Program 100 Hari Kerja
Program 100 Hari Kerja Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Dukung Percepatan Bentuk Koperasi Merah Putih
Inilah program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf dan Fadhlullah.
Editor: Delta LP
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf dan Fadhlullah.
Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf dan Fadhlullah langsung menerapkan visi misi dan program-program kerjanya.
Diketahui, Muzakir Manaf dan Fadhlullah telah dilantik oleh Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025 lalu.
Pada program 100 hari kerjanya, Muzakir Manaf atau Mualem sudah melakukan sejumlah terobosan untuk Aceh yang bersinergi dengan program pemerintah pusat.
Di antaranya, mendukung percepatan pembentukan Koperasi Merah Putih.
Gubernur Aceh Muzakir Manaf meyakini program Koperasi Merah Putih yang diusulkan Presiden Prabowo akan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat.
Dia pun mendukung penuh agar seluruh daerah melakukan percepatan realisasi pembentukan koperasi desa ini.
“Tentunya Presiden sudah memikirkan program ini dengan baik, bermanfaat untuk masyarakat. Kami mendukung penuh,” kata Mualem ketika ditemui di Aceh Tamiang, Senin (14/4/2025) malam.
Dalam kesempatan itu, Mualem meastikan dirinya masih terus berkomunikasi dengan Presiden Prabowo.
Ketika disinggung apakah Aceh mendapat program spesial, Mualem tersenyum dan menjawab iya dengan mantap.
“Ada, tunggu saja. Biar menjadi kejutan,” ujarnya.
Terpisah, Kadis Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perinsdustrian Aceh Tamiang, Ibnu Aziz menjelaskan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih merupakan instruksi Presiden Nomor 98/2025.
Baca juga: Kondisi Terkini Gubernur Aceh Muzakir Manaf yang Dirawat di RS Singapura, Bantah Sakit Jantung
Sejauh ini Aceh Tamiang terus melakukan persiapan dan ditargetkan tahun depan koperasi ini sudah terbentuk di seluruh desa yang berjummlah 216.
“Juknis dari kementerian juga sudah turun, kami targetkan bulan ini harus selesai tahapan sosialisasi,” kata Ibnu, Selasa (15/4/2025).

Ibnu Aziz menjelaskan sosialisasi ini akan melibatkan perangkat kampung, camat, TNI/Polri agar tujuan pembentukan koperasi ini bisa terserap dengan baik.
Berbeda dengan koperasi umum, Koperasi Merah Putih memberi syarat minimal anggotanya 500 orang.
“Koperasi biasa hanya sembilan orang, kalau Merah Putih syarat minimal anggota 500 orang ddan maksimal tidak terbatas,” ungkapnya.
Bidang yang bisa dikelola Koperasi Merah Putih juga sangat luas karena mencakup pakan ternak, pangan hingga obat-obatan.
“Karena tujuannya untuk memberi kemaslahatan untuk seluruh warga kampung,” kata Ibnu.
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem mengakui masih ada kegiatan di Tanah Rencong hingga saat ini belum tuntas dilaksanakan.
Hal itu dikatakan Mualem usai menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Aceh Tahun Anggaran 2024 dalam Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), di Gedung DPRA, Banda Aceh, Selasa (15/4/2025).
“Sepertinya ada kegiatan-kegiatan mungkin belum tuntas, sementara kami akan menyusun di belakang supaya clear (tuntas),” kata Mualem.
Mualem optimis, hubungan baik antara eksekutif dan legislatif bakal mampu menuntaskan pekerjaan-pekerjaan yang belum selesai.
“Tidak ada apa-apa. Insyaallah pemerintah dan DPR bekerja sama positif untuk masa depan lebih bagus,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam paripurna yang dipimpin Ketua DPRA, Zulfadli, Gubernur Aceh mengawali penyampaian LKPJ dengan menjelaskan tentang pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang menggunakan data sebelum audit, di samping tugas pembantuan.
Ia memaparkan, pendapatan Aceh Tahun Anggaran 2024 yang direncanakan Rp11,26 triliun lebih, realisasinya Rp11,45 triliun lebih atau setara 101,70 persen.

Belanja Aceh direncanakan Rp11,67 triliun lebih, realisasinya Rp11,34 triliun lebih atau setara 97,18 persen.
Sementara penerimaan pembiayaan yang diperoleh dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran 2023 realisasinya Rp473,95 miliar lebih.
“Sedangkan rencana pengeluaran pembiayaan Rp64 miliar. Sehingga pembiayaan neto direncanakan Rp409,29 miliar lebih, realisasinya Rp420,68 miliar lebih atau setara 102,78 persen,” kata Mualem.
Selanjutnya untuk pendapatan zakat, infak, sedekah dan wakaf direncanakan Rp80 miliar dan terhimpun Rp95,53 miliar lebih atau setara 119,42 persen, serta telah disalurkan sebesar Rp89,46 miliar lebih kepada delapan senif yang berhak menerimanya.
“Pemerintah Aceh dalam melaksanakan tugas pembantuan dari pemerintah pusat yang dilaksanakan oleh delapan SKPA dengan total anggaran sebesar Rp160,89 miliar lebih, realisasinya Rp159,48 miliar lebih atau setara 99,13 persen,” ungkapnya.
Dalam paripurna itu, Mualem juga memaparkan sejumlah indikator makro menunjukkan tren positif.
Di antaranya angka kemiskinan berhasil ditekan dari 14,23 persen menjadi 12,64 persen, stunting turun dari 29,4 persen menjadi 27 persen, dan pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi 5,02 persen.
Lalu, Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh juga naik menjadi Rp65,36 triliun, memperkuat struktur ekonomi daerah. Investasi menjadi motor penggerak utama.
"Selama tahun 2024, total nilai investasi dari PMDN dan PMA mencapai Rp9,47 triliun," katanya.
Mualem juga menuturkan, pemerintah juga sukses menggelar 43 event promosi wisata, yang mendatangkan lebih dari 11 juta kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara.
Selain itu, Pemerintah Aceh turut memperkuat layanan sosial dengan membangun 988 unit rumah layak huni, 186 rumah ibadah, serta menyalurkan beasiswa bagi 51.903 siswa yatim dan piatu senilai lebih dari Rp124 miliar.
"Di bidang kesehatan, premi Jaminan Kesehatan Aceh untuk 1,56 juta jiwa ditanggung penuh oleh pemerintah, dengan total pembiayaan mencapai Rp749 miliar lebih," sebutnya.
Ia menambahkan, pembangunan juga menyasar sektor pertanian, perikanan, pendidikan dayah, ketenagakerjaan, energi, dan perlindungan sosial.
“Upaya itu ikut mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Aceh ke angka 75,36, naik dari tahun sebelumnya, dan kini masuk dalam kategori tinggi,” pungkasnya. (TribunNewsmaker/SerambiNews)
Sumber: Serambi Indonesia
Program 100 Hari Kerja Bupati Bungo Jambi Dedy Putra, Siap Tuntaskan 2 Masalah Genting Ini |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Wali Kota Sabang Zulkifli Adam, PNS Boleh Tugas Dimana Saja, Asal Kerja Beres |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Bupati Siak Riau Afni Z, Diharapkan Tak Cuma Fokus Infrastruktur, tapi SDM |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Bupati Magetan Nanik Endang, Minta Seluruh ASN Optimal Melayani Masyarakat |
![]() |
---|
Program 100 Hari Kerja Bupati Bangka Barat Markus, Tak Ada Target tapi Tetap Punya Skala Prioritas |
![]() |
---|