Tempat Wisata
Petualangan Alam di Ciamis: 7 Air Terjun, Hutan Pinus, dan Udara Segar, Cuma 1 Jam dari Kota
Tempat wisata penuh petualangan di Ciamis, ada 7 air terjun, hutan pinus, dan udara segar, jaraknya hanya 1 jam dari kota
Editor: Tim TribunNewsmaker
Tempat wisata penuh petualangan di Ciamis, ada 7 air terjun, hutan pinus, dan udara segar, jaraknya hanya 1 jam dari kota
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Curug Tujuh Cibolang, yang terletak di Desa Sandingtaman, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, merupakan salah satu destinasi wisata alam yang memukau dan kaya akan legenda.
Lokasi ini berada di kawasan Perhutani Resort Pemangku Hutan (RPH) Panjalu, Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH), Perhutani Ciamis, yang menjadikannya tempat yang asri dan terlindungi.
Keindahan alam Curug Tujuh Cibolang tak hanya terletak pada panorama hutan pinus yang menyelimuti kawasan tersebut, tetapi juga pada suasana sejuk yang menyegarkan.
Keunikannya terletak pada adanya tujuh air terjun yang tersebar tidak jauh dari satu sama lain, menciptakan pemandangan yang menakjubkan.
Bahkan, ada sekitar empat hingga lima curug yang jaraknya hanya sekitar dua meter saja.
Setiap curug memiliki nama dan karakteristik tersendiri, yaitu Curug Satu, Curug Dua, Curug Tiga, Curug Cibolang, Curug Cimantaja, Curug Cileutik, dan Curug Cibuluh.
Ke tujuh air terjun ini mengalirkan air yang akhirnya bergabung ke dalam Sungai Cibolang dan Cimantaja.
Dari ketujuh curug tersebut, Curug Satu menjadi yang paling besar, dengan ketinggian hampir mencapai 120 meter dan lebar sekitar 15 hingga 20 meter.
Di sekelilingnya terdapat tebing datar di sisi kiri, menambah keindahan alamnya.
Sementara itu, Curug Dua terletak di bawah Curug Satu.
Salah satu mitos yang berkembang di masyarakat mengatakan bahwa salah satu dari air terjun ini memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit kulit, karena air yang mengalir berasal dari kawah Gunung Sawal yang mengandung belerang.
Di sisi lain, Curug Cibolang memiliki ketinggian sekitar 30 hingga 50 meter dan lebar sekitar 5 meter, memberikan pemandangan yang memikat.
Curug Cimantaja, yang terletak lebih rendah dari Curug Cibolang, memiliki cerita menarik mengenai asal-usul namanya.
Konon, nama "Cimantaja" berasal dari kata "Cimata Raja," yang berarti air mata raja. Ini merujuk pada legenda yang melatarbelakangi terbentuknya curug tersebut.
Sementara itu, Curug Cileutik dan Curug Cibuluh memiliki ketinggian sekitar 30 meter, namun akses menuju kedua curug ini cukup berbahaya, karena kondisi jalannya yang licin.
Oleh karena itu, pengunjung yang kurang berpengalaman disarankan untuk tidak mencoba mengunjungi area ini.
Di sekitar Curug Cileutik dan Curug Cibuluh, terdapat sebuah spot wisata menarik yang disebut Batu Kereta Api.
Lokasinya tidak jauh dari kedua curug tersebut, dan di sini pengunjung bisa melihat deretan batu besar yang tersusun seperti gerbong kereta api, berjumlah sekitar 12 buah.
Pengunjung bisa menikmati pemandangan curug sambil menjelajahi bukit dengan berjalan di jalan setapak menuju puncaknya, merasakan kesegaran udara dan keindahan alam.
Selain pesona alamnya, Curug Tujuh Cibolang juga dihiasi oleh sebuah legenda yang menarik hati.
Konon, curug ini terbentuk dari air mata seorang raja.
Diceritakan bahwa pada zaman dahulu, tanah di sekitar wilayah ini dilanda musim kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan dan kelangkaan air.
Rakyat kesulitan mendapatkan air untuk minum dan bercocok tanam.
Melihat penderitaan rakyatnya, sang raja pun memutuskan untuk bertapa dan berdoa kepada Tuhan, memohon agar hujan turun untuk mengatasi kemarau yang melanda.
Namun, doa raja belum terkabulkan setelah waktu yang cukup lama.
Akhirnya, sang raja pun menangis dengan pilu, dan air matanya perlahan-lahan menggenang dan membesar, hingga akhirnya membentuk aliran air yang jatuh ke tujuh tebing yang kini dikenal dengan nama Curug Tujuh Cibolang.
Hingga kini, air dari curug tersebut dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, seperti penyakit kulit, encok, rematik, dan pegal linu.
Yang menarik, air Curug Tujuh Cibolang tidak pernah kering meskipun pada musim kemarau.
Untuk mengunjungi Curug Tujuh Cibolang, pengunjung akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp 7.500.
Perlu dicatat bahwa harga tiket ini bisa berubah sewaktu-waktu.
Wisatawan dapat mengunjungi curug ini setiap hari, mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.
Akses menuju curug memang sedikit menanjak, namun tidak perlu khawatir, karena di tengah perjalanan terdapat warung yang bisa digunakan untuk beristirahat atau bahkan mendirikan tenda.
Karena suhu udara di kawasan curug ini cukup dingin, berkisar antara 17 hingga 18 derajat Celcius, disarankan bagi pengunjung untuk membawa jaket hangat.
Selain itu, penggunaan sepatu atau sandal gunung sangat dianjurkan untuk kenyamanan perjalanan.
Jarak tempuh menuju Curug Tujuh Cibolang dari Kota Ciamis sekitar 36,9 kilometer, atau sekitar satu jam perjalanan.
Rute yang dapat ditempuh adalah melalui Jl RE Martadinata, Jl Raya Kawali, dan Jl Raya Kawali-Panjalu.
Perjalanan menuju curug ini tentu akan membawa pengalaman yang tak terlupakan, dengan keindahan alam dan suasana yang menenangkan di sepanjang perjalanan. (TribunNewsmaker.com/ Alifian Akbar/ Kompas.com)
5 Rekomendasi Tempat di Karanganyar untuk Long Weekend, dari Wisata Pemandangan Hingga Kafe Hits |
![]() |
---|
Di Jogja, Ada Angkringan Puncak Bibis dengan Pemandangan Indah & Makanan Enak, Pas Buat Long Weekend |
![]() |
---|
Gunungkidul Punya Kafe Unik, Tawarkan Sensasi Nongkrong di Dalam Goa, 1 Jam 25 Menit dari Tugu Jogja |
![]() |
---|
Malang Jatim Ada Resto Nuansa Alam, Cocok Jadi Destinasi Keluarga, 31 Menit dari Terminal Arjosari |
![]() |
---|
Semarang Jateng Tawarkan Kafe dengan Suasana Asri, Pas untuk Healing, 22 Menit dari Stasiun Poncol |
![]() |
---|