Jejak Sadis Bumi Walo, Tokoh OPM Tewas Didor: Bantai Guru, Ojek, Warga, Menyerang Polsek Puncak Jaya
Inilah deretan jejak kesadisan Bumi Walo, Tokoh OPM Tewas Didor: Bantai Guru, Ojek, Warga, Menyerang Polsek Puncak Jaya
Editor: Agung Budi Santoso
Bumi Walo Tumbang: Akhir Berdarah Buronan Kejam OPM di Tangan TNI, Inilah deretan jejak kesadisan Bumi Walo, Tokoh OPM Tewas Didor: Bantai Guru, Ojek, Warga, Menyerang Polsek Puncak Jaya
TRIBUNNEWSMAKER.COM, PAPUA - Setelah lebih dari setahun menjadi bayang-bayang teror di Papua, Nekison Enumbi—lebih dikenal dengan nama gerilyanya, Bumi Walo—akhirnya menemui ajal dalam sebuah operasi militer yang berlangsung dramatis di Kalome, Distrik Ilamburawi, Papua Tengah, Sabtu (10/5/2025).
Sosok pemimpin Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang selama ini dicari karena jejak kekerasan dan pertumpahan darahnya, ditemukan bersembunyi di dalam sebuah honai.
Penutup kisah pelarian Enumbi tidak berlangsung tenang. Saat petugas gabungan TNI tiba dan mengepung lokasi persembunyiannya, terdengar suara dari dalam honai—menandakan ada kehidupan.
Saat itulah, Bumi Walo mencoba menerobos keluar lewat pintu depan, berharap bisa sekali lagi lolos dari kejaran. Namun upaya itu berakhir tragis.
Rentetan tembakan mematahkan langkahnya. Ia roboh di tanah yang selama ini menjadi medan gerilyanya.
Kematian Bumi Walo menandai berakhirnya pengejaran panjang aparat keamanan yang telah berlangsung sejak 25 April 2024, saat ia resmi masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Puncak Jaya, dengan nomor DPO/S-34/IV/RES.1.7/2024/RESKRIM.
Operasi penyergapan itu melibatkan satuan elit gabungan, termasuk Satgas Rajawali 2, Yonif 715/MTL, dan Satgas Mandala V dari Kotis 715.
“Selama ini dia menjadi buronan karena keterlibatannya dalam berbagai aksi teror bersenjata di wilayah Papua Tengah,” tegas Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, Dansatgas Media Koops TNI Habema.

Bumi Walo bukan sekadar buronan. Ia adalah simbol kekerasan, figur yang ditakuti dan diburu, tokoh yang meninggalkan jejak luka bagi banyak keluarga korban, baik dari kalangan sipil maupun aparat.
Kepergiannya membawa kelegaan di pihak aparat, namun juga membangkitkan kembali kenangan kelam—kisah duka yang belum sepenuhnya sembuh.
Pasca baku tembak, aparat menyisir honai miliknya, memastikan tak ada lagi ancaman tersisa.
Operasi itu bukan hanya soal menangkap buronan. Itu adalah pesan: bahwa negara tak pernah tidur saat warganya hidup dalam ketakutan.

Jejak Kekerasan Bumi Walo: Pembantaian Guru, Tukang Ojek, dan Warga Sipil
Bumi Walo dikenal sebagai salah satu tokoh OPM yang ditakuti.
Dia terlibat dalam berbagai aksi penembakan yang mengakibatkan gugurnya aparat keamanan, termasuk:
- Penembakan terhadap anggota Polsek Puncak Jaya pada 21 Januari 2025.
- Penembakan terhadap seorang purnawirawan Polri pada 7 April 2025.
- Tidak hanya menargetkan aparat, Nekison juga melakukan kekerasan terhadap warga sipil, di antaranya:
- Pembantaian tukang ojek pada tahun 2024, yang menyebabkan korban meninggal dunia.
- Penembakan terhadap kendaraan truk yang melintas di jalur utama Distrik Tingginambut, yang menghubungkan Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Jayawijaya.
Tewasnya Bumi Walo menandai akhir dari pelarian panjang seorang tokoh OPM yang dikenal kejam, namun juga membuka kembali luka lama bagi para korban dan keluarga yang terdampak aksi kekerasannya.
Sementara aparat menyebut ini sebagai keberhasilan menjaga stabilitas, sebagian masyarakat mungkin masih menyimpan trauma dan harapan akan perdamaian yang lebih nyata.
(TRIBUN PAPUA/WARTAKOTA/TRIBUNNEWS/ TRIBUN NEWSMAKER )
Sosok Prof Heri Hermansyah Rektor UI yang Diteriaki Zionis, Pihak Kampus Kini Beri Klarifikasi |
![]() |
---|
Sri Mulyani Nangis Disamakan dengan Ahmad Sahroni, Mahfud MD Bocorkan Semua Curhatan Eks Menkeu |
![]() |
---|
Fakta di Balik Rahayu Saraswati Disebut Jadi Menpora Baru Setelah Mundur dari DPR, Gantikan Dito? |
![]() |
---|
Profil Budiman Sudjatmiko, Masuk Radar Kabinet Prabowo, Sempat Ketemu Presiden, Ini Rekam Jejaknya |
![]() |
---|
Mahfud MD Komentari Gaya Bicara Menkeu Purbaya, Geleng Kepala: Banyak yang Tidak Punya Kompetensi |
![]() |
---|