Breaking News:

Selebita

Sosok Pangeran Luksemburg yang Meninggal di Usia 22 Tahun, Sudah Idap Penyakit Langka Sejak Lahir

Pangeran Frederik meninggal dunia di usia 22 tahun setelah melalui perjuangan untuk melawan penyakitnya sejak usia 14 tahun ini permintaan terakhirnya

Penulis: Sinta Darmastri
Editor: Sinta Darmastri
Polg foundation / Nura
PANGERAN FREDERIK MENINGGAL - Kabar duka datang dari Pangeran Robert, anak bungsunya meninggal dunia di usia 22 tahun. Pangeran Frederik mengidap penyakit sejak usia 14 tahun. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kabar duka datang dari Pangeran Luksemburg.

Pasalnya, Pangeran Robert membagikan kabar duka perihal meninggalnya anak bungsunya Pangeran Frederik.

Banyak kenangan yang dilalui bersama sebelum Pangeran Frederik meninggal dunia.

PANGERAN FREDERIK MENINGGAL - Kabar duka datang dari Pangeran Robert, anak bungsunya meninggal dunia di usia 22 tahun. Pangeran Frederik mengidap penyakit sejak usia 14 tahun.
PANGERAN FREDERIK MENINGGAL - Kabar duka datang dari Pangeran Robert, anak bungsunya meninggal dunia di usia 22 tahun. Pangeran Frederik mengidap penyakit sejak usia 14 tahun. (Polg foundation / Nura)

Bahkan pada saat Frederik memberikan pertanyaan terakhir yang mengharukan.

Tepatnya pada 1 Maret 2025, Pangeran Frederik meninggal dunia di usia 22 tahun.

Kabarnya, Pangeran Frederik meninggal karena penyakit mitokondria POLG, sebuah kelainan genetik langka.

"Dengan hati yang sangat berat, istri saya dan saya ingin memberi tahu Anda tentang meninggalnya putra kami," tulis Pangeran Robert dalam surat yang dibagikan di situs Yayasan POLG, sebuah organisasi yang didirikan Frederik untuk mendukung penelitian dan mencari obat bagi penyakit tersebut yang dikutip Tribunnewsmaker.com.

Awalnya kondisi Frederik tidak terdiagnosis penyakit tersebut, namun menginjak usia 14 tahun, penyakit tersebut mulai muncul dan terlihat.

Bahkan secara resmi setelah didiagnosis, gejalanya semakin parah.

Untuk penyakit mitokondria POLG sendiri, adalah gangguan mitokondria genetik yang memengaruhi sel-sel tubuh, menyebabkan kehilangan energi, dan kegagalan progresif pada berbagai organ, termasuk otak, saraf, hati, usus, otot, dan mata.

Bahkan Pangeran Robert sendiri mengungkapkan putranya sudah mengetahui dirinya tidak punya banyak waktu lagi untuk hidup.

Dan yang lebih mengkagetkannya lagi, pada saat Pangeran Frederik meminta seluruh keluarga untuk berkumpul.

Baca juga: 7 Potret Terbaru Kate Middleton Selesai Jalani Kemoterapi, Istri Pangeran William Siap Bertugas Lagi

Pangeran Frederik meminta keluarganya untuk berkumpul di kamarnya pada 28 Februari 2025.

Dalam berkumpulnya keluarga dengan Pangeran Frederik, ternyata itu terakhir kalinya dia berbicara dengan keluarganya.

"Putra kami menemukan kekuatan dan keberanian untuk mengucapkan selamat tinggal kepada kami satu per satu - saudaranya, Alexander; saudarinya, Charlotte; saya; tiga sepupunya, Charly, Louis, dan Donall; kakak iparnya, Mansour; dan terakhir, Bibi Charlotte dan Paman Mark," ungkap Pangeran Robert.

"Ia telah lebih dulu mengungkapkan semua isi hatinya kepada ibunya yang luar biasa, yang tidak pernah meninggalkannya untuk terus di sisinya selama 15 tahun," tambah Robert menyebutkan sosok istrinya, Putri Julie.

Bahkan sebelum menutup mata untuk selamanya, Pangeran Frederik pernah bertanya ke Pangeran Robert yang membuat haru.

"Papa, apakah kau bangga padaku?" begitu Pangeran Frederik bertanya pada ayahnya.

Memang pada saat mengidap penyakit itu, Pangeran Frederik mengalami kesulitan berbicara.

Namun pada saat bertanya langsung seperti itu, anaknya bisa berbicara dengan sangat jelas.

Setelah mendengar pertanyaan tersebut, Pangeran Robert langsung tersentuh dan terharu dengan pertanyaan sang putra.

Baca juga: Foto Pangeran William & Kate Middleton Belanja Dipertanyakan Keasliannya Usai Insiden Foto Editan

Dengan kalimat yang sangat tertata, Pangeran Robert pun menjawab pertanyaan sang putra.

"Jawabannya sangat mudah, dan ia telah mendengarnya berkali-kali, tetapi saat itu, ia butuh kepastian bahwa ia telah memberikan semua yang ia bisa dalam kehidupannya yang singkat dan indah dan bahwa kini ia bisa pergi dengan tenang. Frederik tahu bahwa ia adalah Pahlawan Super bagi saya, bagi keluarga kami, dan bagi begitu banyak teman baik," tutur Pangeran Robert.

Pangeran Frederik lahir di Aix-en-Provence, Prancis dan menghabiskan dua tahun pertama hidupnya di kota tersebut.

Tepatnya pada tahun 2004, Pangeran Robert memboyong keluarganya pindak ke Jenewa, Swiss lalu ke Vevey dan Montreux di wilayah Vaud, Swiss Barat.

Frederik pun bersekolah di International School di Jenewa, Ecole Eden, dan St. George's School di Clarens, Swiss.

(Tribunnewsmaker.com/Darma)

Tags:
Pangeran RobertPangeran FrederikPangeran Luksemburg
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved