecah mengetahui sang anak tewas dalam kebakaran maut toko bingkai Saudara Frame di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2024).

Sri Danuningsih tak percaya sang anak kini telah pergi selamanya, padahal korban sempat mengatakan akan pulang ke rumah tanggal 20 April 2024 ini.

Sang anak, Tiara diketahui bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) tewas dalam insiden tersebut.

Awalnya, Sri menerima telepon dari salah satu anggota keluarga pemilik toko bingkai, yang terbakar pada Kamis malam tersebut.

Ia pun bersama anggota keluarganya menuju lokasi kejadian.

Sri ingin memastikan Tiara benar menjadi korban kebakaran maut itu.

Sri tampak duduk di pinggir TKP seraya menundukkan kepalanya.

Sri terlihat memakai kaos lengan panjang ungu, celana bahan hitam, dan kerudung hijau.

Baca juga: Fakta Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Jaksel: Kronologi, Penyebab, 7 Meninggal, Ada 1 Keluarga

Kolase Foto Sri Danuningsih (46) ibu korban kebakaran maut di
Kolase Foto Sri Danuningsih (46) ibu korban kebakaran maut di Mampang dan kebakaran toko bingkai di Mampang. Jerit tangis Sri Danuningsih (46) di lokasi kebakaran maut toko bingkai Saudara Frame di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2024).

Sesekali, Sri tampak menyingkap air mata, mengggunakan tangannya.

“Anak saya namanya Tiara. Baru kerja di situ (Saudara Frame & Gallery) 8 April,” ujar dia kepada wartawan, Jumat (19/4/2024).

Sri lalu bercerita Tiara bekerja di Saudara Frame & Gallery, sebagai Asisten Rumah Tangga (ART).

Dia menuturkan, sang anak bekerja sebagai ART karena sedang menggantikan ART sebelumnya, yang tengah pulang kampung.

Kepada Sri, sang anak mengatakan akan pulang ke rumahnya, Wonogiri pada 20 April.

“Gantikan mbak (sedang) pulang (kampung), teman aku, terus (anak aku) bilang, tanggal 20 (April) mau pulang, malah pulang selamanya,” kata Sri sambil menangis histeris.

Baca juga: Istri Sakit-sakitan Tangis Korban Kebakaran di Palembang, Rumah Hangus saat Hendak Rayakan Lebaran

Kronologi lengkap kebakaran hebat di toko bingkai bernama Saudara Frame & Gallery di Jalan Mampang Prapatan, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Kamis (18/4/2024) sekitar pukul 19.40 WIB.
Kronologi lengkap kebakaran hebat di toko bingkai bernama Saudara Frame & Gallery di Jalan Mampang Prapatan, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Kamis (18/4/2024) sekitar pukul 19.40 WIB. (WartaKota)

Tujuh Korban Teridentifikasi

Sementara itu, tujuh jenazah korban kebakaran toko bingkai akhirnya teridentifikasi. Mereka bukan merupakan satu keluarga.

Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengatakan berdasar hasil pemeriksaan saat proses identifikasi secara medis ketujuh korban terdiri dari empat keluarga.

"Terdiri dari empat keluarga. ART-nya itu kan tiga keluarga, ART-nya ada tiga. Tiga keluarga, kemudian yang empat (korban) itu satu keluarga," kata Hariyanto di Jakarta Timur, (19/4/2024).

Rinciannya tiga ART yang berhasil diindentifikasi, yaitu Sella Sayola Fitria (22), Jesika Rama Dani (18), dan Indah Ayu Tiara Sari (25).

Kemudian, empat korban yang merupakan kakek, ibu, dan dua anak pemilik rumah yakni Phang Tji Men (75), Henni (39), Richi Kyle Yap (2), dan Austin Raizel Yap (8)

Seluruh jenazah korban teridentifikasi menggunakan metode Disaster Victim Identification (DVI) pencocokan data gigi dari antemortem dari keluarga dengan postmortem dari jenazah.

Identifikasi menggunakan gigi dilakukan karena kondisi ketujuh jenazah sudah mengalami luka bakar berat dan secara fisik sulit dikenali, sehingga butuh data medis untuk identifikasi.

"Luka bakarnya 100 persenlah, ya 99 sekian persen. Jadi kalau dikenali dengan wajah enggak bisa. Jadi ada properti (barang pribadi), ada gigi yang masih bisa kita identifikasi," ujarnya.

Gigi merupakan satu dari tiga parameter selain sidik jari dan DNA dalam identifikasi menggunakan metode DVI karena memiliki karakteristik khusus yang dapat menunjukkan identitas seseorang.

Lantaran sudah dinyatakan teridentifikasi ketujuh jenazah yang sebelumnya dibawa ke Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati kini sudah dapat diserahkan kepada pihak keluarga.

"Ya Alhamdulillah kita tidak menggunakan DNA, karena dengan (pencocokan data antemortem dengan postmortem) gigi sudah termasuk (parameter identifikasi) primer, itu lebih baik," tuturnya.

(TribunNewsmaker.com/ TribunJakarta)

 

Tags:
kebakaranMampangJakarta SelatanmeninggalSri
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved