Breaking News:

Sosok

Sepak Terjang Dedi Mulyadi Gubernur Jabar 2025, Kepala Daerah yang Sering Viral, Ini Rekam Jejaknya

Berikut sepak terjang Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat untuk periode 2025-2030.

Penulis: Eri Ariyanto
Editor: Eri Ariyanto
Kompas.com/Faqih Rohman Syafei
KEPALA DAERAH - Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi usai kegiatan Hari Pendidikan Nasional di Rindam III Siliwangi, Jalan Menado, Kota Bandung, Jumat (2/5/2025). 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut sepak terjang Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat untuk periode 2025-2030.

Pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan keluar sebagai pemenang di Pilkada Jawa Barat 2024 berkat meraih 14.130.192 suara.

Lantas, seperti apa sepak terjang Dedi Mulyadi? Berikut pnjelasan lengkapnya.

Baca juga: Sepak Terjang Taj Yasin Wakil Gubernur Jawa Tengah 2025, Bertahun-tahun Cuma Jadi Wiraswasta

Mengutip dari Wikipdia, Dedi Mulyadi (lahir 11 April 1971) dikenal dengan sapaan Kang Dedi atau diinisialkan dengan singkatan KDM adalah seorang aktivis dan politikus berkebangsaan Indonesia, yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat untuk periode 2025–2030.

Ia merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat daerah pemilihan Jawa Barat VII dan duduk di Komisi VI dari 2019 hingga 2023.

Sebelumnya, Dedi menjabat sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode berturut-turut dari 2008 sampai 2018.

Kiprahnya menjadi bupati bermula setelah dirinya terpilih pada Pilkada 2008 dengan menjadikan Dudung Bachtiar Supardi sebagai wakilnya di pemerintahan.

Pada pemilu selanjutnya, ia kembali terpilih untuk masa jabatan kedua periode 2013–2018. 

GUBERNUR DEDI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Polres Metro Depok, Selasa (22/4/2025).
KEPALA DAERAH - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Polres Metro Depok, Selasa (22/4/2025). (KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY)

Sebelum diangkat menjadi bupati, Dedi terlebih dahulu berkarier sebagai wakil bupati dan legislator di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Purwakarta pada 1999 hingga pengunduran dirinya seusai terpilih menjadi Wakil Bupati Purwakarta.

Secara demokratis, Dedi diproklamasikan menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya Jawa Barat untuk masa bakti 2016–2020 menggantikan posisi Irianto Syafiuddin. 

Pada saat Pilgub Jabar 2018, ia diusung oleh partainya, Golkar, untuk menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat mendampingi wakil gubernur petahana yang juga kader Partai Demokrat, Deddy Mizwar.

Pada saat Pilgub Jabar 2024 Dedi yang sudah pindah partai ke Gerindra kembali dicalonkan menjadi calon gubernur yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju dimana dalam koalisi tersebut terdapat Partai Golkar, partainya terdahulu. Dedi berpasangan dengan Erwan Setiawan.

Di tahun 2025 pada tanggal 20 Februari, Dedi-Erwan resmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.

Kehidupan awal

Dedi Mulyadi lahir di Kampung Sukadaya, Desa Sukasari, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Dia merupakan putra bungsu dari sembilan bersaudara. 

Ayahnya, Sahlin Ahmad Suryana merupakan pensiunan Tentara Prajurit Kader sejak usia 28 tahun akibat sakit yang diderita sebagai dampak racun mata-mata kolonial. 

Ibunya, Karsiti yang tidak pernah mengenyam bangku sekolah adalah aktivis Palang Merah Indonesia. Dia sering membantu ibunya mengembala domba dan berladang.

Dedi Mulyadi menempuh masa SD hingga SMA di kabupaten kelahirannya, Subang. Mulai dari SD Subakti (1984), SMP Kalijati (1987), dan SMA Negeri 1 Purwadadi (1990). 

Selanjutnya pendidikan tingginya diselesaikan di Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman Purwakarta dengan meraih gelar Sarjana Hukum (1999). 

Selama berkuliah Dedi Mulyadi juga pernah menjadi aktivis dan menjadi ketua Himpunan Mahasiswa Islam cabang Purwakarta.

SISWA MASUK BARAK - Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi usai kegiatan Hari Pendidikan Nasional di Rindam III Siliwangi, Jalan Menado, Kota Bandung, Jumat (2/5/2025).
KEPALA DAERAH - Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi usai kegiatan Hari Pendidikan Nasional di Rindam III Siliwangi, Jalan Menado, Kota Bandung, Jumat (2/5/2025). (Kompas.com/Faqih Rohman Syafei)

Karier politik dan organisasi

H. Dedi Mulyadi terjun ke dunia politik dimulai ketika ia terpilih menjadi Anggota DPRD Purwakarta pada Periode 1999-2004 dan menjabat sebagai Ketua Komisi E. 

Akan tetapi pada tahun 2003, ia terpilih sebagai Wakil Bupati Purwakarta Periode 2003-2008 berpasangan dengan Lily Hambali Hasan.

Pada tahun 2008, ia mencalonkan diri sebagai Bupati Purwakarta Periode 2008-2013 berpasangan dengan Dudung B. Supardi, dan menjadi Bupati Purwakarta pertama yang dipilih langsung oleh rakyat. 

Pada periode selanjutnya, ia terpilih kembali menjadi Bupati Purwakarta Periode 2013-2018 berpasangan dengan Dadan Koswara.

Pada 23 April 2016, Dedi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Periode 2016-2020 menggantikan Irianto MS Syafiuddin atau biasa yang dikenal dengan nama Yance.

Jabatan yg pernah diduduki Dedi Mulyadi adalah Ketua Umum HMI Cabang Purwakarta, Senat Mahasiswa STH Purnawarman Purwakarta (1994), Wakil Ketua DPC FSPSI (1997), Sekretaris PP SPTSK KSPSI (1998), Wakil Ketua GM FKPPI Tahun (2002), Ketua PC Pemuda Muslimin Indonesia (2002), Sekretaris KAHMI Purwakarta (2002), Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Purwakarta (2005-2015), Wakil Bupati Purwakarta (2003-2008) dan Ketua DPC Partai Golkar Purwakarta (2004-2007) Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat (2016-2019).

Bupati Purwakarta (2008–2018)

Dedi Mulyadi terpilih sebagai Bupati Purwakarta untuk periode pertama pada 2008, dengan wakilnya, Dudung Bachtiar Supardi. Pada pemilu tahun 2013, ia kembali terpilih sebagai Bupati dan memulai periode keduanya, didampingi wakilnya, Dadang Koswara.

Saat menjadi bupati, Dedi Mulyadi membuat kebijakan dengan larangan berpacaran atau bertamu di atas jam 9 malam. 

Bagi pelanggar, atau masyarakat yang tidak patuh terhadap aturan tersebut, akan dihukum secara adat. 

Misalnya dengan diusir dari desanya dalam beberapa bulan, atau membayar denda dengan nominal yang ditentukan.

Selain itu, akan dipasang juga kamera pengintai CCTV di setiap perbatasan desa sehingga peraturan tersebut dapat terealisasi dengan baik.

Kepala Desa Cilandak, Dadan Jakaria sudah mendahului dengan cara membuat portal di semua jalan dan gang desa.

Jika ada tamu yang waktu kunjung pacar, KTP, kartu mahasiswa, dan pelajarnya ditahan. Jika sudah lewat pukul 21.00, pihak lelaki (atau yang berkunjung) diusir.

Menurut Dedi, realisasi kebijakan ini nantinya di setiap desa atau kelurahan yang ada di Purwakarta, akan dibentuk kelompok yang bernama Badega Lembur bertugas melakukan pengawasan. 

Kebijakan itu akan digulirkan paling lambat pada bulan Oktober 2015. Menurutnya, aturan ini dilakukan sebagai antisipasi untuk menjaga akhlak para remaja, sehingga bisa terhindar dari hal-hal yang tidak diharapkan.

Juga memungkinkan untuk menindak dengan mengkawinkan paksa.

Kebijakan lainnya yang cukup menimbulkan kontroversi di kalangan pengusaha kecil adalah larangan usaha "permainan daring" dan PlayStation.

Semua warung internet (warnet) yang ada di Purwakarta dilarang menyediakan layanan "permainan daring", dengan alasan berdampak pada sifat dan karakter anak/pelajar yang cenderung berperilaku negatif, namun tetap dapat dilakukan di rumah.

Gubernur Jawa Barat (2025–sekarang)

Pemilihan

Pada tanggal 28 Agustus 2024, Dedi Mulyadi mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Jawa Barat bersama dengan Erwan Setiawan sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Barat (2025-2030) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). Dan juga Dedi-Erwan mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Jawa Barat

Dengan mengusung visi "Jabar Istimewa", menjadikan visinya sebagai Provinsi yang memiliki keistimewaan dari segala aspek, yaitu Kesehatan, Pendidikan, Sosial-Budaya, Lingkungan, dan lapangan kerja. Hingga hasil Pemilu Gubernur Jawa Barat 2024, pasangan Dedi-Erwan memenangkannya dengan perolehan suara tertinggi sepanjang sejarah Pemilu Gubernur Jawa Barat sebanyak 62,22 persen, atau 14.130.192 suara berdasarkan hasil rekapitulasi dari KPUD Provinsi Jawa Barat.

Selanjutnya, pada tanggal 9 Januari 2025 ditetapkan oleh KPUD Jabar bahwa pasangan Dedi-Erwan resmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubenur Jawa Barat Terpilih untuk periode tahun 2025 hingga 2030.

Pada pelantikan kepala daerah yang tidak bersengketa, semula akan dilaksanakan pada tanggal 6 Februari 2025 di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Namun karena pembahasan dismissal dari Sengketa Pilkada serentak Mahkamah Konstitusi (MK) yang semula dijadwalkan dari tanggal 11 hingga 13 Februari 2025, dimajukan ke tanggal 4 dan 5 Februari 2025. Hal itu disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian bahwa Presiden RI Prabowo Subianto ingin melaksanakan Pelantikan Kepala daerah Indonesia dilaksanakan secara serentak bersamaan dengan Kepala Daerah yang hasil dismissal MK tidak dilanjutkan ke tahapan selanjutnya. Dan untuk tempat pelantikannya berada di Daerah Khusus Jakarta (DKJ). Sehingga pelantikan akan digelar pada tanggal 20 Februari 2025

Pelantikan Kepala Daerah diselenggarakan di Istana Negara Jakarta pada pukul 10.00 WIB. Pelantikan ini dilakukan secara serentak dan pertama kali melantik Gubernur, dan Bupati/Walikota sebanyak 961 kepala daerah.

Kemudian, pelantikannya diwakili dari 6 kepala daerah Indonesia oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Dan secara resmi Dedi-Erwan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (2025-2030)

(TribunNewsmaker.com/Eri Ariyanto)

Tags:
Dedi MulyadiJawa Baratgubernur
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved