Apa Intisari Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan? Simak Jawaban Terbaiknya Disini!

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut ini merupakan kunci jawaban dari soal 'Apa intisari pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan?'

Ketika disuguhkan dengan soal 'Apa intisari pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan?', Anda harus memahami jasa Ki Hajar Dewantara dalam membentuk pondasi pendidikan di Tanah Air.

Banyak pemikiran emas dari Ki Hajar Dewantara yang kini digunakan sebagai landasan berjalannya pendidikan di Indonesia.

Saat mengerjakan soal 'Apa intisari pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan?' Anda diminta untuk memberikan jawaban secara lengkap.

Maka dari itu, Anda perlu berpikir kritis ketika mengerjakan soal tersebut.

Dengan berpikir kritis, Anda dapat menuangkan jawaban terbaik yang ada di dalam kepala Anda.

Saat mengerjakan soal ini, cobalah jernihkan pikiran Anda saat mengerjakan soal tersebut.

Baca juga: Sebutkan 5 Prinsip Persatuan Kesatuan Keberagaman Masyarakat Indonesia! Ini Jawaban & Penjelasannya

Artikel ini akan menyajikan kunci jawaban terakurat untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Walau begitu, alangkah baiknya Anda dapat mengerjakan soal tersebut secara mandiri terlebih dahulu.

Jika Anda menemukan kesulitan, simaklah artikel ini hingga tuntas.

Dengan begitu, Anda dapat mengukur kemampuan berpikir yang Anda miliki.

Simaklah pembahasan berikut ini!

Baca juga: Jelaskan Mengapa Pendidikan Anak Perlu Mempertimbangkan Kodrat Alam & Zaman? Ini Jawaban Terbaiknya

Soal:

Apa intisari pemikiran khd tentang pendidikan

Baca juga: Nasib Ratusan Jasad Jemaah Haji Tergeletak di Jalanan Makkah, Imbas Suhu Ekstrem 51 Derajat Celcius

Jawaban:

Intisari Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang Pendidikan

1. Pendidikan untuk Semua

Ki Hadjar Dewantara percaya bahwa pendidikan adalah hak setiap individu, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau budaya.

Sosok Ki Hadjar Dewantara menekankan pentingnya akses pendidikan bagi semua lapisan masyarakat sebagai jalan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa.

Filosofi ini tercermin dalam prinsip "Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani," yang memiliki arti "Di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan."

2. Pendidikan Berbasis Kebudayaan

Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan harus berakar pada kebudayaan nasional.

Ia percaya bahwa pendidikan harus menanamkan nilai-nilai budaya lokal dan nasional, serta memperkuat identitas kebangsaan.

Melalui pendidikan yang berbasis kebudayaan, siswa dapat mengenali dan menghargai warisan budaya mereka sendiri sambil tetap terbuka terhadap pengetahuan global.

3.  Pendidikan Holistik

Ki Hadjar Dewantara menekankan pentingnya pendidikan yang holistik, yang mencakup pengembangan aspek intelektual, emosional, dan spiritual.

Pendidikan tidak hanya bertujuan untuk mengasah kemampuan kognitif siswa, tetapi juga untuk membentuk karakter dan moral yang baik.

Ia percaya bahwa pendidikan harus mampu mengembangkan potensi penuh setiap individu, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat.

4.  Pendidikan yang Merdeka

Salah satu konsep utama dalam pemikiran Ki Hadjar Dewantara adalah pendidikan yang merdeka.

Ini berarti pendidikan yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk berkembang sesuai dengan bakat dan minat mereka.

Ia mengkritik sistem pendidikan yang terlalu kaku dan berorientasi pada hafalan, dan sebaliknya mendorong metode pendidikan yang kreatif dan inovatif, yang memungkinkan siswa belajar dengan cara yang paling efektif bagi mereka.

5.  Pendidikan yang Berpihak pada Anak

Ki Hadjar Dewantara mengadvokasi pendidikan yang berpihak pada anak, di mana kebutuhan dan kepentingan anak menjadi pusat perhatian.

Ia percaya bahwa lingkungan belajar harus kondusif dan menyenangkan, serta menghargai hak-hak anak.

Guru harus bertindak sebagai fasilitator yang membimbing dan mendukung proses belajar siswa, bukan sebagai otoritas yang memaksakan kehendak.

6. Gotong Royong dalam  Pendidikan

Ki Hadjar Dewantara menekankan pentingnya gotong royong atau kerjasama dalam pendidikan.

Ia melihat pendidikan sebagai usaha kolektif yang melibatkan tidak hanya guru dan siswa, tetapi juga orang tua dan masyarakat luas.

Dengan gotong royong, sumber daya dan pengetahuan dapat saling berbagi untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi.

7.  Pendidikan sebagai Proses Seumur Hidup

Ia juga menekankan bahwa pendidikan adalah proses seumur hidup.

Belajar tidak hanya terjadi di dalam kelas atau selama masa sekolah, tetapi juga melalui pengalaman hidup sehari-hari.

Oleh karena itu, pendidikan harus mempersiapkan individu untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.

8. Pendidikan untuk Kemandirian

Ki Hadjar Dewantara percaya bahwa tujuan akhir dari pendidikan adalah kemandirian. 

Pendidikan harus membekali siswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk menjadi individu yang mandiri dan produktif dalam masyarakat.

Kemandirian ini mencakup kemampuan untuk berpikir kritis, mengambil keputusan, dan bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri.

Kesimpulan:

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan menawarkan pandangan yang komprehensif dan visioner tentang bagaimana pendidikan seharusnya dilaksanakan.

Dengan menekankan akses yang luas, pendekatan yang holistik, dan penghormatan terhadap budaya lokal, ia memberikan dasar yang kuat bagi sistem pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan.

Pemikiran-pemikirannya tetap relevan hingga hari ini, dan terus menginspirasi upaya-upaya reformasi pendidikan di Indonesia dan di seluruh dunia.

Sebagai bangsa, kita dapat terus belajar dari warisannya untuk membangun sistem pendidikan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Semoga artikel ini membantu!

Semoga beruntung!

Cobalah kerjakan soal ini dengan jujur!

Dengan begitu Anda bisa mengukur kemampuan berpikir Anda!

Sumber: Kemendikbud

(TribunNewsmaker/Dika Pradana)