Sebentar Lagi Menikah, Juwita Justru Dibunuh Oknum TNI AL Kekasihnya, Sudah Foto Background Biru
Wartawati Banjarbaru, Juwita ternyata memiliki hubungan asmara dengan J, oknum TNI AL yang diduga membunuhnya.
Editor: Fitriana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Wartawati Banjarbaru, Juwita ternyata memiliki hubungan asmara dengan J, oknum TNI AL yang diduga membunuhnya.
Keduanya bahkan dikabarkan akan menikah dalam waktu dekat.
Foto Juwita dan J dengan latar biru pun sudah beredar.
Hal itu disampaikan Komandan Detasemen Polisi Militer (Dan Denpom) Lanal Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap dalam konfrensi pers, Rabu (26/03/2025) kemarin.
Meski Lanal Balikpapan belum mengungkap status hubungan antara pelaku dan korban, namun rekan kerja hingga keluarga korban mengetahui bahwa pelaku dan korban berstatus pacaran dan akan menikah dalam waktu dekat.
"Mereka berpacaran dan informasinya akan menikah dalam waktu dekat," ungkap Devi rekan kerja Juwita.
Sementara itu, saat dikonfirmasi soal status antara pelaku dan korban, pihak keluarga juga membenarkan bahwa hubungan keduanya memang berpacaran.
Seperti diberitakan sebelumnya, terkait perkembangan kasus ini, saat ini oknum TNI AL yang diduga otak dibalik pembunuhan Juwita sudah ada di Banjarbaru.
Sementara pihak keluarga korban telah diperiksa Polisi di Polres Banjarbaru sebagai finalisasi data dan fakta sebelum pengungkapan.
Terhadap keterlibatan oknum TNI AL inisal J ini, pihak keluarga meminta kasus ini dibuka setrang-terangnya dan diadili seadil-adilnya.
Baca juga: Juwita Wartawan Banjarbaru Ternyata Dibunuh Oknum TNI AL, Dimanipulasi Seolah Kecelakaan Tunggal
Ini Sosok Pelakunya
Kasus pembunuhan atas Juwita, wartawati media online di Banjarbaru menemui titik terang. Kini terduga pembunuhnya adalah anggota TNI AL yakni Kelasi Satu J.
Lantas siapa anggota TNI AL Kelasi Satu J itu? Komandan Detasemen Polisi Militer (Dan Denpom) Lanal Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap membocorkan sosoknya.
Dia mengatakan, Kelasi Satu J sudah berdinas di TNI AL selama kurang lebih 4 tahun. Usianya kini 23 tahun.
Ternyata, dia baru 1 bulan bertugas di Lanal Balikpapan.
Diketahui, Juwita (22), jurnalis asal Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) sebelumnya ditemukan tergeletak tak bernyawa di kawasan Gunung Kupang pada Sabtu (22/3/2025) ternyata merupakan korban pembunuhan.
Awalnya, Juwita diduga korban kecelakaan.
Baca juga: Viral Jurnalis Juwita di Kalsel Ditemukan Tewas Telentang di Pinggir Jalan, Tubuh Penuh Luka Lebam
Namun belakangan banyak kejanggalan yang ditemukan dari kematian salah satu wartawati media online di Banjarbaru tersebut.
Saat disinggung terkait hubungan antara korban dengan pelaku, serta motif dugaan pembunuhan, Ronald mengaku masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.
"Kami masih mendalami hubungan antara korban dan tersangka serta motif di balik kejadian ini. Kami mohon kesabaran rekan-rekan media, dan perkembangan lebih lanjut akan segera kami sampaikan," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (26/3/2025) dikutip dari Tribunnews.
Pihaknya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan memastikan akan memproses kasus tersebut secara transparan.
"Kami atas nama TNI Angkatan Laut mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Kami juga memohon maaf atas kejadian ini dan memastikan bahwa jika terbukti bersalah, tersangka akan menerima sanksi serta hukuman yang setimpal sesuai hukum yang berlaku," pungkasnya.
Sebelumnya, Komandan Detasemen Polisi Militer (Dan Denpom) Lanal Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap, mengonfirmasi bahwa pelaku dalam kasus ini merupakan anggota Lanal Balikpapan berinisial J, yang berpangkat Kelasi Satu.
"Kami mengonfirmasi bahwa benar telah terjadi kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Lanal Balikpapan berinisial J (23) terhadap korban saudari Juwita. Peristiwa ini terjadi pada hari Sabtu, 22 Maret 2025, di Banjarbaru, Kalimantan Selatan," ujarnya, dalam konferensi pers, tersebut.
Sejauh ini kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan dan penyidik masih mendalami kronologi terkait kejadian tersebut.
Juwita seorang jurnalis media online meninggal di jalan arah ke Kiram di kawasan Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru arah Kiram, Sabtu (22/3/2025). Korban awalnya diduga alami kecelakaan tunggal, dan kini mengarah ke kasus pembunuhan. (Tangkap layar video beredar di medsos)
Mengingat, tempat kejadian perkara berada di luar wilayah hukum Lanal Balikpapan.
Ronald menegaskan, pelaku telah diamankan oleh Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Lanal Balikpapan dan akan menjalani proses hukum.
"Kami mohon kesabaran rekan-rekan media terkait perkembangan penyidikan ini. Terduga pelaku saat ini sudah diamankan, dan penyelidikan terus dilakukan secara intensif. Kami memastikan bahwa proses hukum akan berjalan transparan sesuai dengan aturan yang berlaku," tegasnya.
Pihak kepolisian sendiri telah memanggil 4 orang saksi terkait kematian Juwita.
Sebelumnya diberitakan, seorang wartawati salah satu media online di Banjarbaru, Kalimantan Selatan bernama Juwita (23) ditemukan tergeletak tak bernyawa di kawasan Gunung Kupang, Banjarbaru, Sabtu (22/3/2025).
Karena penyebab kematiannya dinilai janggal, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banjarbaru mendesak Polres Banjarbaru untuk melakukan penyelidikan.
Sejauh ini, penyelidikan masih dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti kematiannya.
Baca juga: Wartawan Perempuan Ditemukan Tewas di Dekat Semak-semak, Ada Luka Lebam dan 2 HP Hilang
Dandenpom Lanal Balikpapan Minta Maaf
Setelah empat hari berlalu, penyebab tewaskan Juwita, wartawan media online di Kota Banjarbaru, mulai terungkap.
Juwita bersama sepeda motornya ditemukan tergeletak di tepi Jalan Gunung Kupang Banjarbaru pada Sabtu (22/3).
Tidak adanya tanda-tanda kecelakaan lalu lintas dan adanya sejumlah barang yang hilang menimbulkan kecurigaan sejumlah kalangan dekat.
Komandan Detasemen Polisi Militer (Dandenpom) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan Mayor Laut (PM) Ronald Ganap, dalam jumpa pers, Rabu (26/3), menyampaikan seorang personel Lanal Balikpapan berinisial J dan berpangkat Kelasi Satu diduga terlibat pembunuhan Juwita.
Anggota Lanal Balikpapan tersebut telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan. Ronald menyatakan penyidik masih mendalami kronologi kejadian mengingat lokasi peristiwa di luar wilayah hukum Lanal Balikpapan.
Mengenai latar belakang terduga pelaku, Ronald menjelaskan J berdinas di TNI AL selama kurang lebih empat tahun dan baru satu bulan bertugas di Lanal Balikpapan.
Penyidik masih menelusuri keberadaan J di Banjarbaru, apakah dalam rangka tugas atau sedang dalam perjalanan pribadi.
Ronald juga menyatakan penyidik masih menyelidiki hubungan J dengan Juwita dan motif kejadian.
Sebagai bentuk tanggung jawab institusi, Ronald menyampaikan TNI AL turut berbelasungkawa kepada keluarga korban dan memastikan tidak ada upaya menutupi kasus ini.
“Kami juga memohon maaf atas kejadian ini dan memastikan bahwa jika terbukti bersalah, terduga pelaku akan menerima sanksi serta hukuman yang setimpal sesuai hukum,” ujar Dandenpom Lanal Balikpapan Mayor Laut (PM) Ronald Ganap.
Pasca jumpa pers Dandenpom Lanal Balikpapan, sejumlah anggota keluarga korban mendatangi Polres Banjarbaru. Hingga Sabtu pukul 21.30 Wita, mereka masih berada di dalam ruangan. Belum diketahui tujuan dan hasil kedatangan.
Menanggapi konfrensi pers Lanal Balikpapan, Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha mengatakan penyelidikan masih dilakukan Polres Banjarbaru. “Kami masih lidik dulu ya. Kami masih mengumpulkan alat bukti. Kalau sudah jelas nanti kami press rilis,” ujarnya.
Rosyanto juga menyatakan pihaknya akan mengoordinasikan kasus ini dengan pihak terkait.“Kami koordinasi dulu. Nanti kami koordinasikan semuanya,” pungkasnya.
Sejumlah kalangan dekat Juwita curiga kematian korban bukan karena kecelakaan tunggal.
Rekan korban, Teny, mengungkapkan Juwita sempat membalas pesan Whatsapp-nya pada Sabtu pukul 10.49 Wita.
Namun pesannya pada pukul 12.01 Wita tak kunjung dibaca Juwita karena hanya menunjukkan centang dua.
“Begitu mendengar Juwita ditemukan tewas, saya segera menuju lokasi dan melihat sendiri barang-barang pentingnya hilang,” ungkap Teny. Barang yang hilang seperti telepon seluler dan dompet.
Kejanggalan lainnya adalah sejumlah luka yang ditemukan pada tubuh Juwita. Teny menjelaskan ada luka memar di bawah mata, leher bagian kiri, dagu dan punggung. Luka-luka tersebut tidak seperti luka kecelakaan biasa. Apalagi korban ditemukan mengenakan helm,
Selain itu, pakaian korban tidak menunjukkan bekas kotoran atau kerusakan yang biasanya terjadi pada kecelakaan. “Jika itu kecelakaan, pakaian korban pasti kotor dan rusak. Tapi ini tidak,” jelas Teny.
Sedang Koordinator Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banjarmasin Rendy Tisna menyatakan posisi tubuh Juwita yang terlentang dan helm yang masih terpasang mengarah pada dugaan korban bukan jatuh akibat kecelakaan.
Saat ditemui BPost, Senin (24/3), seorang anggota keluarga korban menceritakan Juwita meninggalkan rumah pada Sabtu sekitar pukul 09.00-10.00 Wita.
Juwita meminta izin ke Guntung Payung. Namun siangnya, Juwita ditemukan tak bernyawa di Gunung Kupang.
(Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus sene).
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id.