Breaking News:

Program 100 Hari Kerja

Program 100 Hari Kerja Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko,Beli Lahan Makam Pakai Uang Sendiri Demi Warga

Inilah program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo, Jawa Timur, Sugiri Sancoko dan Lisdyarita.

Editor: Delta LP
Newsmaker Kolase/Wikipedia
100 HARI KERJA - Inilah program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo, Jawa Timur, Sugiri Sancoko dan Lisdyarita. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo, Jawa Timur, Sugiri Sancoko dan Lisdyarita.

Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko dan Lisdyarita langsung menerapkan visi misi dan program-program kerjanya.

Diketahui, Sugiri Sancoko dan Lisdyarita telah dilantik oleh Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025 lalu.

Peran Sugiri Sancoko sebagai Bupati Ponorogo semakin kuat setelah adanya video viral di Ponorogo.

Beredar video warga setempat gotong keranda jenazah melewati sungai, padahal secara infrastruktur tidak ada kerusakan.

Hal itu terjadi lantaran salah satu warga Dukuh Bukul, Desa Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jatim melarang jalan depan rumahnya dilintasi keranda jenazah.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko lantas membelikan lahan untuk makam warga Dukuh Bukul Desa Wates Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

Pantauan di lokasi, penyerahan dilakukan oleh Kang Giri—sapaan akrab—Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Dilanjutkan selamatan bersama di lahan yang akan dijadikan pemakaman.

Menariknya, pembelian lahan tersebut tidak sepeserpun dari duit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Kang Giri memilih untuk merogoh dana pribadi dan saweran kepada orang terdekatnya.

“Kalau menggunakan APBD lama. Akhirnya saweran mawon (saweran saja). Pakai APBD kesuwen (kelamaan),” ungkap Kang Giri, Rabu (23/4/2025).

Lahan yang dibeli seluas 868 meter per segi. Lahan tersebut merupakan lahan milik Lukas Kamsari warga Dukuh Bukul, Desa Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

“Kemarin memang sempat viral ya nduk. Namun kita tidak bisa menjawab begitu viral terus hari itu ada solusi,” kata Kang Giri ketika dikonfirmasi di lokasi.

Sehingga, jelas dia, dilakukan rembukan bersama Camat, kepala Desa, dan tokoh masyarakat. Sempat terbersit ide dibangun jembatan dari Desa Wates ke Desa Tugurejo dimana lokasi makam.

Baca juga: Sosok & Profil Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo Utus Beli Lahan Makam, Buntut Warga Dilarang Lewat

“Tetapi tentu masih butuh waktu, perencanaan dan lain-lain. Alternatifnya biar juga independen saudara-saudara saya di bukul punya makam sendiri maka kita lakukan cari tanah yang ikhlas dapat punyanya pak Lukas Kamsari,” tegasnya.

Hingga, dilakukan saweran. Menurutnya jika menunggu APBD prosesnya sulit dan lama.

VIRAL PONOROGO - Rombongan pembawa keranda jenazah melintasi sungai di perbatasan Desa Wates dengan Desa Tugurejo Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo, Jatim, Sabtu (19/4/2025). Viral, sekelompok warga di Ponorogo mengantarkan keranda jenazah melewati sungai.
VIRAL PONOROGO - Rombongan pembawa keranda jenazah melintasi sungai di perbatasan Desa Wates dengan Desa Tugurejo Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo, Jatim, Sabtu (19/4/2025). Viral, sekelompok warga di Ponorogo mengantarkan keranda jenazah melewati sungai. (Istimewa//Tangkapan layar video warga)

“Waktu itu, ayo urunan waktunya pendek. Tidak sekedar menjawab viral memang kebutuhan masyarakat butuh makam,” tegasnya.

“Untuk luas lahan ada 800 meter per segi lebih. Yang penting cukup. Dan makam ini dinamakan astana bukul,” pungkasnya.

Sebelumnya, Sebelumnya, Viral, sekelompok warga di Ponorogo mengantarkan keranda jenazah melewati sungai.

Video tersebut berdurasi 58 detik. Terlihat serombong pengantar jenazah memikul keranda jenazah. Kemudian berhati-hati turun ke sungai dan melintasi sungai.

“Yo dulur wates ky ngene lo susah e (Iya saudara Desa Wates, seperti ini lo susahnya),” ungkap suara di dalam video seperti yang didengar Tribunjatim.com.

100 HARI KERJA - Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko (baju hitam) didampingi sekretaris Daerah Pemkab Ponorogo, Agus Pramono (kiri) serta warga Dukuh Bukul, Desa Wates, Kecamatan Slahung , Kabupaten Ponorogo, Jatim saat slametan lahan makam baru di Dukuh Bukul, Desa Wates, Kecamatan Slahung , Kabupaten Ponorogo, Jatim, Selasa (22/4/2025) sore ke malam. Ini setelah viral warga gotong keranda jenazah melewati sungai.
100 HARI KERJA - Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko (baju hitam) didampingi sekretaris Daerah Pemkab Ponorogo, Agus Pramono (kiri) serta warga Dukuh Bukul, Desa Wates, Kecamatan Slahung , Kabupaten Ponorogo, Jatim saat slametan lahan makam baru di Dukuh Bukul, Desa Wates, Kecamatan Slahung , Kabupaten Ponorogo, Jatim, Selasa (22/4/2025) sore ke malam. Ini setelah viral warga gotong keranda jenazah melewati sungai. (TribunJatim/Pramita Kusumaningrum)

Data terhimpun, jenazah yang diantar adalah Mulyadi (38) warga Desa Wares Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jatim. Rombongan hendak menyebrang sungai menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Guyangan di Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

Lewatnya rombongan pengantar keranda jemazah itu bukan karena jalur terputus, jembatan rusak atau sehubungan dengan infrastruktur yang rusak.

Namun, ada satu warga yang menolak tanahnya dilewati prosesi pengantaran jenazah. Sedanhkan, jalur tersebut  merupakan satu-satunya jalur menuju jembatan yang dibangun swadaya oleh warga untuk mengakses pemakaman di Desa Tugurejo Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jatim

Tinjau Proyek Pencegah Banjir

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko meninjau proyek cegah banjir di Bumi Reog, Kamis (17/4/2025). Peninjauan itu menjadi bagian dari keseriusan pemda dalam pengendalian banjir di Bumi Reog.

Proyek pencegahan banjir pertama yang ditinjau Kang Giri adalah normalisasi Dam Tambak Kemangi, di Jalan Ir Juanda, Kelurahan Tonatan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo.

Kemudian orang nomor satu di Pemkab Ponorogo itu meninjau slice atau sudetan di Jalan Letjend Suprapto, Kelurahan Ronowijayan, Kecamatan Siman.

“Titik lokasi yang kerap mengalami banjir adalah Kelurahan Ronowijayan di Kecamatan Siman dan Kelurahan Tonatan di Kecamatan Ponorogo,” ungkap Kang Giri, Kamis (17/4/2025).

100 HARI KERJA - Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko meninjau proyek pengendalian banjir di Tambak Kemangi, Jalan Ir Juanda, Kelurahan Tonatan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Kamis (17/4/2025). Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko meninjau proyek cegah banjir di Bumi Reog, Kamis (17/4/2025).
100 HARI KERJA - Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko meninjau proyek pengendalian banjir di Tambak Kemangi, Jalan Ir Juanda, Kelurahan Tonatan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Kamis (17/4/2025). Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko meninjau proyek cegah banjir di Bumi Reog, Kamis (17/4/2025). (TribunJatim/Pramita Kusumaningrum)

Kang Giri menyebutkan bahwa kondisi endapan lumpur serta sempitnya drainase menjadi salah satu penyebab banjir saat hujan deras. 

Sehingga beberapa langkah ditempuh oleh Pemkab Ponorogo. Di mana Dam Tambak Kemangi dibongkar dan dibuatkan pintu air. “Juga melakukan normalisasi lumpur yang mengendap," tambah Kang Giri.

Ia menjelaskan bahwa banjir beberapa waktu lalu merendam kantor pemerintahan di sepanjang Jalan Ir Juanda. “Di mana banjir melanda kantor Kemenag, Diskominf, Bulog hingga pengadilan Agama dan Negeri,” tambahnya.

Baca juga: Cuma 46 Menit dari Alun-alun Ponorogo, Ada Air Terjun Seindah Ini, Cocok Jadi Spot Melepas Penat

Kang Giri menilai sedimentasi sudah sangat tinggi ini sehingga mendesak dinormalisasi.

Tidak hanya di DAM Tambak Kemangi, normalisasi juga dilakukan di pertigaan antara Jalan Menur dan Jalan Letjend Suprapto, Kelurahan Ronowijayan, Kecamatan Siman, serta dibuatkan sudetan drainase agar air tidak meluap.

“Dana atau anggaran yang disiapkan sekitar Rp 4,4 miliar melalui DPUPKP (Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman),” urainya.

Setelah dua proyek tersebut selesai, tambahnhya, goalnya adalah warga kelurahan Ronowijayan dan Tonatan tidak kebanjiran lagi. 

"Ya ini memang proyek jangka pendek agar masyarakat sekitar sini tidak lagi kebanjiran. Kalau proyek jangka panjang nanti kita lakukan penghijauan dan pengembalian fungsi hutan," pungkasnya. (TribunNewsmaker/Surya)

Sumber: Surya
Tags:
Sugiri SancokoPonorogoLisdyarita
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved