Tempat Wisata
Bantul Jogja Punya Wisata Goa Bersejarah Persembunyian Pangeran Diponegoro, Cuma 1 Jam dari Klaten
Inilah wisata goa bersejarah di Bantul Jogja, tempat persembunyian Pangeran Diponegoro, cuma 1 jam dari Klaten.
Penulis: Listusista Anggeng Rasmi
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Bantul Jogja Punya Wisata Goa Bersejarah Persembunyian Pangeran Diponegoro, Cuma 1 Jam dari Klaten
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, terdapat sebuah destinasi wisata bersejarah yang sangat menarik untuk dikunjungi, terutama bagi pecinta sejarah dan budaya.
Tempat ini dikenal dengan nama Goa Selarong, yang menyimpan banyak kisah perjuangan bangsa Indonesia pada masa penjajahan.
Goa Selarong memiliki nilai sejarah yang tinggi karena pernah menjadi tempat persembunyian Pangeran Diponegoro.
Pangeran Diponegoro menggunakan goa ini sebagai markas gerilya saat memimpin perlawanan terhadap penjajah Belanda antara tahun 1825 hingga 1830.
Lokasi Goa Selarong cukup strategis karena dapat dijangkau hanya dalam waktu sekitar satu jam perjalanan dari wilayah Klaten, Jawa Tengah.
Goa ini terletak di Dusun Kembang Putihan, Kalurahan Guwosari, Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca juga: Bantul Jogja Punya Wisata Hutan Pinus Instagramable Buat Healing, HTM Rp5 Ribu, 50 Menit dari Klaten

Dengan suasana alam yang masih alami dan asri, Goa Selarong menjadi destinasi yang menawarkan kombinasi antara wisata sejarah dan keindahan alam.
Pengunjung tidak hanya dapat menikmati cerita perjuangan Pangeran Diponegoro, tetapi juga bisa merasakan ketenangan suasana di tengah pepohonan yang rindang.
Keberadaan bukit kapur yang mengelilingi goa menambah kesan eksotis dan tenang bagi siapa saja yang datang berkunjung.
Daya Tarik
Di dalam kawasan Goa Selarong, terdapat dua goa utama yang memiliki cerita berbeda namun saling terkait.
Goa yang pertama adalah Goa Kakung yang berada di sisi barat, konon digunakan oleh Pangeran Diponegoro untuk beristirahat.
Sementara di sisi timur terdapat Goa Putri, yang dipercaya sebagai tempat peristirahatan istri beliau, RA Ayu Ratnaningsih.
Keberadaan dua goa ini menggambarkan bagaimana Pangeran Diponegoro tetap menjaga kehidupan keluarganya di tengah situasi perang yang mencekam.