Breaking News:

Kunci Jawaban

Soal & Kunci Jawaban Modul 2 Topik 3 PPG 2025, Menerapkan Experiential Learning Pembelajaran Bersama

Berikut ini soal dan kunci jawaban Modul 2 Topik 3 PPG 2025, membahas penerapan Experiential Learning dalam kegiatan pembelajaran

Editor: Talitha Desena
Freepik/ArthurHidden
PPG 2025: Berikut ini soal dan kunci jawaban Modul 2 Topik 3 PPG 2025 

1. Perencanaan Bersama (Co-Planning) 

Duduk bersama untuk menyusun tema pembelajaran bersama atau proyek lintas mata pelajaran. 

Tentukan: 

  • Kompetensi dasar masing-masing mata pelajaran. 
  • Tujuan pembelajaran bersama. 
  • Pengalaman belajar konkret yang akan diberikan kepada siswa. 
  • Bentuk penilaian kolaboratif. 

2. Merancang Pengalaman Konkret (Concrete Experience) 

Rancang kegiatan nyata atau simulatif yang bisa melibatkan banyak aspek pembelajaran. 

Bisa berupa: 

  • Kunjungan lapangan 
  • Simulasi sosial 
  • Diskusi kasus nyata 
  • Proyek berbasis masalah nyata (PBL) 

3. Fasilitasi Refleksi Bersama (Reflective Observation) 

4. Menghubungkan dengan Konsep (Abstract Conceptualization) 

Kunci Jawaban Alternatif: 

Menerapkan experiential learning (EL) secara kolaboratif bersama guru lain dapat sangat memperkaya pengalaman belajar siswa dan efektivitas pengajaran. Berikut adalah beberapa langkah dan pertimbangan:

Pertama, identifikasi tujuan dan materi yang terhubung antar mata pelajaran. Carilah topik atau proyek yang memungkinkan integrasi berbagai disiplin ilmu. Misalnya, proyek "Menyelamatkan Lingkungan Sungai Lokal" bisa melibatkan guru IPA (ekosistem, polusi), guru Bahasa Indonesia (laporan observasi, kampanye), guru Matematika (analisis data polusi), dan guru Seni (poster, instalasi). Ini memungkinkan siswa mengalami masalah secara holistik.

Kedua, sepakati peran dan tanggung jawab masing-masing guru dalam siklus Kolb. Guru IPA mungkin memfasilitasi Concrete Experience melalui observasi langsung di sungai. Guru Bahasa Indonesia memandu Reflective Observation melalui sesi jurnal dan diskusi. Guru Matematika dan Seni membantu pada tahap Abstract Conceptualization saat siswa menganalisis data dan merumuskan solusi kreatif. Guru IPA dan Bahasa Indonesia kembali memfasilitasi Active Experimentation saat siswa merancang dan melaksanakan kampanye atau solusi kecil. Pembagian peran ini membuat penerapan lebih terstruktur dan efisien.

Ketiga, jadwalkan sesi perencanaan dan refleksi bersama secara rutin. Penting bagi guru-guru yang berkolaborasi untuk bertemu secara berkala. Dalam sesi perencanaan, mereka bisa menyinkronkan kurikulum, membagi tugas, dan mengantisipasi tantangan. Setelah implementasi, sesi refleksi bersama akan membantu mengevaluasi efektivitas kegiatan, mengidentifikasi pembelajaran siswa, dan merencanakan perbaikan untuk siklus berikutnya. Ini juga menjadi ajang peer learning antar guru.

Keempat, manfaatkan beragam keahlian guru untuk memperkaya pengalaman siswa. Setiap guru memiliki kekuatan dan perspektif unik. Guru olahraga bisa mendesain permainan yang melatih kerjasama tim (KSE), guru TIK bisa membantu penggunaan teknologi untuk presentasi hasil, dan seterusnya. Keragaman ini memperkaya dimensi pengalaman yang diterima siswa.

Dengan kolaborasi yang solid, experiential learning tidak hanya menjadi metode mengajar, tetapi juga sebuah pendekatan holistik yang menembus batas-batas mata pelajaran, memungkinkan siswa belajar secara mendalam melalui pengalaman nyata, didukung oleh beragam keahlian dari tim guru yang solid.

Baca juga: Soal & Kunci Jawaban Post Test FPPN 1 Modul 3 PPG 2025, Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai

15 soal dan kunci jawaban Pedagogical Content Knowledge (PCK) Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan 2024.
PPG 2025: Berikut ini soal dan kunci jawaban Modul 2 Topik 3 PPG 2025 (TribunSumsel)
Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
soalkunci jawabanModul 2Topik 3PPG2025
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved