Program Kerja Bupati Brebes Jateng Paramitha Widya Kusuma, Sokong Satu Keluarga Satu Sarjana

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah program kerja Bupati dan Wakil Bupati Brebes, Jawa Tengah, Paramitha Widya Kusuma dan Wurja.

Pasangan Paramitha Widya Kusuma dan Wurja telah mulai pemerintahannya dengan menerapkan sejumlah program-program unggulan.

Mereka juga telah melewati masa 100 hari pertama masa kerjanya.

Dalam 100 hari kinerjanya itu, Paramitha Widya Kusuma dan Wurja menyokong Satu Keluarga Satu Sarjana.

Hal ini masuk ke dalam program Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) Mandiri Brebes.

"Hari ini kita resmikan SALUT Mandiri Brebes, ini mitra Pemkab yang nantinya membantu masyarakat mendapatkan akses pendidikan tinggi melalui Program Satu Keluarga Satu Sarjana," ucap Bupati Brebes saat peresmian, Selasa (10/6/2025), dikutip dari website resmi Pemkab Brebes.

Program ini adalah jawaban dari keresahan masyarakat terkait adanya ketimpangan pendidikan, utamanya bagi mereka yang berpenghasilan rendah.

Program Satu Keluarga Satu Sarjana bakal meningkatkan jummlah lulusan sarjana yang berasal dari keluarga tidak mampu

Ini tentu menjadi adil dan bisa mendorong perekonomian keluarga melalui pendidikan tinggi.

Baca juga: Program 100 Hari Kerja Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma,Ada 7 Prioritas Termasuk Gaji Guru Ngaji

Paramitha Widya Kusuma berharap, ke depannya tidak ada lagi anak-anak yang masih lulusan SMA sederajat.

Dia menginginkan semua anak sudah bergelar sarjana.

Rencana Gubernur Jateng Bangun Tanggul Laut dari Sayung sampai Brebes

Pemerintah Provinsi segera memperbaiki tanggul kandang jangkrik yang jebol di Pantai Kramatsari Blendung, Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang.

"Prinsip harus cepat penanggulangannya. Jadi tadi ada beberapa yang jebol nanti akan kami upayakan," tutur Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat meninjau tanggul kandang jangkrik yang jebol, Selasa (28/5/2025).

Menurutnya, upaya pencegahan juga harus digenjot dengan  penanaman mangrove di sepanjang pesisir Pantura Jateng.

Pihaknya meminta penanaman mangrove dilakukan  seluruh stakeholder, baik Bupati-Wali Kota, Kapolres, Dandim, masyarakat, dan  penggerak lingkungan.

"Paling pokok masyarakat kita tidak boleh terdampak sampai nanti merasa tidak diopeni. Jangka pendek ini harus segera kita selesaikan yang ini, sekitar 1 kilometer," ujarnya.

Ia menuturkan penanganan jangka menengah pendataan masyarakat di wilayah terdampak rob.

Kemudian melakukan analisa terkait tambak, sawah, dan lain sebagainya. 

"Jangka panjangnya kita sudah punya contoh Sayung. Pada 2025-2027 tanggul laut sudah mulai berjalan dan kolam retensi. Ini nanti akan kita analisa terkait tanggul laut, akan kita tarik dari Sayung sampai Brebes," katanya. (TribunNewsmaker/Delta Lidina | TribunJateng)