Breaking News:

Program 100 Hari Kerja

Program 100 Hari Kerja Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa, Terapkan Aturan Baru Penerimaan Pegawai

Inilah program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa dan Deinas Geley.

Editor: Delta LP
Newsmaker Kolase/Wikipedia
100 HARI KERJA - Inilah program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa dan Deinas Geley. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa dan Deinas Geley.

Diketahui, Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa dan Deinas Geley langsung menerapkan visi misi dan program-program kerjanya.

Meki Nawipa dan Deinas Geley telah dilantik oleh Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025 lalu.

Pada program 100 hari kerjanya, menerapkan sejumlah aturan baru, utamanya untuk perekrutan pegawai di lingkungan pemerintah provinsi.

Program ini berfokus pada pengelolaan pegawai non-ASN atau kontrak 

Ini setelah Meki Nawipa resmi menerbitkan Surat Edaran Nomor 800.1/146-2/SET yang mengatur pengelolaan pegawai non-ASN/kontrak di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Tengah untuk tahun 2025. 

Dalam surat edaran tersebut, Meki menegaskan bahwa setiap organisasi perangkat daerah (OPD) diwajibkan mengalokasikan 90 persen pegawai non-ASN/kontrak untuk orang asli Papua (OAP) dan 10 persen untuk non-OAP. 

“Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat asli Papua dalam sektor pemerintahan daerah,” kata Meki dalam siaran pers yang diterima Kompas.com pada Kamis (27/3/2025).

Lebih lanjut, Meki menjelaskan bahwa bagi perangkat daerah yang telah memiliki surat keputusan (SK) gubernur mengenai tenaga pegawai non-ASN/kontrak, pembayaran upah hanya dapat dilakukan hingga Maret 2025.

Setelah itu, mereka harus melakukan revisi jumlah pegawai sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Baca juga: Rekam Jejak Meki Nawipa Gubernur Papua Tengah Periode 2025-2030, Eks Pilot Terjun ke Dunia Politik

“Bagi perangkat daerah yang belum mengeluarkan SK Gubernur terkait tenaga non-ASN/kontrak, mereka diwajibkan untuk menyusun SK yang mengacu pada aturan tersebut,” ujarnya.

Kebijakan ini diambil dalam rangka optimalisasi pengelolaan tenaga kerja non-ASN di Papua Tengah serta meningkatkan partisipasi masyarakat asli dalam pemerintahan.

“Surat edaran ini menjadi pedoman bagi seluruh kepala perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Tengah dalam mengelola pegawai non-ASN/kontrak ke depan,” ungkap mantan Bupati Paniai itu.

PROFIL KEPALA DAERAH - Inilah rekam jejak Meki Nawipa yang kini telah sah menjadi Gubernur Papua Tengah periode 2025-2030.
PROFIL KEPALA DAERAH - Inilah rekam jejak Meki Nawipa yang kini telah sah menjadi Gubernur Papua Tengah periode 2025-2030. (Newsmaker Kolase/Wikipedia)

Meki menambahkan bahwa keputusan Gubernur Papua Tengah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan orang asli Papua (OAP) melalui kebijakan afirmatif di sektor ketenagakerjaan.

“Dengan menerapkan sistem kuota 90 % untuk OAP, diharapkan semakin banyak masyarakat asli Papua yang mendapatkan kesempatan bekerja di pemerintahan daerah,” ujarnya.

Rencana Gratiskan Biaya Pendidikan

Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, berencana akan menerapkan pendidikan gratis, mendirikan universitas negeri dan rumah sakit mewah di wilayahnya.

Hal ini disampaikan Meki saat memimpin apel perdana bersama ASN Pemprov Papua Tengah, pada Jumat (7/3/2025) di Bandara Lama, Jalan Jenderal Sudirman, nomor 1, Karang Mulia, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire.

Menanggapi rencana ini, Anggota DPR Papua Tengah, Peanus Uamang sangat mendukung rencana ini karena pendidikan gratis perlu diterapkan di Papua Tengah.

"Kenapa, karena SDM kita disini masih sangat kurang," kata Peanus kepada Tribun-Papua.com, Selasa (11/3/2025).

100 HARI KERJA - Gubernur, Meki Nawipa, dan Wakil Gubernur Deinas Geley nyatakan, siap menjadi pelayan bagi masyarakat Provinsi Papua Tengah.
100 HARI KERJA - Gubernur, Meki Nawipa, dan Wakil Gubernur Deinas Geley nyatakan, siap menjadi pelayan bagi masyarakat Provinsi Papua Tengah. (TribunPapua/Istimewa)

Kemudian Peanus yang juga sebagai Politisi Partai PAN ini berharap, pendidikan gratis juga perlu dilakukan di seluruh tingkatan, yaitu sekolah-sekolah yayasan maupun negeri, dan ditetapkan di semua tingkatan, baik dari Paud, TK, SD, SMP, dan SMA, agar sumber daya manusia yang ada juga, dapat bertumbuh dengan baik.

"Supaya ketika ada pekerjaan yang datang disini, tidak lagi diberikan kepada orang lain untuk mengendalikannya, tetapi diberikan kepada anak-anak asli Papua," tandasnya.

Selain itu Peanus bilang sangat mendukung rencana kepala daerah di provinsi ini yang bakal mendirikan universitas negeri, karena Papua Tengah sangat membutuhkan itu.

"Supaya ke depan generasi kita tidak lagi menimbah ilmu keluar daerah, tetapi tetap di Papua Tengah, karena semua fasilitas pendidikan sudah ada dan tersedia," ujarnya.

Lalu soal akan didirikan rumah sakit termegah juga di Papua Tengah, lanjut Peanus, itu perlu dilakukan.

"Supaya, masyarakat kita dari delapan kabupaten tidak harus keluar, tetapi datang ke Nabire untuk berobat, karena kita sudah mempunyai fasilitas kesehatan yang memadai. Jadi pada prinsipnya, saya mendukung semua rencana ini," pungkasnya. (TribunNewsmkaer/TribunPapua)

Sumber: Tribun Papua
Tags:
Papua TengahMeki NawipaDeinas Geley
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved