Breaking News:

Kabupaten Klaten

Keren! Wayang Topeng Dalang Asal Manjungan Klaten Ditetapkan Jadi WBTb 2024

Kesenian Wayang Topeng Dalang asal Desa Manjungan resmi ditetapkan jadi warisan budaya tak benda (WBTb)

Editor: Delta Lidina
Dok. Disbudporapar Kabupaten Klaten
Sidang penetapan bersama tim ahli budaya dan Kemendikbudristek RI, menetapkan menjadi warisan budaya tak benda (WBTb) Indonesia tahun 2024. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM, KLATEN - Warga Kabupaten Bersinar patut berbangga atas keberadaan Kesenian Wayang Topeng Dalang asal Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen, Klaten

Pasalnya belum lama ini, Kesenian Wayang Topeng Dalang resmi ditetapkan jadi warisan budaya tak benda (WBTb) Indonesia tahun 2024. 

Penetapan ini dilakukan, oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek RI) melalui sidang penetapan bersama tim ahli budaya yang berlangsung di Jakarta (20-22/8/2024).

Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten Sri Nugroho menjelaskan, Wayang Topeng Dalang Klaten menjadi salah satu dari puluhan karya budaya yang lolos mengikuti sidang dengan Tim Ahli WBTb Indonesia 2024.

Baca juga: Bupati Klaten Sri Mulyani Dorong Pemerintah Kecamatan dan Desa Gali Potensi Pariwisata di Gantiwarno

"Dari Jawa Tengah secara keseluruhan ada 30, Klaten masuk," ujar Nugroho.

Ia menjelaskan, bila usulan mengenai Wayang Topeng Dalang sendiri sudah diusulkan sejak tahun 2023.

Wayang topeng dalang sendiri merupakan kesenian khas Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen.

Kesenian ini memadukan seni tari topeng sebagai media tari, yang ditampilkan oleh dalang.

"Dalam pertunjukan antara dalang, pengrawit, dan penari saling komunikasi. Bergantian kombinasi," paparnya.

Maestro wayang topeng dalang saat ini ialah Joko Santoso, Surono, dan Nanang Kris Utomo.

Sidang Penetapan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia
Saat sidang Penetapan Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) Indonesia tahun 2024 dengan Tim Ahli Kemendikbudristek RI

"Sudah (diturunkan) 5 keturunan," imbuhnya.

Wayang Topeng Dalang Klaten merupakan sebuah Seni Pertunjukan tari Topeng yang semua pelakunya adalah dalang-dalang di Kabupaten Klaten, serta susunan adegan dalam pertunjukan topeng sama dengan susunan adegan dalam wayang kulit yakni jejer, dayohan, bedol jejer, Paseban jawi, budalan, perang gagal dan lain-lain. 

Menurut gotek yang beredar di kalangan seniman pertunjukan Topeng Dalang bahwa pembawa serta penyebar kesenian Topeng Dalang adalah Ki Mlayakusuma, seorang abdi dalem dalang dan penopeng pada masa P.B IX. 

Cerita Gotek tersebut menyebutkan bahwa, pada awalnya Ki Mlayakusuma adalah seorang penari topeng Keraton yang mendapat tugas untuk mencari salah satu putra Paku Buwono IX yang meninggalkan Keraton tanpa pamit. 

Putra Pangeran tersebut bernama Pangeran Narayana. Dalam proses pencarian tersebut, Ki Mlayakusuma mengajak beberapa pengrawit dan penari melakukan penyamaran dengan mbarang (mengamen) topeng. 

Baca juga: Jawab Kebutuhan Sekolah, Bupati Klaten Sri Mulyani Kawal Langsung Pembangunan SMA di Kemalang!

Dengan aktivitas mbarang diharapkan dapat mengumpulkan banyak orang sehingga proses pencarian akan lebih mudah dilakukan. 

Mbarang topeng dilakukan oleh Ki Mlayakusuma selama berbulan-bulan dengan mengadakan penyisiran ke arah Selatan. 

Dalam suatu kesempatan mbarang di daerah Prambanan orang yang di cari yaitu Pangeran Narayana berhasil di temukan. 

Ki Mlayakusuma membujuk Pangeran Narayana agar mau kembali ke keraton, tetapi Pangeran Narayana menolaknya dengan alasan ingin tetap tinggal di daerah Klaten

Ki Mlayakusuma kembali ke Keraton dan melaporkan keadaan Pangeran Narayana yang tidak mau kembali ke keraton. 

Oleh Paku Buwono IX, Ki Mlayakusuma di suruh untuk tinggal di daerah Klaten mendampingi Pangeran Narayana.

Selanjutnya Ki Mlayakusuma menetap tinggal di Klaten serta mengajarkan keahlian tari topeng kepada anak cucu secara turun temurun dan kerabat dalang-dalang di Klaten

Sehingga Ki Mlayakusuma di kalangan dalang-dalang pelaku kesenian Topeng Dalang dipercaya sebagai cikal bakal kesenian Topeng Dalang Klaten Keunikan yang terdapat pada Topeng Dalang Klaten ialah mereka yang berperan didalamnya semua adalah dalang, sehingga secara kemampuannya memiliki kemampuan yang sangat luar biasa, karena seorang dalang sangat multi peran, yang artinya dalang bisa memainkan berbagai macam peran dan karakter dan seorang dalang pasti mumpuni dalam bidang olah rasa. 

Keunikan yang lain, Topeng Dalang Klaten itu tidak memiliki gerak yang Mathok atau permanen, jadi gerak setiap orang/pemeran dalam satu tokoh memiliki tafsiran sendiri-sendiri.

Kini, Wayang Topeng Dalang menambah daftar WBTb Kabupaten Klaten.

Sebelumnya telah ada beberapa warisan tak benda lain, baik kuliner maupun tradisi yang telah terdaftar.

Diantaranya payung Juwiring, lurik, tradisi yaa qowiyyu, putaran miring gerabah, wayang, dan kuliner lumpia duleg. (TribunSolo.com/Zharfan Muhana)

Sumber: Tribun Solo
Tags:
Klaten
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved