Program 100 Hari Kerja
Program 100 Hari Kerja Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar, Kemiskinan & Pengangguran Masalah Utama
Inilah program 100 hari kerja Bupati Kuningan, Jawa Barat, Dian Rachmat Yanuar dan Tuti Andriani.
Editor: Delta LP
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah program 100 hari kerja Bupati Kuningan, Jawa Barat, Dian Rachmat Yanuar dan Tuti Andriani.
Bupati dan Wakil Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar dan Tuti Andriani langsung menerapkan visi misi dan program-program kerjanya.
Diketahui, Dian Rachmat Yanuar dan Tuti Andriani telah dilantik oleh Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025 lalu.
Dian-Tuti mengusung visi Kuningan Melesat yang bertujuan menjadikan Kabupaten Kuningan lebih maju, berdaya saing dan berkeadilan.
Dian menyebutkan, beberapa permasalahan utama yang menjadi prioritas dalam pembangunan Kuningan, antara lain: kemiskinan yang masih di angka 11,88 persen atau sekitar 131 ribu jiwa, Pengangguran sebesar 7,78 persen atau sekitar 44 ribu jiwa, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang saat ini berada di peringkat ke-19 di Jawa Barat, ditargetkan masuk 10 besar, serta Persoalan Stunting yang masih tinggi, yaitu 7,87 persen (E-PPGBM) dan 23,4 persen (SKI).
Pendidikan dengan rata-rata lama sekolah (RLS) baru mencapai 7,9 tahun, masih jauh dari target wajib belajar 12 tahun.
Pertanian yang mengalami penurunan pertumbuhan 1,6 persen setiap tahun, berpotensi meningkatkan kemiskinan petani.
Dan Pengelolaan Sampah yang mendesak untuk mendapatkan solusi terbaik karena kapasitas TPA yang semakin menipis.
Serta Keuangan Daerah dengan kapasitas fiskal yang masih terbatas di angka 10,91 persen.
Strategi dan Solusi, diungkapkan Bupati Dian, untuk menghadapi tantangan ini, telah menyusun berbagai langkah strategis, yaitu efisiensi APBD 2025, sebagaimana diamanatkan dalam Inpres No. 1/2025, agar kondisi keuangan daerah lebih sehat pada 2026.
“Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pemanfaatan aset idle, kerja sama pengelolaan aset pemda, dan peluang carbon trading. Fokus pada Pertanian, mengingat 50 persen penduduk miskin di Kuningan adalah petani. Programnya mencakup subsidi pupuk, pemberian benih gratis, serta perbaikan jaringan irigasi,” katanya.
Selain itu, penciptaan Lapangan Kerja, dengan membuka bursa kerja, kemudahan investasi, serta mempercepat penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Dan Reformasi Birokrasi, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemerintahan dalam menjalankan program pembangunan.
Sebagai langkah awal, pemerintah telah mencanangkan Program 100 Hari Kerja, yang mencakup, perbaikan Infrastruktur Jalan, terutama di jalur strategis desa-kota dan sentra ekonomi, Penyehatan APBD, dengan strategi reformasi keuangan daerah.
Baca juga: Rekam Jejak Dian Rachmat Yanuar Bupati Kuningan yang Dilantik Prabowo, Pencetus Tour De Linggarjati
Dukungan bagi Pertanian, termasuk distribusi benih unggul dan penebaran bibit ikan. Dan Pelayanan Publik Cepat, seperti pembuatan KTP, KK, dan akta kelahiran dalam 1 jam di kecamatan tertentu.
Bursa Kerja, untuk mengurangi angka pengangguran. Dan Peningkatan Layanan Kesehatan, melalui digitalisasi dan aktivasi BPJS. Ada juga Pengelolaan Sampah, sebagai langkah awal menuju solusi jangka panjang.

Pemberdayaan UMKM, dengan melibatkan pedagang kaki lima dalam pengadaan barang/jasa melalui e-katalog.
Pengembangan Pariwisata, dengan pendampingan akademisi untuk 5 desa wisata rintisan. Dan dukungan Keagamaan, berupa insentif bagi guru ngaji.
Serta Keamanan Digital, untuk melindungi sistem informasi pemerintah dari serangan siber dan iklan judi online.
Bupati Dian juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, dan seluruh elemen masyarakat dalam mendukung kebijakan-kebijakan yang akan dijalankan.
“Keberhasilan ini tidak bisa dicapai tanpa dukungan dan partisipasi aktif seluruh masyarakat. Mari kita bersatu padu mewujudkan Kuningan yang lebih maju, sejahtera, dan berdaya saing,” katanya.
Upaya memastikan pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan jam kerja, Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar melakukan inspeksi mendadak.
Dian pun kecewa saat sidak tersebut.
Hal itu saat ia melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke UPTD Puskesmas Darma.
Banyak PNS yang belum hadir, terlebih lagi Kepala UPTD Puskesmas Darma tidak ada di tempat tanpa keterangan yang jelas, Rabu (12/3/2025).
Hal ini menjadi catatan, bahwa pelayanan kesehatan di puskesmas tersebut belum optimal.
Terlebih lagi banyak pasien yang sudah menunggu sejak pagi.
Kehadiran Bupati Dian tak diduga oleh petugas puskesmas karena datang Pukul 07.30 WIB.

“Sidak ini dilakukan untuk memastikan tata kelola puskesmas dalam memberikan layanan kesehatan berjalan dengan baik."
"Kesehatan masyarakat adalah prioritas."
"Kami ingin memastikan bahwa pelayanan di Puskesmas sesuai standar,” ujar Bupati Dian.
Di hadapan para pegawai saat berada dikumpulkan di aula, Bupati Dian, masih tampak kecewa dan geram.
Sehingga menekankan pentingnya disiplin dan menjaga kualitas layanan kesehatan di puskesmas yang harus cepat tanggap dengan memperhatikan standar kesehatan.
Ia pun mengingatkan akan ketersedian obat, ambulans, dan lainnya.
Masyarakat pun menyambut baik sidak yang dilakukan Bupati Kuningan ini.
Salah satu pasien, Rusdi (45) yang sakit kepala berharap pelayanan puskesmas memberikan yang terbaik, secara cepat dan lebih pagi. (TribunNewsmaker/TribunJabar)
Program 100 Hari Kerja Bupati Bungo Jambi Dedy Putra, Siap Tuntaskan 2 Masalah Genting Ini |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Wali Kota Sabang Zulkifli Adam, PNS Boleh Tugas Dimana Saja, Asal Kerja Beres |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Bupati Siak Riau Afni Z, Diharapkan Tak Cuma Fokus Infrastruktur, tapi SDM |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Bupati Magetan Nanik Endang, Minta Seluruh ASN Optimal Melayani Masyarakat |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Bupati Bangka Barat Markus, Tak Ada Target tapi Tetap Punya Skala Prioritas |
![]() |
---|