Telaga Seindah Ini Ternyata Cuma 44 Menit dari Alun-alun Ponorogo, Mitos Ular Jelmaan Patih Kerajaan

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Ketika membahas Ponorogo, reog mungkin menjadi hal yang terlintas pertama kali.

Namun perlu diketahui kalau Ponorogo juga memiliki wisata alam yang tak kalah menarik dari keseniannya.

Salah satunya ada sebuah telaga di Desa Ngrogung berikut ini. Ditinjau dari Google Maps, lokasinya sekitar 25,2 kilometer atau sekira 44 menit dari Alun-alun Ponorogo.

Ya, itulah Telaga Ngebel yang terletak di Desa Ngrogung, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. 

Destinasi wisata Telaga Ngebel menawarkan pemandangan alam yang dengan udara sejuk, menjadikannya pilihan ideal untuk menghabiskan waktu libur bersama keluarga maupun teman.

Telaga Ngebel menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam.

Berada di lereng barat Gunung Wilis, kawasan ini menawarkan panorama menawan yang memikat banyak pengunjung, berupa air telaga yang tenang dengan pepohonan hijau di sekitarnya.

Telaga Ngebel memiliki luas sekitar 150 hektar atau lima kali lebih luas dibandingkan Telaga Sarangan di Magetan yang hanya memiliki luas 30 hektar. 

Terletak di ketinggian 734 meter di atas permukaan laut (mdpl), Telaga Ngebel diselimuti udara sejuk dengan suhu rata-rata sekitar 20 derajat Celcius, menciptakan suasana nyaman bagi pengunjung.

Di sekitar telaga, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang dikelilingi hutan pinus. 

Selain menikmati keindahan alam, wisatawan juga dapat menyusuri telaga menggunakan perahu, bus air, atau speedboat, tentu akan menambah pengalaman liburan yang menyenangkan di kawasan ini.

Baca juga: Cuma 42 Menit dari Alun-alun Majalengka, Ternyata Ada Telaga Seindah Ini, Bisa Ayunan Lihat Ikan

Ada berbagai versi cerita mengenai asal-usul Telaga Ngebel, salah satunya tentang ular naga. 

Legenda Telaga Ngebel mengisahkan tentang ular naga bernama Baru Klinting. 

Dalam cerita ini, ular tersebut merupakan jelmaan Patih Kerajaan Bantaran Angin. Sang patih akan berwujud menjadi ular saat sedang bersemedi. 

Suatu hari, ular jelmaan itu secara tidak sengaja dibawa ke desa oleh seorang warga.