Breaking News:

Sosok

Sosok & Profil Aisyah TKW Larang Anak Ambil Makan Gratis dari Pemerintah: Itu Merendahkan Saya!

Ini sosok dan profil Aisyah TKW Indonesia kerja di Taiwan, larang anak ambil jatah Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah: Itu merendahkan saya!

TikTok @chen_niuk via TribunTimur
Sosok Baby Aisyah, TKW Indonesia kerja di Taiwan larang anak ambil jatah Makan Bergizi Gratis di sekolah: Itu merendahkan saya, seolah orangtua nggak bisa kasih makan 

Viral TKW Baby Aisyah, Larang Anak Ambil Makan Siang Gratis: "Ibu Bisa Cari Uang Sendiri"

Beberapa waktu lalu, jagat media sosial ramai membicarakan sosok Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia yang bekerja di Taiwan, bernama Baby Aisyah. Namanya mencuat usai pernyataannya soal program makan siang gratis dari pemerintah viral dan menuai pro-kontra.

Dalam sebuah video yang diunggah di akun TikTok miliknya, @chen_niuk, Baby Aisyah mengungkapkan bahwa ia melarang anaknya yang tinggal di Indonesia untuk mengambil makan siang gratis di sekolah.

Alasannya? Ia merasa hal tersebut merendahkan martabatnya sebagai ibu yang mampu secara finansial.

“Pas teleponan, anakku bilang dapat makan siang gratis dari pemerintah.

Tapi menurutku itu kayak merendahkan, seolah aku nggak bisa kasih makan keluarga," tulisnya dalam unggahan pada Minggu, 12 Januari 2025. "Kalau bisa nggak usah kamu ambil, Nak. Ibu di Taiwan penghasilannya 80.000–90.000 NT sebulan,” sambungnya.

Bila dikonversikan, penghasilan Baby Aisyah berkisar antara Rp39 juta hingga Rp44 juta per bulan (dengan kurs 1 NT = Rp493). Bahkan di video lain, ia mengklaim gajinya bisa mencapai 150.000 NT atau sekitar Rp74 juta.

Namun alih-alih mendapat pujian, pernyataannya justru menuai gelombang kritik dari warganet. Banyak yang menilai sikap Baby Aisyah arogan dan tidak sensitif terhadap realitas di Tanah Air.

Komentar negatif pun membanjiri akun TikTok-nya, meskipun ia telah menonaktifkan kolom komentar di video viral tersebut. Para netizen lalu melampiaskan komentar mereka di video-video lainnya.

Salah satu pengguna menulis, “Mbak mohon maaf ya, kalau masih kerja sama orang jangan sombong. Apa perlu aku tampar pakai duit mbak?”

Ada pula yang mengkritik latar belakangnya, “Sombong banget sih mbak, kerja di Taiwan juga jaga jompo atau bersihin WC, kan? Anak masih sekolah di Indonesia, tapi merasa lebih hebat.”

Tak hanya itu, warganet bahkan mulai menggali identitas asli Baby Aisyah. Di kolom komentar, beredar klaim bahwa nama aslinya adalah Waridah, anak dari Pakde Kasmiran.

Ada juga yang menyebutnya dengan nama Jumirah atau Sarwinah, menambahkan bumbu humor dan sindiran di tengah perbincangan panas tersebut.

Cerita Lain dari Negeri Orang: Sahur di Toilet demi Puasa

Di tengah kontroversi Baby Aisyah, kisah pilu lain datang dari seorang TKW yang juga bekerja di Taiwan. Berbeda dengan Baby Aisyah, TKW yang satu ini justru menyita perhatian karena perjuangannya untuk tetap menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, meski harus menyiasati larangan dari majikannya.

Melalui akun TikTok bernama Nyi Plorok, ia membagikan pengalamannya menjalani sahur secara sembunyi-sembunyi… di dalam toilet.

Bukan tanpa alasan—majikannya di Taiwan melarangnya untuk berpuasa, apalagi mengenakan atribut keagamaan seperti jilbab dan mukena.

Untuk menyiasatinya, Nyi Plorok membersihkan toilet rumah pada malam hari. Di situlah ia memanfaatkan waktu untuk makan sahur, sembari membawa air minum dalam botol hitam berukuran besar. Dalam videonya, ia menyebut toilet sebagai "tempat persembunyian andalan."

“Aku boleh salat, tapi gak boleh sampai nenek (yang dijaga) tahu. Jadi nunggu orangnya tidur dulu, baru bisa salat, itu pun diam-diam,” katanya dalam sebuah balasan komentar.

Cerita Nyi Plorok ini pun mengundang simpati dari ribuan pengguna TikTok. Banyak yang terharu dan mendoakan agar ia tetap kuat menjalankan ibadah meski dalam kondisi penuh tantangan.

Dua Sisi Cerita

Dua kisah ini—Baby Aisyah dan Nyi Plorok—menggambarkan betapa beragamnya pengalaman para pahlawan devisa kita di luar negeri.

Ada yang hidup berkecukupan dan penuh kebanggaan, namun tak luput dari kritik karena dianggap kurang bijak. Di sisi lain, ada pula yang hidup dalam keterbatasan namun tetap berpegang teguh pada nilai dan keyakinan.

Apa pun ceritanya, mereka sama-sama berjuang jauh dari rumah. Dan barangkali, dari keduanya kita bisa belajar—tentang empati, perjuangan, dan pentingnya rendah hati dalam setiap langkah hidup. (Tribun Newsmaker / Tribun Jatim

Tags:
TaiwanMakan Bergizi GratisPrabowoTKW
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved