Breaking News:

Kunci Jawaban

Integrasi PSE dalam Konten Akademik atau Kurikulum, Inilah Reflektif Modul 2 Topik 1 CASEL PPG 2025!

Integrasi PSE dalam Konten Akademik (Kurikulum). Simak contoh jawaban ini bisa jadi solusi untuk Reflektif Modul 2 Topik 1 CASEL PPG 2025 ini!

TribunNewsMaker.com/Imaged by AI
Integrasi PSE dalam Konten Akademik (Kurikulum). Simak contoh jawaban ini bisa jadi solusi untuk Reflektif Modul 2 Topik 1 CASEL PPG 2025 ini! 

Integrasi PSE dalam Konten Akademik (Kurikulum). Simak contoh jawaban ini bisa jadi solusi untuk Reflektif Modul 2 Topik 1 CASEL PPG 2025 ini!

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pertanyaan ini biasanya muncul setelah Bapak/Ibu Guru menyelesaikan Latihan Pemahaman Modul 2 PSE Topik 1, khususnya pada bagian Aksi Nyata yang membahas pentingnya pendekatan CASEL (Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning).

Bagi peserta PPG 2025 yang mengakses materi lewat Ruang GTK dan merasa bingung menyusun cerita reflektif, tenang saja! Contoh jawaban di bawah ini bisa jadi referensi yang membantu sekaligus menginspirasi.

Berikut kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PSE Topik 1 materi Aksi Nyata Pentingnya CASEL di Ruang GTK.

Cerita Reflektif

Bagaimana bentuk pembelajaran yang menerapkan CASEL di kelas yang diampu?

Kunci Jawaban:

Bentuk pembelajaran yang menerapkan CASEL di kelas yang saya ampu adalah integrasi yang berkesinambungan antara pengembangan kompetensi sosial-emosional dengan semua aspek kegiatan belajar-mengajar, bukan sekadar materi tambahan. 

Hal ini mewarnai setiap interaksi dan aktivitas, baik yang terencana maupun yang muncul secara spontan.

1. Pembiasaan Harian yang Menguatkan PSE (Rutinitas)

Setiap hari, kami memulai dengan aktivitas singkat untuk membangun kesadaran diri dan kesadaran sosial. Ini bisa berupa:

  • "Cek-in Emosi Pagi": Kami memulai dengan berbagi satu kata atau ekspresi (misalnya dengan emoji atau isyarat tangan) tentang perasaan mereka hari itu dan alasannya. Ini membantu siswa mengenali emosi diri dan memahami keberagaman perasaan orang lain.
  • Latihan Pernapasan atau Mindfulness Singkat: Sebelum memulai pelajaran yang menantang atau setelah transisi, kami melakukan latihan napas dalam 1-2 menit. Ini melatih manajemen diri dan fokus, membantu siswa kembali ke kondisi tenang dan siap belajar.
  • Sesi Apresiasi/Syukur: Sesekali, kami meluangkan waktu untuk siswa mengucapkan terima kasih atau mengapresiasi satu hal baik yang dilakukan teman atau guru. Ini memperkuat keterampilan berelasi dan menciptakan atmosfer positif.

2. Integrasi PSE dalam Konten Akademik (Kurikulum)

PSE tidak diajarkan terpisah, melainkan disisipkan dalam mata pelajaran.

  • Diskusi Kritis: Dalam pelajaran Bahasa Indonesia atau IPS, kami menganalisis karakter dalam cerita atau peristiwa sejarah, fokus pada motivasi, perasaan, dan konsekuensi keputusan mereka. Ini melatih kesadaran sosial (empati) dan pengambilan keputusan bertanggung jawab.
  • Proyek Kolaboratif: Untuk tugas kelompok, kami secara eksplisit membahas strategi kerjasama, pembagian tugas yang adil, penyelesaian konflik, dan komunikasi efektif. Saya akan menjadi fasilitator, bukan pemecah masalah, saat konflik muncul, membimbing mereka menemukan solusi sendiri (keterampilan berelasi, manajemen diri).
  • Refleksi Diri dalam Penugasan: Setelah mengerjakan tugas, siswa diminta merefleksikan tidak hanya hasil akademiknya, tetapi juga prosesnya. "Apa yang membuatmu frustrasi?" "Bagaimana kamu mengatasi kesulitan itu?" "Apa yang kamu pelajari tentang dirimu saat bekerja dalam kelompok ini?" Ini mengembangkan kesadaran diri dan manajemen diri.

3. Pengajaran PSE Secara Eksplisit (Sesi Terfokus)

Meskipun terintegrasi, terkadang diperlukan sesi khusus untuk mendalami kompetensi tertentu.

  • "Kotak Alat Emosi": Kami membahas berbagai strategi sehat untuk mengelola emosi sulit (misalnya, mengambil napas dalam, menulis jurnal, berbicara dengan orang dewasa). Ini membangun manajemen diri.
  • Permainan Peran (Role Play): Kami mempraktikkan skenario sosial, seperti menolak ajakan yang tidak baik, meminta maaf, atau menyelesaikan perselisihan dengan teman. Ini melatih keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan bertanggung jawab.
  • Menetapkan Tujuan: Siswa belajar menetapkan tujuan akademik atau pribadi yang SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) dan merencanakan langkah-langkah untuk mencapainya, termasuk antisipasi hambatan (manajemen diri, kesadaran diri).

4. Budaya Kelas yang Mendukung PSE (Lingkungan)

Cara guru bersikap dan norma yang dibangun di kelas sangat memengaruhi penerapan CASEL.

  • Modeling (Teladan): Saya berusaha menjadi contoh dalam mengelola emosi saya sendiri, mengakui kesalahan, dan menunjukkan empati.
  • "Keyakinan Kelas": Kami membuat seperangkat norma atau "keyakinan kelas" bersama yang berfokus pada rasa hormat, tanggung jawab, dan saling mendukung. Siswa ikut berkontribusi dalam menyusunnya.
  • Umpan Balik Holistik: Umpan balik yang saya berikan tidak hanya mencakup nilai akademik, tetapi juga upaya dalam kolaborasi, ketekunan, atau cara mereka mengelola emosi.
Halaman
12
Tags:
PPG2025Pendidikan Profesi GuruPSECASEL
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved