Kabupaten Klaten
Hanya 20 Menit dari Klaten, Ada Wisata dengan Relief Memukau, Saksi Bisu Kejayaan Kerajaan Mataram
Inilah wisata sejarah dengan relief memukau di Klaten, peninggalan sejarah tersebut menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Mataram kuno.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Hanya 20 Menit dari Klaten, Ada Wisata dengan Relief Memukau, Saksi Bisu Kejayaan Kerajaan Mataram
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Candi Merak adalah destinasi wisata sejarah yang berlokasi tidak jauh dari pusat Kota Klaten.
Jarak dari pusat kota menuju candi ini hanya sekitar 22 menit perjalanan.
Tempat ini sangat cocok dijadikan tujuan wisata akhir pekan bersama keluarga atau sahabat.
Candi Merak merupakan salah satu situs bersejarah yang menarik untuk dijelajahi di Klaten.
Situs ini memiliki daya tarik budaya yang kuat dan menyimpan banyak cerita masa lalu.
Lokasinya berada di Desa Karangnongko, bagian dari Kecamatan Karangnongko.
Candi ini terletak di wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Meskipun berlokasi di Karangnongko, nama Candi Merak tidak berasal dari nama desa tersebut.
Nama "Merak" berasal dari keberadaan burung merak yang dulu banyak ditemukan di sekitar candi.
Informasi ini diperoleh dari catatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Burung merak yang mendiami area tersebut menginspirasi penamaan candi ini.
Candi Merak diyakini sudah ada sejak abad ke-9 Masehi, berdasarkan penelitian arkeologis.
Beberapa ahli juga berpendapat bahwa pembangunan candi mungkin dimulai pada abad ke-8.
Baca juga: Cuma 2,5 Jam-an dari Sumbawa NTB, Ada Air Terjun Secantik Ini, Rekomendasi Wisata Libur Hari Buruh

Keberadaan candi ini menunjukkan betapa majunya peradaban masa lalu di wilayah Jawa Tengah.
Candi Merak merupakan saksi bisu dari kejayaan Kerajaan Mataram Kuno.
Arsitekturnya mencerminkan ciri khas bangunan keagamaan Hindu masa lampau.
Candi ini menjadi bukti penting tentang penyebaran agama Hindu di Nusantara.
Penelitian menunjukkan bahwa candi ini dibangun di masa keemasan Mataram Kuno.
Keunikan sejarah dan arsitektur Candi Merak menjadikannya layak untuk dilestarikan.
Mengunjungi Candi Merak dapat memberikan pengalaman edukatif dan budaya yang berharga.
Sejarah Candi Merak
Candi Merak terdiri dari satu candi induk dan tiga candi perwara yang berfungsi sebagai pendamping.
Candi induk Candi Merak memiliki ukuran panjang 8,86 meter, lebar 13,5 meter, dan tinggi 12 meter.
Atap Candi Merak terbagi menjadi tiga tingkat, yang masing-masing dihiasi dengan 12 relung.

Baca juga: Wisata Kebun Teh Ini Cuma 30 Menit dari Sukabumi, Ada Mainan & Mini Zoo, Pas untuk Libur Hari Buruh
Salah satu relung di atap candi ini memuat relief yang menggambarkan arca duduk di atas padmasana.
Pintu utama Candi Merak berada di sisi timur, yang menghadap langsung ke arah tiga candi perwara yang berada di depannya.
Gaya arsitektur Candi Merak memperlihatkan pengaruh agama Hindu yang kental, yang sangat terlihat dari bentuk dan ornamen yang ada.
Candi Merak juga memiliki banyak simbol dan ikonografi agama Hindu, seperti yoni yang ditemukan di bilik utama candi induk.
Selain itu, ada pula arca Ganesha yang ditemukan di relung sisi timur candi.
Di relung selatan, ditemukan arca Agastya, sementara di relung utara terdapat arca Durga yang menggambarkan aspek lain dari ajaran Hindu.
Tangga pipi yang mengarah ke candi induk dihiasi dengan hiasan kalamakara, yang menambah keindahan candi.
Candi Merak dihiasi dengan motif geometris yang unik dan ornamen bertema tumbuhan, yang memperkaya keindahan visualnya.
Penampilan Candi Merak yang kita lihat saat ini merupakan hasil dari pemugaran yang dimulai pada tahun 2007 hingga 2012.
Sebelumnya, pada masa penjajahan Belanda, telah dilakukan upaya penelitian dan pemugaran terhadap Candi Merak.
Pada tahun 1926, pihak Belanda telah memulai usaha pemugaran, meskipun pada waktu itu hanya bagian kaki candi yang berhasil dipugar.
Percobaan penyusunan ulang bagian kaki, tubuh, dan atap candi juga dilakukan pada masa tersebut, meskipun belum selesai sepenuhnya.
Pemugaran yang dilakukan pada 2007-2012 berhasil mengembalikan bentuk Candi Merak seperti yang kita saksikan sekarang.
Selain sebagai objek wisata, Candi Merak juga menjadi saksi bisu dari sejarah dan kebudayaan Hindu di Indonesia.
Keindahan dan nilai sejarah Candi Merak membuatnya menjadi salah satu tujuan utama wisatawan yang berkunjung ke Klaten.
Dengan latar belakang sejarah yang kaya dan arsitektur yang memukau, Candi Merak pantas untuk dikunjungi oleh siapa saja yang tertarik dengan sejarah Indonesia.
(Tribunnewsmaker.com/ Kompas.com / Disempurnakan dengan bantuan AI)
Sumber: Kompas.com
Bupati Hamenang Bekali Mahasiswa Baru UMKLA dengan Growth Mindset dan Karakter Unggul |
![]() |
---|
Pemkab Klaten Gencarkan Edukasi HIV dan LGBT untuk Selamatkan Generasi Muda |
![]() |
---|
Bupati Klaten Hamenang Dukung UMKM Desa Wisata Jarum, Cicipi Dawet hingga Apresiasi Batik Unik |
![]() |
---|
Diguyur Hujan, Warga Tetap Antusias Ikuti Klaten Berdzikir dan Bersholawat di Karangnongko |
![]() |
---|
Pemkab Klaten Salurkan BKK Lebih dari Rp 50 Miliar Lewat APBD Perubahan 2025 |
![]() |
---|