Breaking News:

Kunci Jawaban

Contoh Studi Kasus Piloting Pendidikan Profesi Guru/PPG Daljab 2024 Pembelajaran Berdiferensiasi

Simak contoh studi kasus piloting Pendidikan Profesi Guru atau PPG Dalam Jabatan (Daljab) 2024 Pembelajaran Berdiferensiasi.

Editor: Dika Pradana
Edit by TribunNewsmaker / Freepik
Contoh studi kasus piloting Pendidikan Profesi Guru atau PPG Dalam Jabatan (Daljab) 2024 Pembelajaran Berdiferensiasi. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Yuk simak contoh studi kasus piloting Pendidikan Profesi Guru atau PPG Dalam Jabatan (Daljab) 2024 Pembelajaran Berdiferensiasi.

Tugas studi kasus piloting Pendidikan Profesi Guru atau PPG Dalam Jabatan (Daljab) 2024 Pembelajaran Berdiferensiasi ini ditujukan untuk guru di Indonesia.

Laporan Studi Kasus adalah tugas yang harus diselesaikan peserta Piloting Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi Guru Tertentu.

Contoh Studi Kasus Piloting PPG Daljab 2024

#Studi Kasus (1): Pembelajaran Berdiferensiasi

A. Permasalahan yang Pernah Dihadapi

Saya pernah menghadapi permasalahan dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi di kelas rendah.

Salah satu permasalahan utama adalah adanya perbedaan kemampuan yang signifikan di antara murid-murid. 

Beberapa murid sangat cepat memahami materi, sementara yang lain memerlukan waktu lebih lama dan pendampingan lebih intensif. 

Selain itu, ada murid yang cenderung pasif dan enggan berbicara atau berpartisipasi dalam diskusi kelas, yang membuat saya kesulitan untuk menggali ide dan pendapat mereka.

Baca juga: Apa yang Mendorong Perubahan Cara Berkomunikasi? Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 66

B. Upaya untuk Mengatasi Masalah

Identifikasi Kebutuhan Murid: Saya melakukan asesmen awal untuk mengidentifikasi kemampuan dan kebutuhan setiap murid. Hal ini membantu saya memahami siapa saja yang memerlukan pendampingan lebih intensif dan siapa yang bisa diberikan tantangan tambahan.

Pendampingan Individu: 

Saya memberikan pendampingan individu kepada murid yang cenderung pasif dan enggan berbicara.

Saya menggunakan pertanyaan pemantik untuk membantu mereka menyusun cerita atau pendapat yang akan disampaikan.

Misalnya, saya bertanya tentang pengalaman menarik yang pernah mereka alami dan bagaimana perasaan mereka saat itu.

Diferensiasi Konten dan Proses:

Saya membagi murid menjadi beberapa kelompok berdasarkan tingkat pemahaman mereka.

Murid yang memerlukan bimbingan diberikan materi dasar dan pendampingan lebih intensif, sementara murid yang cukup mahir diberikan tugas mandiri yang lebih menantang. 

Murid yang sangat mahir diberikan tugas tambahan seperti membuat presentasi menggunakan PowerPoint.

Penggunaan Media Pembelajaran:

Saya menggunakan media pembelajaran yang bervariasi, seperti gambar, video, dan alat peraga sederhana, untuk menarik minat murid dan memudahkan mereka memahami materi.

Misalnya, saya meminta murid untuk menggambar pengalaman menarik mereka sebelum menceritakannya secara lisan.

Contoh studi kasus piloting Pendidikan Profesi Guru atau PPG Dalam Jabatan (Daljab) 2024 Pembelajaran Berdiferensiasi.
Contoh studi kasus piloting Pendidikan Profesi Guru atau PPG Dalam Jabatan (Daljab) 2024 Pembelajaran Berdiferensiasi. (Edit by TribunNewsmaker / Freepik)

C. Hasil dari Upaya

Hasil dari upaya tersebut cukup memuaskan. Murid yang sebelumnya pasif mulai menunjukkan peningkatan dalam partisipasi dan keberanian untuk berbicara.

Mereka lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapat dan ide mereka. 

Murid yang memerlukan bimbingan juga menunjukkan peningkatan pemahaman terhadap materi yang diajarkan.

Selain itu, murid yang sudah mahir merasa lebih tertantang dan termotivasi dengan tugas tambahan yang diberikan.

Baca juga: Video Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 10 SMA Halaman 31 32 33, What Do You See In The Picture?

D. Pengalaman Berharga

Pengalaman berharga yang bisa saya petik dari menyelesaikan permasalahan ini adalah pentingnya memahami kebutuhan individu setiap murid dan memberikan pendampingan yang sesuai. 

Pembelajaran berdiferensiasi membantu saya menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan setiap murid sesuai dengan kemampuan mereka.

Dengan pendekatan yang dilakukan, saya belajar bahwa penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan minat dan motivasi murid dalam belajar. 

Murid yang cukup mahir dapat mengumpulkan hasil kerja mandiri, sementara murid yang sudah mahir dapat mempresentasikan hasil kerja menggunakan PowerPoint yang dilengkapi gambar dan grafis.

Contoh studi kasus piloting Pendidikan Profesi Guru atau PPG Dalam Jabatan (Daljab) 2024 Pembelajaran Berdiferensiasi.
Contoh studi kasus piloting Pendidikan Profesi Guru atau PPG Dalam Jabatan (Daljab) 2024 Pembelajaran Berdiferensiasi. (TribunSumsel)

#Studi Kasus (2)

Pengalaman menghadapi dan menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran sebagai seorang guru:

Saya pernah menghadapi permasalahan ketika mengajar di kelas dengan beragam latar belakang dan kemampuan siswa salah satu permasalahan yang cukup menantang adalah menghadapi siswa dengan minat belajar yang rendah dan kesulitan dalam memahami materi pelajaran.

A. Permasalahan yang Dihadapi

Di salah satu kelas yang saya ajar terdapat beberapa siswa menunjukkan ketertarikan yang sangat rendah terhadap pelajaran.

Mereka seringkiali tidak fokus Malas mengerjakan tugas dan cenderung pasif selama proses pembelajaran.

Hal ini berdampak pada hasil belajar mereka yang jauh di bawah rata-rata.

Selain itu saya juga menemukan bahwa apa siswa kesulitan dalam memahami materi terutama pada pembelajaran yang memerlukan pemahaman konsep yang lebih dalam seperti matematika dan sains.

B. Upaya untuk Menyelesaikan Permasalahan

Setelah menyadari permasalahan ini saya mencoba beberapa strategi untuk mengatasi hambatan tersebut.

1. Pendekatan diferensiasi pembelajaran:

Saya mencoba menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan memberikan materi yang disesuaikan dengan kemampuan dan minat siswa.

Misalnya untuk siswa yang lebih visual saya menggunakan alat bantu visual seperti gambar dan video.

Sementara itu untuk siswa yang lebih kinestetik saya mengadakan kegiatan yang melibatkan gerakan atau praktik langsung.

2. Meningkatkan interaksi dan keterlibatan:

Saya juga berusaha meningkatkan interaksi dengan siswa melalui diskusi kelompok dan permainan edukatif yang relevan dengan mata pelajaran.

Saya memanfaatkan teknologi seperti kuis interaktif dan aplikasi pembelajaran online untuk membuat proses belajar menjadi lebih menarik.

3. Pendampingan individual:

Untuk siswa yang kesulitan memahami materi, saya memberikan pendampingan individual di luar jam pelajaran reguler.

Saya mencoba menjelaskan ulang konsep-konsep yang sulit dengan cara yang lebih sederhana dan memberikan latihan tambahan.

4. Membangun motivasi dan keterhubungan:

Saya menyempatkan waktu untuk berbicara secara pribadi dengan siswa-siswa tersebut dan Mencoba memahami apa yang menyebabkan mereka kurang termotivasi dan cara mencari cara untuk membangkitkan minat mereka.

Saya juga melibatkan orang tua dalam proses ini dengan memberikan informasi tentang perkembangan anak mereka dan meminta dukungan di rumah.

C. Hasil dari Upaya

Setelah beberapa bulan menerapkan strategi ini, saya mulai melihat perubahan yang positif siswa.

Yang sebelumnya kurang termotivasi mulai menunjukkan peningkatan minat dalam belajar mereka lebih aktif bertanya dan terlibat dalam diskusi kelas.

Hasil belajar mereka pun mengalami peningkatan yang signifikan terlihat dari nilai ulangan yang semakin membaik.

Siswa yang kesulitan memahami materi juga menunjukkan peningkatan dalam pemahaman konsep.

Meskipun perbaikan ini tidak instan, namun kemajuan yang mereka tunjukkan sangat menggembirakan.

Dengan bantuan pendampingan individual dan metode pembelajaran yang disesuaikan, mereka dapat mengejar ketertinggalan mereka.

D. Pengalaman Berharga

Pengalaman ini mengajarkan saya pentingnya fleksibilitas dalam mengajar dan perlunya menyesuaikan pendekatan berdasarkan kebutuhan siswa.

Setiap siswa adalah individu yang unik dengan cara belajar yang berbeda-beda.

Sebagai guru saya perlu terus beradaptasi dan mencari cara terbaik untuk membantu setiap siswa mencapai potensi maksimal mereka.

Selain itu, keterlibatan dan komunikasi dengan siswa dan orang tua sangat penting dalam mendukung proses belajar yang efektif.

Semoga artikel ini membantu!

Semoga beruntung!

Kerjakan soal ini secara mandiri terlebih dahulu.

Dengan begitu Anda dapat mengukur kecerdasan Anda.

(TribunNewsmaker/TribunSumsel)

Tags:
PilotingPPGPendidikan Profesi Gurudaljab
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved