Berita Viral
Kebun Binatang di China Dikecam Setelah Memakaikan Bayi Simpanse dengan Baju dan Rambut Dikepang
Kebun binatang di China Tengah memutuskan untuk menghiasi seekor bayi simpanse dengan gaun dan gaya rambut kepang, orangutan juga terancam punah.
Penulis: Sinta Darmastri
Editor: Sinta Darmastri
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kontroversi baru-baru ini meletus di media sosial Tiongkok setelah sebuah kebun binatang di China Tengah memutuskan untuk menghiasi seekor bayi simpanse dengan gaun dan gaya rambut kepang yang membuatnya terlihat seperti anak perempuan.
Bayi simpanse berusia delapan bulan yang kini menjadi selebriti daring, dikenal dengan nama Qixi.
Ia lahir dan dibesarkan di Kebun Binatang Hutan Hesheng di Qinyang, provinsi Henan, dan dengan cepat mencuri hati banyak pengunjung.

Banyak yang merasa terpesona dan ingin berinteraksi dengannya, mirip seperti berinteraksi dengan bayi manusia, menurut laporan dari kantor berita Red Star News.
Dalam beberapa pekan terakhir, video yang memperlihatkan Qixi mengenakan gaun anak perempuan dengan rambut kepang yang tertata rapi telah menjadi viral di media sosial Tiongkok.
Di dalam video tersebut, Qixi sering terlihat berada di ranjang bayi yang dipenuhi dengan mainan, atau duduk santai di dalam kereta dorong sambil memegang boneka karet di mulutnya.
Video-video ini memperlihatkan pengunjung yang dengan antusias menggendong Qixi atau berjabat tangan dengannya untuk berfoto bersama.
Keberadaannya sebagai simpanse selebriti yang populer di kalangan pengunjung semakin membuatnya dikenal luas.
Namun, di balik kepopuleran ini, ada perhatian besar dari para ahli terkait kesejahteraan Qixi.
Orangutan, seperti simpanse dan gorila, termasuk dalam keluarga hewan hominid, dan meskipun Qixi tidak berasal dari Tiongkok, hewan ini dapat ditemukan di kebun binatang.
Menurut Daftar Merah Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), orangutan juga terancam punah di seluruh dunia.
Seorang penjaga di Kebun Binatang Hutan Hesheng menjelaskan bahwa pakaian yang dikenakan kepada Qixi bertujuan untuk menjaga agar tubuhnya tetap hangat.

Sementara kepang rambutnya dibuat karena ingin menambah kesan cantik pada penampilannya.
“Bulunya sangat panjang hingga hampir menutupi matanya,” ujar penjaga tersebut, yang meminta identitasnya untuk tidak disebutkan.
“Kami sering membawanya berjemur di bawah sinar matahari. Kami menyemprotkan disinfektan kepada pengunjung saat berinteraksi dengannya, dan Qixi dimandikan dua hari sekali. Jadi, kami pastikan ia mendapat perawatan yang baik.”
Namun, pandangan berbeda disampaikan oleh Sun Quanhui, seorang ilmuwan dari organisasi perlindungan hewan World Animal Protection China.
Sun mengingatkan bahwa orangutan memiliki bulu yang lebat, dan mengenakan pakaian bisa mengganggu kemampuan alaminya dalam mengatur suhu tubuh.
Lebih jauh lagi, ia menyoroti bahwa kehidupan soliter dapat berisiko terhadap kesehatan mental Qixi, karena orangutan adalah hewan yang cenderung hidup dalam kelompok.
Sun mengungkapkan, “Misi kebun binatang seharusnya adalah untuk menghormati kebutuhan alami hewan dan menciptakan lingkungan yang beragam dan menyerupai alam mereka.”
Baca juga: WARNAI Rambut, Wanita Ini Dikira Maling & Diamuk Simpanse, Wajahnya Cacat Seumur Hidup: Mimpi Buruk!
“Mengenakan pakaian pada Qixi, mengepang rambutnya, serta sering membiarkannya berinteraksi dengan pengunjung justru bisa membahayakan kesejahteraannya dan memberikan kesan yang keliru bahwa hewan tersebut ada untuk menghibur manusia.”
Isu ini menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial Tiongkok.
Banyak yang memuji perhatian yang diberikan oleh kebun binatang dalam menjaga kehangatan Qixi, namun ada pula yang mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan mental hewan tersebut.
Salah seorang pengguna internet berkomentar, "Qixi sangat lucu. Kebun binatang sangat perhatian dalam menjaganya tetap hangat, tapi kita juga perlu memperhatikan kesejahteraan mentalnya."
Sementara itu, pengguna lain berkata, "Qixi kecil sungguh menggemaskan! Semoga ia tumbuh dengan sehat."
(Tribunnewsmaker.com/Darma)