Breaking News:

Berita Viral

Manajer HRD Santai Tilap Uang Perusahaan Rp 33 Miliar Selama 8 Tahun, Modus Karyawan Fiktif!

Seorang manajer HRD di China melakukan aksi penipuan luar biasa dengan menggelapkan uang perusahaan hingga mencapai Rp33 miliar selama 8 tahun.

|
Editor: Sinta Darmastri
Freepik
AKSI HRD MANAJER - Viral kasus di China atas kelakukan HRD dalam penggelapan uang. Nominalnya bisa mencapai Rp33 miliar. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang manajer HRD di Distrik Minhang, Shanghai, China, melakukan aksi penipuan luar biasa yang membuat publik terkejut. 

Dalam kurun waktu delapan tahun, pria bernama Yang ini berhasil menggelapkan uang perusahaan hingga mencapai Rp 33 miliar! 

Modusnya terbilang cerdik dan tak terduga dengan mempekerjakan karyawan fiktif.

Yang, yang bekerja di sebuah perusahaan teknologi, memanfaatkan celah yang ada dalam pengelolaan gaji karyawan

Ia menciptakan 22 nama karyawan palsu seperti Xiao Sun dan Xiao Li, lalu membayar gaji mereka, yang ternyata justru masuk ke rekening pribadinya. 

Setiap bulan, Yang menerima gaji untuk para "karyawan" fiktif ini tanpa ada yang menyadari.

Penipuan ini baru terungkap setelah sebuah kejanggalan muncul dalam sistem keuangan perusahaan. 

Seorang "karyawan" bernama Xiao Sun yang tercatat memiliki kehadiran sempurna, padahal tak ada satu pun yang mengenalnya. 

Baca juga: Daftar Korban Penggelapan Uang Batara Ageng, Fuji Rp1,3 Miliar, Adhisty Zara Berapa?

Setelah dilakukan penyelidikan, skema penipuan Yang akhirnya terbongkar. 

Meskipun Yang sudah mengembalikan sebagian uang yang dicurinya (Rp 2,4 miliar), jumlah yang dikembalikan masih sangat jauh dari total yang berhasil digelapkannya.

Akibat perbuatannya, Yang dijatuhi hukuman penjara selama 10 tahun 2 bulan, dicabut hak politiknya selama satu tahun, dan didenda. 

Kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya pengawasan yang ketat dalam pengelolaan keuangan perusahaan. 
Tanpa sistem yang memadai, penyalahgunaan wewenang bisa terjadi dengan mudah, merugikan perusahaan, dan merusak kepercayaan di tempat kerja.

Mantan Karyawan NCS Hapus Server Perusahaan karena Tak Terima Dipecat

Di sisi lain, sebuah insiden lain juga menggegerkan dunia IT. 

Seorang mantan karyawan di Singapura, Kandula Nagaraju (39 tahun), memutuskan untuk membalas dendam setelah dipecat dari perusahaannya, NCS. 

Sebagai bentuk kekesalannya, Nagaraju melakukan tindakan yang merugikan perusahaan dengan menghapus 180 server virtual yang ia kelola.

Nagaraju, yang sebelumnya bekerja sebagai manajer jaminan kualitas sistem komputer, merasa kesal karena dipecat pada Oktober 2022. 

Merasa pekerjaannya di perusahaan tersebut sudah baik, dia pun tidak terima. 

Baca juga: Suami Tersandung Kasus Penggelapan Uang, Artis Ini Pilih Cerai, Kini Jualan Jilbab, Pamer Pacar Baru

Setelah dipecat, Nagaraju kembali ke India, namun dia kemudian menggunakan laptopnya untuk mengakses sistem NCS secara ilegal dengan kredensial administrator. 

Ia melakukannya sebanyak enam kali antara Januari 2023 dan Februari 2023.

Pada Maret 2023, dengan tekad yang semakin besar, Nagaraju menyewa kamar di Singapura dan menggunakan jaringan WiFi teman-temannya untuk mengakses lagi sistem NCS. 

Kali ini, dia menulis skrip komputer yang dirancang khusus untuk menghapus server secara bertahap. 

Aksinya baru terungkap setelah tim NCS menyadari adanya gangguan pada sistem yang tidak dapat diakses.

Akibat perbuatannya, NCS mengalami kerugian besar hingga sekitar Rp 11,1 miliar (917.832 dollar Singapura). 

Pihak perusahaan melaporkan kejadian ini ke kepolisian, yang kemudian menyita laptop Nagaraju dan menemukan bukti yang jelas berupa skrip untuk menghapus server.

Baca juga: Ayahnya Terlibat Dugaan Penggelapan Uang Rp 399,7 Juta, Zaskia Sungkar: Itu Haknya Papa & Para Atlet

Pada akhirnya, Nagaraju dijatuhi hukuman penjara selama dua tahun delapan bulan atas tuduhan akses ilegal ke sistem komputer perusahaan. 

Hukuman terkait tuduhan lainnya masih dalam pertimbangan. 

Kasus ini menjadi pelajaran penting mengenai pentingnya pengamanan data dan akses sistem perusahaan.

Kedua kasus ini menggambarkan betapa vitalnya pengawasan ketat terhadap karyawan dan sistem dalam sebuah perusahaan. 

Tanpa itu, risiko penyalahgunaan kewenangan dan potensi kerugian besar sangatlah nyata.

(Tribunnewsmaker.com/TribunJatim.com)

Tags:
HRDpenggelapan uangkaryawan
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved