Breaking News:

Berita Viral

Isak Tangis Ayah hingga Berlutut di Kaki Anaknya di Tempat Umum, Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Inilah kisah pilu seorang ayah yang harus berlutut di kaki putrinya di tempat umum untuk meminta maaf karena tak mampu membelikan iPhone.

Penulis: Dika Pradana
Editor: Dika Pradana
Edit by Tribunnewsmaker / South China Morning Post
Momen ayah yang harus berlutut di kaki putrinya di tempat umum untuk meminta maaf karena tak mampu membelikan iPhone. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah kisah pilu seorang ayah yang harus berlutut di kaki putrinya di tempat umum untuk meminta maaf karena tak mampu membelikan iPhone.

Hidup dalam belenggu kemiskinan, pria tersebut mengaku tak sanggup menuruti permintaan sang anak.

Anaknya sudah berulang kali meminta agar dibelikan iPhone seperti yang dimiliki kawan-kawannya.

Melihat teman-temannya memiliki iPhone, anak remaja tersebut iri dan ingin dibelikan.

Namun, orangtuanya tak sanggup menuruti permintaan tersebut.

Sang anak pun murka terhadap anaknya lantaran permintaannya tak dituruti.

Baca juga: Kevin Remaja 16 Tahun Cerai dengan Mariana 41 Tahun, Ibu Banyak Ikut Campur Rumah Tangga Durhaka

Momen ayah yang harus berlutut di kaki putrinya di tempat umum untuk meminta maaf karena tak mampu membelikan iPhone.
Momen ayah yang harus berlutut di kaki putrinya di tempat umum untuk meminta maaf karena tak mampu membelikan iPhone. (SCMP)

Hingga pada akhirnya, ayahnya pun bersimpuh alias berlutut di kaki putrinya di tempat umum.

Sontak momen dramatis tersebut menjadi pusat perhatian warga yang ada di lokasi.

Tak sedikit warga yang merekam momen tersebut dan membagikannya di media sosial.

Sontak video tersebut langsung viral di media sosial dan menuai beragam komentar warganet.

Baca juga: Jangan Durhaka! Ini 6 Cara Ampuh Hadapi Kemarahan Ibu, Dijamin Bikin Emosi Mereda, Tak Perlu Ngambek

Momen ayah yang harus berlutut di kaki putrinya di tempat umum untuk meminta maaf karena tak mampu membelikan iPhone.
Momen ayah yang harus berlutut di kaki putrinya di tempat umum untuk meminta maaf karena tak mampu membelikan iPhone. (SCMP)

Dilansir TribunNewsmaker.com dari laman South China Morning Post pada Sabtu, (25/5/2024), video itu diambil oleh seorang pejalan kaki di Taiyuan, China pada 4 Mei 2024.

Pada saat itu, ia bertemu dengan seorang ayah dan putrinya di jalan.

Dalam klip tersebut, seorang gadis remaja terlihat berteriak pada ayahnya karena tidak bisa membelikannya iPhone

“Orang tua lain bisa membelikan anak mereka iPhone. Mengapa kamu tidak punya uang?” ungkap gadis itu.

Setelah mendapat teguran keras, sang ayah berlutut dan menggelengkan kepalanya sebagai isyarat untuk menyalahkan dirinya sendiri atas ketidakmampuannya dalam hal keuangan.

Baca juga: Anak Durhaka! Wanita dan Pacarnya Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Cinta Tak Direstui, Awalnya Dijebak

Momen ayah yang harus berlutut di kaki putrinya di tempat umum untuk meminta maaf karena tak mampu membelikan iPhone.
Momen ayah yang harus berlutut di kaki putrinya di tempat umum untuk meminta maaf karena tak mampu membelikan iPhone. (Edit by Tribunnewsmaker / South China Morning Post)

“Bangun! Cepat bangun!” teriak sang putri, yang tampaknya menganggap perilaku ayahnya memalukan, menurut video tersebut.

Zhong mengatakan, dia berdiri di dekatnya, menyaksikan interaksi mereka selama sekitar lima menit.

Ia pun mengaku kasihan kepada pria tersebut dan marah terhadap putrinya.

“Saya bahkan merasakan dorongan untuk menghampirinya dan menamparnya,” kata si perekam video.

Video tersebut menjadi viral di media sosial di China, ditonton sebanyak 91 juta kali di Weibo dan enam juta kali di Douyin, dan segera menjadi perbincangan di negara tersebut.

Ilustrasi beli hp iPhone
Ilustrasi beli hp iPhone (freepik, Apple.com, freepik/@rawpixel-com)

Sebagian besar orang mengecam gadis itu dan mengkritik ketidakmampuan sang ayah untuk mendidik putrinya dengan baik.

“Konsumerisme telah membawa dampak negatif bagi kaum muda. Mereka begitu terobsesi dengan kenyamanan materi tetapi mengabaikan kesulitan orang tua mereka. Ini adalah tragedi sosial!” ungkap seorang pengguna Weibo.

“Saya merasa sedih untuk keduanya. Anak perempuannya begitu angkuh, tapi sikap berlutut sang ayah tidak pantas,” komentar warganet lain.

“Tentu saja, ayah ini menyedihkan, dan tindakannya akan mendorong anak perempuannya untuk lebih memberontak. Dia tidak menunjukkan kesalahan anak itu. Dia melakukan pengasuhan yang buruk," jelas warganet.

Hingga kini video tersebut masih terus menjadi perbincangan warganet.

6 Cara Ampuh Ubah Anak Nakal Jadi Patuh pada Orangtua

Inilah enam cara ampuh mengubah anak nakal menjadi patuh pada orangtua disertai doa meluluhkan hati.

Mengikuti enam cara ampuh berikut ini diiringi membaca doa meluluhkan hati, maka bukanlah hal yang sulit bagi orangtua untuk membuat anak menjadi tidak bandel lagi.

Oleh karena itu, simak artikel ini hingga tuntas dan praktikkanlah enam cara ampuh tersebut dengan benar diikuti memanjatkan doa meluluhkan hati.

Dengan begitu, Anda tak akan stres ketika mengurus anak.

Setiap anak memiliki karakternya sendiri-sendiri. Ada yang rajin dan patuh, ada pula yang sulit diatur dan senang membuat keributan.

Baca juga: 5 Tips Sederhana Berdamai via WA dengan Teman setelah Lama Musuhan Dilengkapi Doa Meluluhkan Hati

ILUSTRASI kekerasan pada anak
ILUSTRASI kekerasan pada anak (via Kompas.com)

Meski begitu, setiap anak bisa tumbuh dengan optimal bila orangtua dan guru mampu mendidik sesuai dengan karakter masing-masing anak.

Hanya saja, tak jarang orangtua dan guru yang dibuat pusing dengan tingkah anak yang sulit diatur.

Inilah langkah efektif agar anak bandel menjadi penurut pada orangtua disertai dengan doa meluluhkan hati.

Baca juga: WADUH Ketahuan Selingkuh! Ini 5 cara Jitu Agar Pasangan Mudah Memaafkan Plus Doa Meluluhkan Hati

Baca juga: Sulit Jatuh Cinta! Ini 5 cara Ampuh Menaklukkan Pria Berzodiak Taurus Plus Doa Meluluhkan Hati

1. Hindari bersuara lantang, ini akibatnya

Orangtua pasti terganggu saat anak gaduh di rumah. Guru pun bisa dibuat kesal saat anak membuat keributan di kelas.

Hal penting yang harus diingat adalah jangan mengingatkan anak dengan suara keras.

Volume suara yang tinggi akan membuat mereka cenderung mengeraskan suaranya juga. Selain itu, berteriak juga bisa memancing emosi dan menguras energi.

Jadi, apa yang harus dilakukan? Beri peringatan dengan body sign.

Misalnya, letakkan jari telunjuk di depan bibir, dengan diam sambal menatap seluruh siswa.

Untuk siswa sekolah dasar, orangtua dan guru bisa mengalihkan kegaduhan mereka dengan mengajaknya bernyanyi bersama.

ILUSTRASI kekerasan pada anak
ILUSTRASI kekerasan pada anak (Serambinews)

2. Kurangi kata “jangan” untuk melarang

Biasanya, jika ada anak yang sulit diatur dan terus membuat ulah orangtua atau guru akan memberi peringatan.

Contoh peringatan yang sering diucapkan yaitu “Jangan berisik!”

Peringatan seperti ini biasanya hanya akan dipatuhi sebentar saja karena tidak ada alasan solutif atas peringatan tersebut.

Solusinya, gantilah pilihan kata “jangan berisik!” dengan “ayo, kita belajar dulu ya.”

Baca juga: Naksir Teman Seangkatan? Ini 5 cara PDKT dengan Teman Sekelas Plus Doa Meluluhkan Hati: Jadi Meleleh

3. Berhenti memberi label pada anak

Kenakalan anak akan teratasi dengan memberi label si A bandel, si B rajin, dan lainnya.

 Yuk, mulai melihat hal-hal positif pada diri mereka.

Setiap anak pasti mempunyai sisi positif. Mungkin mereka sedikit berulah karena ingin diperhatikan oleh orangtua atau gurunya.

Berilah pujian pada hal sekecil apapun yang ia lakukan.

Hal ini karena saat siswa merasa dihargai, mereka akan merasa senang dan lebih termotivasi untuk terus bersikap baik.

4. Hadirkan metode belajar yang beragam

Setiap anak memiliki keunikan dan karakter masing-masing. Karena itulah, guru tidak bisa menanganinya dengan cara yang sama.

Agar karakter dan keunikan setiap siswa dalam belajar bisa terfasilitasi, guru harus membuat metode mengajar yang bervariasi.

Misalnya, metode mengajar dengan berdiskusi. Mungkin murid di kelas A bisa belajar dengan baik dengan cara ini, tapi belum tentu metode ini sesuai dengan kelas lain.

Karena itu, guru harus memiliki alternatif lain untuk mengatasi masalah seperti ini.

5. Buat kesepakatan bersama

Cara lain mengatasi anak yang suka membuat keributan dan sulit diatur adalah dengan membuat kesepakatan bersama.

Jika sudah membuat kesepakatan, orangtua maupun harus konsisten dan tunjukkan pada siswa bahwa kesepakatan tersebut harus ditaati oleh semua.

Biasanya, di kelas kesepakatan dibuat pada awal pembelajaran.

Ajak anak-anak berdiskusi tentang aturan yang harus dibuat agar proses belajar di dalam kelas lancar.

Jangan lupa, buat pula konsekuensi yang akan didapat jika melanggar aturan yang sudah dibuat oleh warga kelas tersebut.

Sehingga, anak akan paham konsekuensinya karena ia sendiri yang membuatnya bersama warga kelas.

Ilustrasi kekerasan pada anak
Ilustrasi kekerasan pada anak (Shutterstock)

6. Pahami kenapa anak sulit diatur

Setiap anak mempunyai karakternya masing-masing.

Saat anak cenderung selalu aktif dan bergerak di kelas, sehingga mengganggu siswa lainnya, bukan berarti siswa tersebut memang bandel.
Guru wajib mencari tahu alasan siswa tersebut melakukan Tindakan itu.

Bisa jadi ia adalah anak yang hiperaktif atau sedang bosan.

Atau, bisa saja gaya belajarnya tidak sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki.

Agar pembelajaran tidak terganggu, guru bisa menerapkan metode belajar yang melibatkan aktivitas seperti diskusi, atau games.

Dengan begitu, anak yang membandel akan berubah menjadi penurut seperti yang dikutip dari Kompas.com

Jangan lupa panjatkan doa meluluhkan hati agar Tuhan turut mengubah kepribadian anak menjadi penurut.

(TribunNewsmaker.com/Dika Pradana)

Tags:
berita viral hari iniayahanakiPhoneminta maaf
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved