Breaking News:

Sosok Rudi S Gani Pengacara Tewas Ditembak, 2 Kali Maju Caleg DPRD Sulsel, Dulu Jadi Kader Gerindra

 Inilah sosok Rudi S Gani, pengacara viral yang tewas ditembak oleh orang tak dikenal (OTK) saat menanti pergantin tahun dengan keluarga.

Kolase Tribunnewsmaker.com/ Instagram/ TribunTimur
Sosok Rudi S Gani pengacara tewas ditembak di Sulsel. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah sosok Rudi S Gani, pengacara viral yang tewas ditembak oleh orang tak dikenal (OTK) saat menanti pergantin tahun dengan keluarga.

Almarhum Rudi S Gani ternyata mempunyai pengalaman berpolitik.

Anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) itu pernah dua kali maju sebagai calon legislatif (caleg) DPRD Sulsel melalui Partai Gerindra.

Meski demikian, Rudi selalu gagal duduki kursi dewan demi memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Pada Pemilu Legislatif 2014 dan 2019, Rudi mencalonkan diri di Daerah Pemilihan (Dapil) 8.

Di mana Dapil 8 meliputi wilayah Kabupaten Soppeng dan Wajo. 

Baca juga: Fakta-fakta Kasus Penembakan Rudi S Gani, Ini Hasil Autopsi & Kasus yang Pernah Ditanganinya!

Kartu nama Rudi S Gani. Rudi S Gani pernah jadi caleg Partai Gerindra.
Kartu nama Rudi S Gani. Rudi S Gani pernah jadi caleg Partai Gerindra. (Ist)

Meski gagal meraih kursi legislatif dalam dua kesempatan, semangatnya untuk memperjuangkan aspirasi rakyat tetap menyala. 

Tagline kampanye "Bukan Janji, Datang Memberi Bukti" yang ia usung pada Pemilu 2014.

Tagline ini menggambarkan betapa serius dan tulusnya niat Rudi untuk memberikan kontribusi nyata bagi daerahnya.

Meskipun kedua kali kalah dalam perebutan kursi legislatif, Rudi tidak pernah mundur dari dunia politik. 

Begitu juga pada Pileg 2019, meskipun gagal lagi, ia tetap menunjukkan komitmennya untuk berjuang demi kesejahteraan rakyat.

Bahkan Rudi S Gani rupanya sempat menjadi kader Partai Gerindra.

Hal itu diungkap oleh sang kakak, Mahir Gani saat ditemui di kediaman duka, Jl Kelurahan, lorong 6, Kelurahan Kakiku Bodoa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Rabu (1/1/2025) malam.

Mahir Gani mengatakan jika sebelum dikenal sebagai pengacara, Rudi berkecimpung di berbagai aktivitas.

Di mana, Rudi sempat terlibat aktif dalam dunia politik sebagai kader Partai Gerindra. 

"Sebelumya memang dia punya aktivitas sangat banyak, karena sebelum jadi pengacara dia sempat aktif di partai Gerindra," kata dia.

"Dia dulu pernah mencalonkan sebagai anggota legislatif," tambahnya.

Rudi S Gani ditembak saat sedang menangani sengketa lahan ahli waris melawan pemerintah desa dan pemerintah kecamatan di Kabupaten Bone.
Rudi S Gani ditembak saat sedang menangani sengketa lahan ahli waris melawan pemerintah desa dan pemerintah kecamatan di Kabupaten Bone. (Dok Facebook Rudi S Gani)

Baca juga: Ratusan Pengacara Geruduk Kantor Polres Bone Sulsel, Ingin Pelaku Penembakan Rudi S Gani Ditangkap

Pengacara Rudi S Gani Ditembak di Depan Istri saat Makan Malam Bersama, Pelaku Kabur Pakai Mobil

Diberitakan sebelumnya, Pengacara Rudi S Gani ditembak Orang Tak Dikenal (OTK) di rumah istrinya, di Desa Pattukulimpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada Selasa (31/12/2024) pukul 22.30 Wita. 

Rudi S Gani merupakan pengacara senior dan pernah menduduki jabatan pada beberapa organisasi bantuan hukum. 

Informasi yang diperoleh Tribun-Timur.com, Rabu (1/1/2025), Rudi pernah menjabat sebagai Ketua Umum Lembaga Kajian Penegakan Hukum (LKPH) Advokasi dan Bantuan Hukum Sulsel.

Rudi S Gani ditembak OTK saat makan malam sambut malam tahun baru bersama istri dan keluarga.

"Korban ditembak pelaku saat sementara berada di rumah Istrinya," ungkap seorang saksi, Abdul.

"Makan-makan sama keluarga tiba-tiba ada ledakan dan korban terbaring serta mengeluarkan darah," lanjutnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Bone, Iptu Rayendra mengatakan sebelum tertembak, terdengar suara mobil berhenti di depan rumah korban.

Selang beberapa saat bunyi letusan senjata itu terdengar.

"Selepas ledakan itu, Rudi kemudian tersungkur dengan luka tembakan pada bagian wajah," kata Iptu Rayendra saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Rabu (1/1/2024).

"Kemudian, pelaku misterius langsung tancap gas meninggalkan lokasi," jelas Iptu Rayendra.

Keluarga kemudian membawa Rudi ke Puskesmas Lappariaja dalam keadaan terluka parah dan tak sadarkan diri.  

"Setelah tertembak korban dilarikan ke puskesmas, namun nyawanya tak terselamatkan," ujarnya.

Saat ini jenasah Rudi berada di Ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Kecamatan Tamalate, Makassar, untuk mengeluarkan peluru yang ada dalam tubuhnya.

Kesaksian istri Almarhum 

Pantauan Tribun-Timur.com di lokasi, Rabu (1/1/2025), sejumlah keluarga dan kerabat almarhum berdatangan.

Istri almarhum, Hj Maryam (45) juga hadir di depan ruang autopsi menunggu pemeriksaan personel Dokkes.

Wajahnya tampak sembab menangisi kepergian suami yang meninggal dengan cara tragis.

Saat dihampiri wartawan, Hj Maryam bersedia menceritakan detik-detik dugaan penembakan terhadap sang suami.

Maryam mengatakan saat kejadian, ia dan Rudi tengah berkumpul di rumah dengan sanak keluarga.

Mereka membuat acara makan bersama sembari menunggu malam pergantian tahun.

Saat santap bersama, kata Maryam, suara ledakan terdengar dan Rudi tergeletak.

"Kita sementara makan-makan sama keluarga, tiba-tiba ada suara ledakan langsung dia (Rudi) tergeletak," kata Maryam.

Maryam menyaksikan langsung tumbangnya sang suami yang tepat berada di sampingnya.

Meski demikian, Maryam mengaku tidak mengetahui pasti sumber ledakan.

Pasalnya, di sekeliling rumahnya di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, suasananya tidak begitu terang.

"Tidak ada saya lihat (orang di luar rumah) karena gelap juga, karena ada mobil terparkir di depan jadi di belakangnya agak gelap," ujarnya.

Maryam juga mengaku, tidak begitu memperhatikan suasana sekitar lantaran sementara makan.

"Tidak ada kita perhatikan karena sementara makan," ucapnya 

Saat sang suami tumbang, Maryam sempat menduga korban mengalami pecah pembuluh darah.

"(Awalnya) saya belum lihat luka, pemikiran saya itu pecah pembuluh darah, karena ada darah keluar," terang Maryam.

"Saya periksa ternyata tidak, saya bersihkan (darahnya) ternyata ada memar di samping hidung," sambungnya.

Maryam baru sadar suaminya menjadi korban penembakan setelah dibawa ke puskesmas dan diperiksa oleh polisi.

"Baru saya tahu waktu ada polisi bilang di puskesmas bahwa ini ditembaki, ditembak," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, sebelum kejadian, Rudi S Gani merampungkan sebagian perkara kliennya sebelum libur tahun baru.  

Seharian, pada Selasa (31/12/2024) Rudi S Gani melayani klien di Kota Watampone, Kabupaten Bone.

Setelah menuntaskan agenda pada hari itu, Rudi S Gani kembali ke kediamannya di Desa Pattukulimpoe, Kecamatan Lappariaja.

Pattukulimpoe merupakan kampung halaman istri Rudi.

Sementara Rudi beralamat di Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Makassar berdasarkan kartu identitas.

Rudi tiba di rumah istri pada sore hari. 

Pada malam hari sebelum insiden nahas itu, Rudi masih sempat bercengkrama dengan keluarga.   

Belum diketahui apa motif kasus ini.

Jajaran kepolisian Resort Bone masih sementara menyelidiki.

Pihak kerabat dan keluarga korban masih sementara dimintai keterangan.

(TribunNewsmaker.com/ TribunMakassar)

Tags:
Rudi S GanipengacaraBoneDPRDSulawesi SelatanGerindraditembak
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved