Profil Kepala Daerah
Rekam Jejak Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat yang Dilantik Prabowo, Pernah 2 Kali Jadi Bupati
Berikut rekam jejak Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat yang dilantik Prabowo Subianto.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut rekam jejak Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat yang dilantik Prabowo Subianto.
Menurut hasil pleno KPU RI, pasangan Dedi Mulyadi - Erwan Setiawan memenangkan Pilkada 2024 dengan mendapat 14.130.192 suara alias unggul dari pasangan calon lainnya.
Dikutip TribunNewsmaker.com dari berbagai sumber, berikut rekam jejak Dedi Mulyadi.
Baca juga: Rekam Jejak Abdullah Sani Wagub Jambi yang Dilantik Prabowo, Putra Asli Tanjung Jabung Barat
Dedi Mulyadi lahir pada 12 April 1971 di Subang, Jawa Barat.
Dedi pernah menempuh pendidikan di SD Sukabakti tahun 1984.
Kemudian ia melanjutkan sekolah di SMP Kalijadi tahun 1987.
Dan Dedi Mulyadi juga merampungkan pendidikan sekolahnya di SMA Negeri 1 Purwadadi tahun 1990.
Setelah lulus SMA, Dedi melanjutkan studinya di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Purnawarman, Purwakarta tahun 1999.
Lalu Dedi melanjutkan kuliah S2 di Universitas Widyatama dan lulus pada 2022.
Pria berusia 53 tahun ini merupakan anak bungsu dari pasangan Sahlin Ahmad Suryana dan Karsiti.

Dedi Mulyadi pernah menikah dengan Anne Ratna Mustika.
Namun hubungan keduanya kandas, Dedi Mulyadi digugat cerai oleh Anne di Pengadilan Agama Purwakarta pada 19 September 2022.
Dari pernikahannya bersama Anne, Dedi memiliki dua anak kandung.
Anak pertamanya bernama Yudistira Manunggaling Rahmaning Hurip dan anak keduanya bernama Hyang Sukma Ayu.
Riwayat Pendidikan
- SDN Sukabakti (1979-1984)
- SMPN 1 Kalijati (1985-1987)
- SMAN PURWADADI (1987-1990)
- S1 Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman (STHP) (1996-1999)
- S2 Universitas Widyatama (2020-2022).
Jenjang Karier
Karier Dedi Mulyadi di dunia politik dimulai sejak ia bergabungnya ke Partai Golongan Karya (Golkar.)
Kemudian pada Pemilu tahun 1999, Dedi terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purwakarta.
Dedi menduduki posisi sebagai Ketua Komisi E di DPRD.
Namun tidak lama kemudian ia diangkat sebagai Wakil Bupati Purwakarta pada tahun 2003.
Pada Pilkada Purwakarta 2008, Dedi mencalonkan diri sebagai Bupati bersama Dudung B. Supardi sebagai wakilnya.
Dedi dan pasangannya memenangkan pemilihan tersebut, yang menandai dimulainya kepemimpinan Dedi di Purwakarta.
Kemudian di tahun 2019, ia terpilih sebagai anggota DPR RI periode tahun 2019-2024 di dapil Jabar VII dari fraksi partai Golkar.
Dedi menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.
Tahun 2023, Dedi memutuskan untuk tidak bersama dengan partai Golkar dan mundur sebagai anggota DPR RI.
Lalu Dedi melanjutkan perjalanan politiknya dengan bergabung bersama partai Gerindra.
Dan pada tahun 2024 ini, Dedi kembali mencalonkan diri menjadi caleg Pemilu 2024.
Mantan suami Anne ini terpilih sebagai anggota DPR RI tahun 2024-2029.
Terakhir, Dedi Mulyadi terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat bersama Erwan Setiawan pada tahun 2024 ini.
RIWAYAT ORGANISASI
Wakil Ketua DPC FSPSI (1995-1997)
Sekretaris PP SPTSK KSPSI (1997-1998)
Sekretaris KAHMI Purwakarta (2000-2022)
Ketua DPD Partai GOLKAR Kab. Purwakarta (2004-2007)
Wakil Dewan Pembina Partai GERINDRA (2023-2028)
Wakil Ketua GM FKPPI (2000-2022)
Ketua Umum HMI Cabang Purwakarta (1990-1994)
Ketua PC Pemuda Muslimin Indonesia (2000-2022)
Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Purwakarta (2005-2015)
Ketua DPD Partai GOLKAR Provinsi Jawa Barat (2016-2020)
VISI
JABAR ISTIMEWA
MISI
Untuk melaksanakan visi tersebut, disusunlah Misi Jawa Barat sebagai berikut :
Mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang berkarakter, cerdas, berpengetahuan, bertaqwa dan profesional pada bidang tugasnya masing-masing.
Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis sumber daya lokal, berdaulat, berkelanjutan, berdaya saing tinggi dengan memanfaatkan ragam teknologi masa kini.
Mengurangi disparitas pembangunan utara-selatan dengan mendorong masuknya investasi dan pendidikan, kesehatan, perekonomian dan lingkungan hidup yang proporsional
Memperkuat transformasi birokrasi yang berorientasi terhadap mutu pelayanan publik yang bermartabat, efektif, efisien menjungjung tinggi prinsip-prinsip pemerintahan yang bersih (clean governance).
(TribunNewsmaker.com/TribunBatam.id)