Breaking News:

Tempat Wisata

Cuma 1 Menit dari Alun-alun Tegal, Ada Wisata Sejarah Seestetik Ini, Disebut 'Adiknya' Lawang Sewu

Inilah wisata menarik di Tegal, Jawa Tengah. Jaraknya sekitar 550 meter dari Alun-alun Tegal atau sekira 1 menit perjalanan.

Editor: Febriana
TRIBUN BANYUMAS/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
WISATA TEGAL - Potret Gedung Birao disadur dari TribunJateng.com pada Senin (17/3/2025). Gedung Birao merupakan salah satu ikon Tegal. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Jika membahas wisata di Kabupaten Tegal, pemandian air panas Guci mungkin menjadi tempat pertama yang terlintas di pikiran.

Namun ternyata, Tegal masih mempunyai banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah kembaran Lawang Sewu berikut ini.

Ditinjau dari Google Maps, jaraknya sekitar 550 meter dari Alun-alun Tegal atau sekira 1 menit perjalanan.

Ya, itulah Gedung Semarang Cheriboon Stroomtram Maatschappij (SCS) atau yang lebih dikenal dengan nama Gedung Birao Tegal.

Gedung peninggalan Belanda tersebut sebenarnya sudah ada sejak 1913. 

Tetapi menjadi viral setelah adanya penataan di sekitar kawasan gedung oleh Pemerintah Kota Tegal.

Kawasan yang dulunya dikenal kumuh sekarang menjadi elegan dan tertata. 

Bahkan oleh masyarakat gedung tersebut disebut sebagai adiknya Lawang Sewu Semarang. 

Mereka pun meyebutnya dengan nama Lawang Satus.

Lokasi Gedung Birao Tegal tersebut berada di jantung kota, tepatnya di Jalan Pancasila Kota Tegal

Namun nampaknya banyak masyarakat yang belum mengetahui sejarah dari Gedung Birao Tegal

Sejarawan Pantura, Wijanarto mengatakan, bangunan bersejarah yang dikenal dengan nama Gedung Birao tersebut merupakan kantor perusahaan kereta api yang bernama Semarang Cheriboon Stroomtram Maatschappij (SCS). 

Izin trayeknya melayani jalur dari Semarang menuju Cirebon, melawati Pekalongan dan Tegal. 

Baca juga: Kafe Seestetik Ini Ternyata Cuma 47 Menit dari Gerbang Tol Boyolali, dari Klaten Tak Sampai 2 Jam

WISATA TEGAL - Potret Gedung Semarang Cheriboon Stroomtram Maatschappij (SCS) atau Gedung Birao Tegal disadur dari TribunJateng.com pada Senin (17/3/2025). Lokasi Gedung Birao tak jauh dari Alun-alun Tegal.
WISATA TEGAL - Potret Gedung Semarang Cheriboon Stroomtram Maatschappij (SCS) atau Gedung Birao Tegal disadur dari TribunJateng.com pada Senin (17/3/2025). Lokasi Gedung Birao tak jauh dari Alun-alun Tegal. (TribunJateng.com/Fajar Bahruddin Achmad)

SCS pun pada zamannya sejajar dengan perusahaan-perusahaan kereta api lainnya, seperti Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) dan Staatssporwegen (SS).

"Nah kantornya kemudian didirikan di Tegal, diresmikan pada 1913. Yang menarik, lanskap bangunannya itu merupakan pengaruh kawin mawin antara bangunan Eropa dan bangunan tropis di wilayah nusantara," kata Wijanarto kepada tribunjateng.com, Senin (28/6/2021).

Wijanarto menjelaskan, Gedung Birao Tegal merupakan hasil karya arsitektur indis bernama Henri MacLaine Pont.

Dia memadukan gaya arsitektur Eropa dan arsitektur Nusantara yang kini dikenal dengan nama arsitektur indis.

Karya-karya dari Henri MacLaine Pont di antaranya Gedung Birao, Stasiun Tegal, Kampus ITB Ganesha, Stasiun Poncol Semarang, dan Gereja Puhsarang di Kabupaten Kediri.

Wijanarto mengatakan, bangunan berciri lingkungan tropis tersebut memiliki beberapa keunikan. 

Seperti di bagian bawah kantor yang memiliki rongga-rongga udara, bagian atasnya tinggi,  serta mempunyai ventilasi dan jenda yang mengatur sirkulasi udara.

"Jadi Henri MacLaine Pont ini salah satu tokoh arsitektur yang sejajar dengan Thomas Karsten. Mereka memiliki keahlian mengadopsi ciri nusantara dengan ciri Eropa. Lahirlah apa yang disebut arsitektur indis," jelasnya. 

Baca juga: Tak Sampai Sejam dari Gerbang Tol Boyolali, Ada Wisata Bunga Seindah Ini, Tiket Masuk Cuma Rp5 Ribu

WISATA TEGAL - Masyarakat menikmati suasana sore di kawasan Jalan Pancasila Kota Tegal, sembari ngabuburit, Jumat (16/4/2021). Gedung Birao Tegal berada di jantung kota.
WISATA TEGAL - Masyarakat menikmati suasana sore di kawasan Jalan Pancasila Kota Tegal, sembari ngabuburit, Jumat (16/4/2021). Gedung Birao Tegal berada di jantung kota. (Tribunpantura.com/Fajar Bahruddin Achmad)

Gedung Birao dari Masa ke Masa

Gedung Birao yang kini sering dijadikan background foto oleh masyarakat, rupanya pernah difungsikan untuk berbagai kepentingan. Bahkan pernah menjadi perkantoran dan digunakan sebagai kampus universitas di Kota Tegal

Wijanarto mengatakan, pada masa penjajahan Jepang, SCS digunakan untuk kantor pemerintahan militer. 

Karena lokasinya dekat dengan stasiun kereta api yang dulu sangat diperhitungkan sebagai moda transportasi. 

Pada masa revolusi kemerdekaan 1945, Kantor Birao menjadi tempat favorit untuk pengibaran bendera merah putih. 

Lalu, menurut Wijanarto, pernah juga menjadi kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), kantor dinas pekerjaan umum (PU), dan kantor keuangan.

Kemudian sebelum dikosongkan seperti saat ini, Gedung Birao difungsikan sebagai kampus Universitas Pancasakti (UPS) Kota Tegal.

"Yang menarik bahwa Kantor Birao itu pernah menjadi saksi perubahan dinamika politik di Kota Tegal. Pada pemerintahan Zakir, pernah terjadi aksi reformasi di sekitar Kantor Birao. Yang notabenenya banyak mahasiswa UPS menjadi reformis," ujarnya. 

Sebagai sejarawan di Pantura Barat Jawa Tengah, Wijanarto mendukung, PT KAI untuk memanfaatkan Gedung Birao menjadi museum sejarah.

Ia menilai perlu ada museum sejarah yang hidup. 

Artinya tidak hanya menggambarkan sejarah transportasi kereta api. 

Namun juga perlu menyertakan dinamika morfologis di Kota Tegal.

"Saya berharap PT KAI yang menjadi pemangku bisa menjadikannya sama seperti Lawang Sewu. Menghadirkan biorama, potret-potret, dan memberikan bukti kesan kelampauan dan sejarah perkembangan kereta api di bawah perusahaan NIS," pungkasnya.  

(TribunNewsmaker.com)(TribunJateng.com)

Sumber: Tribun Jateng
Tags:
Gedung BiraoTegalJawa Tengah
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved