Revisi UU TNI Dikebut DPR, Fedi Nuril Ungkap Keresahan: Takut Kembali ke Zaman Orde Baru
Menurut Fedi Nuril, revisi UU TNI berpotensi membawa Indonesia kembali ke masa Orde Baru, dan hal itu membuatnya merasa takut.
Editor: Rizkia
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Dikebutnya pembahasan revisi Undang-undang atau UU TNI oleh DPR tengah jadi sorotan dan menuai banyak kritikan.
Salah satu kritik tajam datang dari aktor sekaligus model Fedi Nuril.
Diketahui, pembahasan rancangan regulasi tersebut jadi sorotan lantaran sejumlah hal.
Misalnya, pembahasan revisi UU TNI digelar dalam rapat yang diadakan di salah satu hotel mewah di Jakarta Pusat, padahal pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto sedang melaksanakan efisiensi anggaran.
Selain itu, muncul kekhawatiran timbulnya dwifungsi ABRI jika revisi UU TNI tersebut diloloskan.
Melalui media sosial X (dulu Twitter), Fedi Nuril mengungkapkan kritikannya.
Menurut pria berusia 42 tahun ini, revisi UU TNI berpotensi membawa Indonesia kembali ke masa Orde Baru.
Ia pun merasa khawatir.
"Rasa takut saya akan kembali ke zaman Orba tidak dibuat-buat. Akademisi mengkritik Prabowo tentang kabinet besar dibalas 'ndasmu'. Sekarang yang mengkritik Revisi UU TNI, oleh KSAD dibilang 'otak kampungan'," tulis Fedi Nuril dalam cuitannya, dikutip Selasa (18/3/2025).
Ia juga mempertanyakan urgensi percepatan revisi ini, mengingat UU TNI tidak termasuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2025.
Menurutnya, proses pembahasannya berlangsung secara maraton dan terkesan terburu-buru.
Bintang film Ayat Ayat Cinta itu juga menyoroti isi naskah akademik revisi UU TNI, khususnya bagian yang memberikan kewenangan bagi prajurit aktif untuk terlibat dalam pemerintahan.
"Melihat naskah akademik RUU TNI, terutama di bagian yang saya highlight, itu alasan saya menolak RUU TNI. Itu berarti jumlah prajurit aktif TNI pada kementerian/lembaga lain bisa tak terbatas. Itulah Dwifungsi ABRI," ujarnya.
Baca juga: Sindir Penunjukan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT PFN, Fedi Nuril: Kata Pak Prabowo Harus Merit System?
Baca juga: 5 Fakta Fedi Nuril yang Makin Berani Kritik Pemerintah, Istri Khawatir, Ernest Prakasa Mendukung
Baca juga: 4 Pemain Timnas Dicoret Patrick Kluivert Jelang vs Australia, Begini Nasib Ragnar Oratmangoen

Dalam naskah akademik yang ia soroti, tertulis bahwa presiden memiliki wewenang menempatkan prajurit aktif di kementerian atau lembaga lain untuk menjalankan tugas pemerintahan secara optimal.
Di tengah kritiknya, beberapa warganet menuding Fedi Nuril menyebarkan opini menyesatkan.
Namun, ia dengan tegas membantah tuduhan tersebut, menegaskan bahwa pernyataannya berbasis pada dokumen resmi.
"Dokumen yang gue post dari kemarin adalah naskah akademik RUU TNI yang gue dapat dari Website DPR," tegasnya.
Alasan Sering Vokal Mengkritik Pemerintah
Belakangan ini, Fedi Nuril tampak sangat vokal dalam mengkritik mengkritik pemerintah melalui media sosial.
Sikap ini terbilang baru bagi bintang film Ayat Ayat Cinta tersebut, yang sebelumnya dikenal lebih pasif dalam menyuarakan pendapat politiknya.
Fedi mengungkapkan bahwa dirinya sudah lama memiliki kekhawatiran terhadap dunia politik di Indonesia.
Namun, ia baru mulai berani bersuara dalam setahun terakhir.
Baca juga: Akun Instagram Masih Update, Nikita Mirzani Dapat Hak Istimewa di Penjara? Pengacara: Mana Mungkin
Baca juga: Prediksi Skuad Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026, Skuad Garuda Siap Tempur
"Khawatir terhadap dunia politik sebenarnya udah lama ya, tetap update, tapi pasif. Dan sampai akhirnya di satu titik yang sudah bukan resah lagi tapi udah marah sih," kata Fedi Nuril, dikutip dari YouTube Melaney Ricardo, Kamis (2/1/2025).
Fedi mencontohkan kritik terbarunya terhadap kebijakan kenaikan PPN menjadi 12 persen, yang ia sampaikan melalui platform X (sebelumnya Twitter).
Ia mengaku rasa marahnya terhadap kondisi politik saat ini mendorongnya untuk berbicara, meski ia tetap berhati-hati dalam menyampaikan kritik agar tetap terukur dan berbasis data.
"Jadi saat itu marahnya lebih besar dari takut, rasa khawatirnya masih ada, tapi udah marah banget, akhirnya bersuara. Tapi yang gue pastikan waktu gue bersuara itu, marahnya juga udah diturunin, supaya nggak salah ngomong, nggak asal ngomong, tetap punya data, jadi kena sasaran gitu apa yang udah mau di omong," jelasnya.
Meski sikap kritisnya ini cukup mencuri perhatian publik, Fedi memastikan bahwa kritik politik yang ia suarakan tidak bertujuan untuk memprovokasi, melainkan sebagai bentuk kepedulian terhadap negara.
"Saya cuma mau menyampaikan pendapat yang menurut saya benar dan penting untuk didengar," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fedi Nuril Ungkap Alasan Sering Kritik Pemerintah di Media Sosial
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kritisi Revisi UU TNI, Fedi Nuril: Takut Kembali ke Zaman Orba