Breaking News:

Program 100 Hari Kerja

Program 100 Hari Kerja Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid, Diingatkan soal Pengentasan Kemiskinan

Inilah program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Bondowoso, Jawa Timur, Abdul Hamid Wahid dan As'ad Yahya Syafi'i.

Editor: Delta LP
Newsmaker Kolase/Wikipedia
100 HARI KERJA - Inilah program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Bondowoso, Jawa Timur, Abdul Hamid Wahid dan As'ad Yahya Syafi'i. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Bondowoso, Jawa Timur, Abdul Hamid Wahid dan As'ad Yahya Syafi'i.

Bupati dan Wakil Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid dan As'ad Yahya Syafi'i langsung menerapkan visi misi dan program-program kerjanya.

Diketahui, Abdul Hamid Wahid dan As'ad Yahya Syafi'i telah dilantik oleh Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025 lalu.

Di awal kepemerintahannya, Abdul Hamid Wahid diingatkan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak soal pengentasan kemiskinan.

Hal ini disampaikan saat agenda serah terima jabatan Bupati Bondowoso, di Gedung DPRD setempat pada Kamis (6/3/2025).

Dalam sambutannya, ia mengingatkan tentang pengentasan kemiskinan di Kabupaten Bondowoso. Angka kemiskinan di Bumi Ki Ronggo menyentuh 12,6 persen atau sekitar 99.620 jiwa.

Namun jika melihat angka pengangguran Bondowoso, jumlahnya 3,63 persen (kecil, red). Artinya, banyak orang bekerja namun masih tetap miskin di Bondowoso.

"Angka pengagguran di Bondowoso ini kecil, 3,63. Tapi angka kemiskinan tinggi 12,6, artinya orang bekerja tetapi tetap miskin," ujarnya saat menyampaikan sambutan.

Melihat ini dirinya meminta perlunya ada metode, langkah, dan kolaborasi yang sangat efektif. Supaya ini bisa diidentifikasi dan dilakukan penanganan terstruktur. Karena tidak ada pengurangan Bansos dari pusat.

"Pemprov pun punya program-program bantuan yang ditujukan," jelasnya.

Ia pun menjabarkan ada dua cara menolong masyarakat miskin. Pertama adalah beri bantuan, ke dua kurangi biayanya.

Mengurangi biaya ini adalah tentunya mamastikan mereka dapat akses Kesehatan gratis, pendidikan gratis, seperti program Indonesia pintar (PIP).

Dirinya meminta agar jangan sampai program PIP ini tidak tersalurkan tepat sasaran. 

Atau tersalurkan tapi ada pemotongan, atau di lingkungan sekolah yang harusnya gratis ada pungutan, sumbangan, infak padahal itu pungutan.

"Ini yang harus kita berantas bersama-sama," ujarnya.

Baca juga: Profil Abdul Hamid, Bupati Terpilih Pilkada Bondowoso 2024, Duet As’ad Yahya, Ini Rekam jejaknya

Di lain sisi, Wagub Emil, mengingatkan pentingnya pendataan puluhan ribu warga miskin di Bondowoso. Karena, dulunya ada data yang terus diperbarui tiap 6 bulan sekali yang selama ini dipercayakan pada Kades.

"Tapi Kades ini kita juga harus tahu, political entity juga. Politis juga, perlu ditekan juga karena mereka punya hak juga siapa yang mendapat bantuan," ujarnya.

Karena itulah, dalam pendataan yang dilakukan oleh Kades ini, perlu diawasi juga oleh DPRD yang dinilainya lebih objektif lagi mengawasi.

Mengingat dalam pendataan ini, ada kesulitas melihat masyarakat yang high profile, no profit. Artinya, ada orang yang punya motor dan kulkas, namun saat berobat di ATMnya kosong.

SERTIJAB BUPATI BONDOWOSO - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menghadiri serah terima jabatan Bupati dan Wakil Bupati Bondowoso di Gedung DPRD Bondowoso, Kamis (6/3/2025). Kepada bupati baru, Wagub Jatim mengingatkan pentingnya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
SERTIJAB BUPATI BONDOWOSO - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menghadiri serah terima jabatan Bupati dan Wakil Bupati Bondowoso di Gedung DPRD Bondowoso, Kamis (6/3/2025). Kepada bupati baru, Wagub Jatim mengingatkan pentingnya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. (Diskominfo Bondowoso)

"Ini PR kita, 99 ribu ini perlu diidentifikasi siapa. Saya percaya Kades, tapi karena saya percaya jadi saya tahu kesulitan mereka untuk menjadi sumber tunggal, " terangnya. 

Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid, mengatakan, sebetulnya ada beberapa pendapat tentang pengentasan kemiskinan. Salah satunya yakni pemuktahiran data. Karena itulah, dirinya masih menunggu pemuktahiran data.

"Karena tindakan kita nanti berpijak pada data terkini," ujarnya.

Namun begitu, kata pria akrab disapa Lora Hamid itu, dalam visi dan misinya juga ada program khusus untuk pengentasan kemiskinan. Contohnya seperti pembebasan pajak bumi da bangunan miskin ekstrem.

"Ada beberapa hal yang terkait kemiskinan baik yang langsung atau pun tidak langsung," pungkasnya.

Honor Guru PAUD Bondowoso Naik

Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, menyebut total kebutuhan anggaran untuk kenaikan honor guru PAUD sebesar Rp 1,066 miliar.

Anggaran tersebut merupakan estimasi kebutuhan selama periode Juli - Desember 2025.

Kenaikan sebesar Rp 50.000 per orang untuk  2.750 guru.  Dan kenaikan Rp 100.000 per orang untuk 403 guru.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Bondowoso, Haeriyah Yuliati, perbedaan jumlah ini karena ribuan guru merupakan guru yang mengajar di atas 5 tahun yang sebelumnya mendapatkan honor Rp 350 ribu per bulan.

Kemudian, ratusan guru sisanya merupakan guru yang yang mengajar kurang dari 5 tahun dengan honor per bulan Rp 100 ribu.

100 HARI KERJA - Kepala Dinas Pendidikan Bondowoso Haeriyah Yuliati saat dikonfirmasi awak media pada Kamis (17/4/2025) di ruangannya. Pemkab Bondowoso, Jawa Timur, akan menaikkan honor guru PAUD semester ke dua 2025.
100 HARI KERJA - Kepala Dinas Pendidikan Bondowoso Haeriyah Yuliati saat dikonfirmasi awak media pada Kamis (17/4/2025) di ruangannya. Pemkab Bondowoso, Jawa Timur, akan menaikkan honor guru PAUD semester ke dua 2025. (TribunJatimTimur/Sinca Ari Pangestu)

"Sehingga tidak terlalu jauh ketimpangannya, paling tidak separuh dari yang 400 ribu," ujarnya dikonfirmasi, pada Kamis (17/5/2025).

Ia menerangkan, kenaikan honor guru PAUD ini merupakan janji politik Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid dan  Wakil Bupati As’ad Yahya Syafi'i.

Pihaknya menaikkan honor guru PAUD itu setelah mengukur kemampuan anggaran.

Namun jika dibandingkan dengan nilai UMK, lanjut Haeriyah, memang tidak sebanding, mengingat jumlah keseluruhan guru PAUD di Bondowoso mencapai 3.153 orang. 

Baca juga: Cuma 44 Menit dari Stasiun Bondowoso, Glamping dengan Sumber Air Bikin Awet Muda, Mitos Damar Wulan

"Kalau acuannya UMK memang agak sulit. Karena di tataran non-ASN sekitar Rp 500 sampai Rp 1 juta,” jelas dia.

Ia mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan dan sudah menyiapkan anggaran di Perubahan APBD  2025. 

Sementara di 2026, akan dianggarkan satu tahun penuh Januari-Desember.

Dia berharap setelah dinaikkan, guru PAUD semakin giat dalam melaksanakan tugas membimbing anak didik.

Meskipun pihaknya sadar, dari segi kesejahteraan mereka masih relatif jauh dari harapan.

“Namun mereka dari awal sudah komitmen untuk mengabdi, ini sebuah pilihan menjadi guru PAUD, kami berharap bisa konsisten dalam menjalankan tugas,” pungkasnya. (TribunNewsmaker/TribunJatimTimur)

Tags:
Abdul Hamid WahidBondowosoEmil Dardak
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved