Sosok
Sosok & Profil Arya Wedakarna, Anggota DPD Ingin Kirim Siswa Nakal di Bali ke Barak, Pernah Dipecat
Berikut sosok dan profil Arya Wedakarna, anggota DPD ingin kirim siswa nakal di Bali ke barak militer, pernah dipecat, dulu artis.
Editor: ninda iswara
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Anggota DPD RI asal Bali, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta, kembali menjadi sorotan publik setelah menyampaikan usulan kontroversial melalui akun Instagram pribadinya.
Ia menanggapi beredarnya sebuah video yang diduga menampilkan aksi perundungan di Bali, dan dalam unggahan tersebut, Arya menyatakan bahwa siswa-siswa nakal di Bali harus "bersiap-siap dan berhati-hati" karena ia ingin mereka dikirim ke barak militer.
Pernyataan ini sontak menuai reaksi dari berbagai pihak, terutama karena dinilai cukup keras dalam merespons kenakalan remaja.
Namun, Arya tampaknya serius dengan usulannya yang dinilai sebagai bagian dari upaya menanamkan disiplin bagi generasi muda.
Baca juga: Sosok & Profil Michael Sinaga, Podcaster Diperiksa Terkait Laporan Jokowi, gegara Undang Roy Suryo
Sosok Arya Wedakarna: Dari Dunia Hiburan hingga Politik
Lahir pada 23 Agustus 1980, Arya Wedakarna adalah putra dari pasangan Shri Wedastera Suyasa dan Suwitri Suyasa.
Sebelum terjun ke dunia politik, Arya sempat merintis karier di dunia hiburan.
Ia pernah menjadi model dan tampil sebagai cover boy di majalah Aneka.
Tak hanya itu, ia juga tergabung dalam grup vokal FBI bersama Indra Bekti dan Roy Jordy, menunjukkan ketertarikan dan bakatnya di dunia seni.
Namun, perjalanan karier Arya tidak berhenti di sana. Ia kemudian menempuh jalur akademik dan politik dengan prestasi yang cukup mencolok.
Arya pernah dinobatkan sebagai doktor ilmu pemerintahan termuda di Indonesia pada usia 27 tahun, dan juga menjadi rektor termuda di Tanah Air saat memimpin Universitas Mahendradatta Bali di usia 28 tahun, dua rekor yang tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).
Karier Politik dan Kehidupan Pribadi
Dalam dunia politik, Arya mulai dikenal luas ketika terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mewakili Bali pada periode 2014-2019 dengan raihan suara mencapai 178.934.
Ia kemudian kembali dipercaya oleh masyarakat Bali untuk menjabat di periode 2019–2024 dan kembali terpilih untuk periode 2024–2029.
Di sisi kehidupan pribadi, Arya menikah dengan Ida Ayu Ketut Juni Supari dari Griya Suci Dencarik, Banjar Buleleng.
Pernikahan mereka berlangsung megah dan eksklusif di Istana Mancawarna, Tampaksiring, Gianyar, Bali, pada 23 Agustus 2017, bertepatan dengan hari ulang tahun Arya.
Baca juga: Sosok & Profil Sogol Suryo Sadino, Janji Telan Panci Jika Ijazah Jokowi Terbukti Palsu, Pendukung

Pemecatan dari DPD dan Kontroversi Pernyataan SARA
Meski memiliki karier yang panjang dan berwarna, perjalanan politik Arya tidak selalu mulus.
Pada 2 Februari 2024, Arya diberhentikan dari keanggotaan DPD RI setelah dinyatakan melanggar etik oleh Badan Kehormatan (BK) DPD.
Pemecatan ini berkaitan dengan laporan yang diajukan oleh M. Zulfikar Ramly serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali kepada Polda Bali.
Mereka menilai Arya menyampaikan pernyataan yang mengandung unsur SARA saat mengikuti rapat bersama Kanwil Bea Cukai Bandara Ngurah Rai.
Dalam video yang viral di media sosial, Arya terlihat berbicara dengan nada tinggi, menyampaikan bahwa ia menginginkan petugas frontliner bandara berasal dari putra-putri Bali, mengenakan pakaian adat Bali, dan tidak menggunakan penutup kepala "yang tidak jelas", karena menurutnya "Bali bukan Timur Tengah."
Pernyataan ini menuai kecaman luas karena dinilai diskriminatif.
Namun, Arya kemudian memberikan klarifikasi melalui Instagram. Ia menegaskan bahwa tidak ada bagian dari ucapannya yang menyinggung agama tertentu.
Ia juga menyebut bahwa video tersebut telah dipotong dan disebarkan secara tidak utuh oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Meskipun membela diri, hasil sidang etik dari BK DPD memutuskan bahwa Arya layak diberhentikan sebagai anggota DPD RI.
Pendidikan
- SD Cipta Dharma Denpasar tahun 1992
- SMP Negeri 3 Denpasar tahun 1995
- SMA Negeri 1 Denpasar tahun 1998
- Melbourne Language Center, Australia tahun 2000
- S1 di Universitas Trisakti (STMT) Jurusan Manajemen Transportasi Udara tahun 2002
- S2 di Universitas Satyagama Jakarta Jurusan Magister Ilmu Pemerintahan tahun 2004
- S3 di Universitas Satyagama Jakarta Jurusan Doktor Ilmu Pemerintahan (Ph.D) tahun 2007
(TribunNewsmaker/Tribunnews)
Sumber: Tribunnews.com
Sosok 6 Tersangka Kasus Penghasutan Perbuatan Anarkis Demo Besar-besaran di Jakarta, Ada Delpedro |
![]() |
---|
Sosok Ojol Necis yang Temui Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Akui Menjaga Penampilan di Istana |
![]() |
---|
Jejak Digital Perwakilan Ojol yang Bertemu Wapres Gibran, Penampilannya Jadi Sorotan, Jaket Kinclong |
![]() |
---|
Sosok Ge Pamungkas, Komika yang Lantang Orasi depan Gedung DPR: Kita Mau Bayar Pajak, Bukan Upeti! |
![]() |
---|
Sosok Diplomat RI Zetro Leonardo Ditembak Mati di Peru, Pelaku Nekat Habisi di Depan Istri Korban |
![]() |
---|