Kunci Jawaban Soal Jelaskan Penyebab Terjadinya Kurva Permintaan Patah 'Kinked Demand Curve'!

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut ini kunci jawaban dari soal 'Jelaskan penyebab terjadinya Kurva Permintaan Patah atau Kinked Demand Curve!

Jika Anda sedang mencari jawaban dari soal 'Jelaskan penyebab terjadinya Kurva Permintaan Patah atau Kinked Demand Curve!' artikel ini adalah jawabannya.

Artikel ini akan menyajikan kunci jawaban terakurat dari pertanyaan mengenai Kurva Permintaan Patah atau Kinked Demand Curve.

Ketika dihadapkan dengan soal 'Jelaskan penyebab terjadinya Kurva Permintaan Patah atau Kinked Demand Curve!, Anda dituntut untuk berpikir kritis.

Dengan berpikir kritis, Anda tentu dapat menuangkan jawaban terbaik yang ada dalam pikiran Anda.

Jika Anda kesulitan dalam mengerjakan soal tersebut, simaklah penjelasan dalam artikel ini.

Baca juga: Gambarkan Kurva Permintaan Patah Kinked Demand Curve dalam pasar oligopoli! Cek Jawaban Terbaiknya

Artikel ini akan memberikan jawaban secara lengkap dan detail terkait pertanyaan tersebut.

Namun, alangkah baiknya Anda dapat mengerjakan soal tersebut secara mandiri terlebih dahulu.

Selain itu Anda juga bisa mengembangkan jawaban Anda sendiri sesuai dengan pola pikir Anda.

Simaklah artikel ini hingga tuntas!

Baca juga: Kunci Jawaban Post Test Merdeka Belajar, Mengidentifikasi Kompetensi, Kekuatan, dan Kelemahan Murid

Soal

Jelaskan penyebab-penyebab terjadinya kurva permintaan patah!

Jawaban

Kurva kinked merupakan kurva yang menjelaskan mengenai perilaku perusahaan-perusahaan oligopoli secara grafis.

Ide pokok dari kurva ini adalah bahwa jika satu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan lain akan melakukan hal yang sama, tetapi jika satu perusahaan menaikkan harga, perusahaan lain tidak akan mengikuti.

Oleh karena itu, kurva permintaan ini memperlihatkan bentuk yang patah atau kinked pada harga pasar tertentu.

Baca juga: 4 Konsep Dasar Kehidupan Politik Menurut An-Nisa 4: 58-59, Sebutkan! Cek Jawaban Terbaiknya Disini

Konsep Dasar Kurva Kinked

Pada pasar oligopoli, beberapa perusahaan mendominasi pasar, dan mereka sangat sadar akan tindakan satu sama lain.

Kurva kinked ini muncul dari perilaku strategis perusahaan-perusahaan tersebut.

Kurva permintaan di pasar oligopoli memiliki karakteristik unik sebagai berikut:

Elastisitas Berbeda di Atas dan Di Bawah Harga Pasar (P0):

Di Atas Harga Pasar (P0): Jika perusahaan menaikkan harga di atas P0, perusahaan lain tidak akan mengikuti.

Hal ini membuat permintaan perusahaan tersebut elastis, karena konsumen akan beralih ke produk dari perusahaan lain yang harganya lebih rendah.

Bagian kurva permintaan di atas P0 cenderung landai.

Di Bawah Harga Pasar (P0): Sebaliknya, jika perusahaan menurunkan harga di bawah P0, perusahaan lain akan segera menurunkan harga juga untuk tetap kompetitif.

Hal ini membuat permintaan menjadi kurang elastis, karena penurunan harga tidak akan banyak meningkatkan penjualan.

Bagian kurva permintaan di bawah P0 cenderung curam.

- Kurva Penerimaan Marjinal yang Patah

Karena bentuk kurva permintaannya patah, kurva penerimaan marjinal (MR) juga terlihat patah.

Bagian atas kurva penerimaan marjinal lebih landai dibandingkan dengan bagian bawahnya, yang lebih curam.

Pada titik di mana kurva permintaan patah, kurva penerimaan marjinal mengalami diskontinuitas atau terputus pada tingkat output Q0.

Implikasi Kurva Kinked

- Kestabilan Harga

Kurva kinked menjelaskan mengapa harga dalam pasar oligopoli cenderung stabil meskipun ada fluktuasi biaya.

Karena perusahaan enggan menaikkan harga karena takut kehilangan pelanggan, dan mereka juga tidak mendapatkan keuntungan besar dari penurunan harga karena perusahaan lain akan mengikuti.

- Strategi Penetapan Harga

Perusahaan dalam pasar oligopoli menggunakan kurva kinked untuk merumuskan strategi harga mereka.

Mereka menyadari bahwa perubahan harga dapat mengundang reaksi dari pesaing, sehingga lebih berhati-hati dalam membuat keputusan harga.

- Pengaruh pada Output dan Keuntungan

Kurva kinked menunjukkan bahwa pada harga dan output tertentu (P0, Q0), perubahan kecil dalam biaya produksi tidak mempengaruhi harga atau output secara signifikan.

Hal ini karena bagian terputus dari kurva MR memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan harga dan output meskipun ada fluktuasi kecil dalam biaya.

Selain itu, salah satu alasan dianggap kurva patah ialah perusahaan memiliki pandangan bahwa apabila produk memiliki daya jual tinggi, tidak ada perusahaan lain yang ikut mempertinggi harga.

Hal ini dikarenakan permintaan tersebut bersifat elastis.

Dan itupun akan berdampak sama jika perusahaan melakukan hal sebaliknya.

Semoga artikel ini membantu!

Semoga beruntung!

Cobalah kerjakan soal ini dengan jujur!

Dengan begitu Anda bisa mengukur kemampuan berpikir Anda!

Sumber: StudyXAI

(TribunNewsmaker/Dika Pradana)