Sosok
Sepak Terjang Amir Hamzah Wakil Bupati Lebak, Dulu Sekretaris Pribadi Pejabat, Intip Gebrakannya
Inilah sepak terjang Amir Hamzah wakil bupati Lebak, dulu sekretaris pribadi pejabat, intip gebrakannya sekarang.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Sepak Terjang Amir Hamzah Wakil Bupati Lebak, Dulu Sekretaris Pribadi Pejabat, Intip Gebrakannya
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Amir Hamzah merupakan sosok penting di balik kepemimpinan Kabupaten Lebak periode 2025-2030, menjabat sebagai
Wakil Bupati yang mendampingi Bupati terpilih, Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya.
Pasangan Mochamad Hasbi Jayabaya dan Amir Hamzah berhasil memenangkan hati rakyat Lebak pada Pilkada 2024 dengan raihan suara signifikan, yakni sebanyak 330.216 suara.
Kemenangan tersebut menjadi bukti kuat atas kepercayaan masyarakat terhadap visi dan program kerja yang mereka tawarkan selama masa kampanye.
Menariknya, kemenangan Hasbi-Amir ini tidak menimbulkan polemik atau sengketa hukum, sehingga proses demokrasi di Kabupaten Lebak berjalan damai dan kondusif.
Hal itu terbukti dari tidak adanya permohonan perkara Pilkada 2024 yang tercatat dalam laman resmi Mahkamah Konstitusi (mkri.id).
Kondisi tersebut memberikan jalan mulus bagi keduanya untuk mengikuti pelantikan kepala daerah secara serentak yang dilaksanakan pada Februari 2025 lalu.
Amir Hamzah sendiri bukanlah wajah baru bagi warga Kabupaten Lebak; ia dikenal luas sebagai figur yang telah lama berkecimpung di dunia birokrasi daerah.
Baca juga: Sepak Terjang Qowimuddin, Wakil Wali Kota Kediri, Pengasuh Ponpes, Sering jadi Pengisi Pengajian

Karier Amir Hamzah dimulai sebagai aparatur sipil negara (ASN), yang kemudian terus menanjak berkat dedikasi dan kinerjanya yang konsisten.
Ia telah menduduki berbagai posisi penting di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lebak dan membuktikan kemampuannya dalam menangani berbagai persoalan daerah.
Pengalaman panjangnya sebagai birokrat membuat Amir Hamzah memiliki pemahaman yang mendalam mengenai sistem pemerintahan dan kebutuhan masyarakat Lebak.
Kini, dengan jabatan barunya sebagai Wakil Bupati, Amir Hamzah diharapkan mampu membawa pembaruan dan terobosan nyata demi kemajuan daerah.
Kepemimpinannya bersama Hasbi Jayabaya dinantikan masyarakat untuk mewujudkan pembangunan yang merata dan pelayanan publik yang semakin berkualitas di Kabupaten Lebak.
Biodata
-Tempat, Tanggal Lahir: Lebak, 10 Februari 1965
-Jenis Kelamin: Laki-laki
-Alamat: Lebak, Banten
-Agama: Islam
-Pendidikan Terakhir: S2
Baca juga: Sepak Terjang Tina Talisa Stafsus Wapres RI Jabat Komisaris Pertamina Patra Niaga, Dulu Presenter

Riwayat Pendidikan
-S2 Krisnadwipayana Jakarta (2004-2005)
-S1 Universitas Lampung (1985-1989)
-SMAN 1 Rangkabitung (1981-1984)
-SMPN 1 Rangkasbitung (1978-1981)
-SDN 02 Rangkasbitung (1971-1977)
Riwayat Karier
-Pelaksana Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak (1993)
-Sekretaris Pribadi Bupati Lebak (1993–1998)
-Kepala Bidang Data dan Penelitian Bappeda Kabupaten Lebak (1998–2000)
-Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Kabupaten Lebak (2000–2003)
-Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Inkosbudpar (2003–2004)
-Staf Ahli Khusus Bupati Lebak (2004)
-Kepala Bagian Program Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak (2004–2005)
-Plt. Direktur Lebak Niaga (2006)
-Asisten Daerah III Kabupaten Lebak (2005–2006)
-Kepala Bappeda Kabupaten Lebak (2006–2008)
Gebrakan Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya - Amir Hamzah
Wakil Bupati Lebak, Amir Hamzah, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Adjidarmo pada Sabtu (5/7/2025).
Dalam sidak tersebut, Wakil Bupati didampingi oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Lebak dan Direktur RSUD Adjidarmo.
Amir Hamzah mengungkapkan, alasan dilakukannya sidak adalah untuk memastikan kebutuhan ruang intensif di RSUD Adjidarmo.
"Saya ingin mengetahui secara detail kebutuhan ruang intensif, karena kita ingin mempertahankan status rumah sakit sebagai kelas B," ujarnya.
Ia menyebutkan, berdasarkan laporan manajemen RSUD Ajidarmo, fasilitas yang ada saat ini perlu ditambah.
Terlebih, mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes), bahwa 10 persen dari total ruang rawat inap harus berupa ruang intensif.
"Misalnya, total ruang inap kita ada 297, maka minimal 10 persennya harus ruang intensif seperti ICU, HCU, dan NICU. Itu jumlah tempat tidurnya yang harus kita penuhi," jelasnya.
Meski begitu, untuk memenuhi standar tersebut, dibutuhkan anggaran yang cukup besar, yakni sekitar Rp14,1 miliar.
Sehingga diperlukan kajian sesuai dengan apa yang dibutuhkan, seperti dokter dan perawat.
"Kita ikuti Permenkes, karena kondisi keuangan ini biyaya lumayan juga," katanya.
"Ini kita bicara karena ini BLUD, agar supaya RSUD Ajidarmo mandiri dengan menyediakan skema keuangan yang ada di mereka," sambungnya.
Menurutnya, APBD Lebak jika digunakan untuk membantu BLUD RSUD Ajidarmo sangat terbatas.
Sehingga, dirinya menyarankan agar adanya kerja sama atau pinjaman ke pihak Bank.
"Kita anjurkan, semacam kerja sama atau pinjaman ke bank. Karena APBD kita terbatas," ujarnya.
Kata dia, rumah sakit umum daerah itu tidak boleh menolak pasien.
"Jadi beda dengan swasta, kita tidak bisa membandingkan. Karena kita ini tidak boleh menolak pasien rumah sakit pemerintah itu," katanya.
Sementara itu, Direktur RSUD Ajidarmo, Budi Mulyanto menambahkan, adanya penambahan ruangan tersebut merupakan standar lama yang mensyaratkan tempat tidur intensif 10 persen, dari total tempat tidur yang ada yakni 297 tempat tidur.
"Jadi sebenarnya bukan karena kebutuhan pelayan ya, karena sekarang ini juga ada enam tempat tidur ICU. Tapi rata-rata pemanfaatan nya itu hanya 50 persen, paling tiap hari ada separo yang ke pake," ujarnya.
"Walaupun kita tambah juga, itu cuka hanya sekedar memenuhi setandar," sambungnya.
Ia menyebutkan, jumlah ruangan intensif yang akan ditambah sebanyak 18 tempat tidur, sedang kan untuk rawat inap sebanyak 21.