Kabar Wilayah
Semarang Jadi Kota Paling Maju Kedua di Jawa Tengah Ungguli Magelang dan Salatiga Menurut Skor IDSD
Skor IDSD menunjukkan jika Semarang bukan peringkat pertama kota termaju, peringkat pertama diraih oleh The Spirit of Java atau Kota Surakarta.
Editor: Tim TribunNewsmaker
Berdasarkan skor IDSD, Kota Lumpia yaitu Semarang Ibu Kota Jawa Tengah bukanlah peringkat pertama kota termaju di provinsi. Semarang hanya tertinggal satu peringkat dari kota di atasnya yaitu Surakarta.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kembali merilis laporan tahunan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) untuk tahun 2024.
Laporan ini menjadi acuan penting dalam menilai sejauh mana kemajuan dan daya saing setiap daerah di Indonesia, termasuk kota-kota di Provinsi Jawa Tengah.
IDSD sendiri merupakan indeks komprehensif yang mengukur kemampuan suatu daerah dalam membangun kekuatan ekonominya, bersaing secara berkelanjutan, dan menciptakan kesejahteraan masyarakat.

Penilaian dilakukan berdasarkan 12 pilar utama, mulai dari kualitas institusi, infrastruktur, pemanfaatan teknologi informasi, stabilitas ekonomi, sektor kesehatan, keterampilan tenaga kerja, hingga kapasitas inovasi daerah.
Salah satu sorotan utama dalam laporan tahun ini adalah pencapaian Kota Semarang yang menempati peringkat kedua kota paling maju di Jawa Tengah, dengan skor sebesar 4,31.
Posisinya hanya sedikit di bawah Kota Surakarta, yang meraih peringkat pertama dengan skor 4,39.
Hal ini menandakan bahwa Kota Semarang masih menjadi salah satu pusat pertumbuhan dan inovasi yang paling kompetitif di wilayah tersebut.
Secara umum, Kota Semarang berhasil mengungguli dua kota lain yang juga masuk dalam lima besar, yakni Kota Magelang (skor 4,26) dan Kota Salatiga (skor 4,16). Sementara itu, Kota Tegal menutup lima besar dengan skor 4,08.
5 Besar Kota Paling Maju di Jawa Tengah versi IDSD 2024 (BRIN):
1. Kota Surakarta – 4,39
2. Kota Semarang – 4,31
3. Kota Magelang – 4,26
4. Kota Salatiga – 4,16
5. Kota Tegal – 4,08
Laporan ini menunjukkan bahwa tidak hanya kota-kota besar yang memiliki daya saing tinggi.
Sejumlah kabupaten juga berhasil mencatatkan skor cukup impresif, seperti Kabupaten Sukoharjo yang bahkan masuk lima besar secara keseluruhan dengan skor 4,11—mengungguli Kota Tegal.
Secara umum, BRIN menyatakan bahwa IDSD bertujuan untuk mendorong pembangunan yang lebih merata di seluruh daerah.
Skor yang tinggi mencerminkan kemampuan suatu wilayah dalam mengelola sumber daya, memberikan layanan publik yang efektif, serta memacu inovasi sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi.
Dalam konteks ini, Kota Semarang dinilai berhasil dalam membangun infrastruktur yang kuat, meningkatkan kualitas layanan publik, serta mendorong adopsi teknologi dalam berbagai aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat.
Konsistensi Semarang dalam meraih peringkat atas dari tahun ke tahun menjadi bukti komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan.
Keberhasilan Semarang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Jawa Tengah, terutama dalam upaya mewujudkan birokrasi yang efisien, pelayanan publik yang berkualitas, serta pembangunan yang inklusif dan berbasis inovasi.
Peringkat 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Berdasarkan IDSD 2024 (Skor):
- Kota Surakarta – 4,39
- Kota Semarang – 4,31
- Kota Magelang – 4,26
- Kota Salatiga – 4,16
- Kabupaten Sukoharjo – 4,11
- Kota Tegal – 4,08
- Kabupaten Banyumas – 4,01
- Kabupaten Semarang – 3,87
- Kota Pekalongan – 3,87
- Kabupaten Purworejo – 3,85
- Kabupaten Klaten – 3,84
- Kabupaten Wonogiri – 3,79
- Kabupaten Kebumen – 3,77
- Kabupaten Karanganyar – 3,74
- Kabupaten Jepara – 3,72
- Kabupaten Tegal – 3,70
- Kabupaten Grobogan – 3,70
- Kabupaten Boyolali – 3,67
- Kabupaten Demak – 3,66
- Kabupaten Magelang – 3,65
- Kabupaten Temanggung – 3,65
- Kabupaten Pati – 3,63
- Kabupaten Pemalang – 3,62
- Kabupaten Kudus – 3,61
- Kabupaten Pekalongan – 3,61
- Kabupaten Purbalingga – 3,61
- Kabupaten Batang – 3,59
- Kabupaten Kendal – 3,59
- Kabupaten Sragen – 3,59
- Kabupaten Wonosobo – 3,59
- Kabupaten Cilacap – 3,55
- Kabupaten Rembang – 3,53
- Kabupaten Brebes – 3,49
- Kabupaten Banjarnegara – 3,46
Rata-rata Provinsi Jawa Tengah – 3,84