5 Fakta Donat Pinkan Mambo 200 Ribu, Adonan Cair & Kemasan Dibilang Tak Layak, Raup Untung Jutaan

Berikut ini 5 fakta donat Pinkan Mambo seharga 200 ribu, adonan cair dan kemasan dibilang tidak layak, raup untung hingga jutaan

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Penyanyi Pinkan Mambo belakangan menjadi sorotan publik usai donat buatannya viral di media sosial.

Sejumlah food vlogger mengulas produk donat tersebut, membahas mulai dari harga, kemasan, hingga kualitas yang dinilai belum sebanding dengan merek donat lain di pasaran.

Popularitas donat buatan Pinkan bermula dari siaran langsung yang rutin ia lakukan di akun TikTok pribadinya, @pinkan_mambo1111.

Dalam siaran tersebut, Pinkan menarik perhatian penonton dengan bernyanyi sambil menggoreng adonan donat yang ia jual.

Awalnya, respons warganet cukup positif, bahkan banyak penonton yang memberikan saweran sebagai bentuk dukungan.

Namun, situasi berubah ketika kritik pedas mulai membanjiri kolom komentar saat ia kembali melakukan live. Warganet mulai mempertanyakan kualitas produk yang ditawarkan, memicu perdebatan di media sosial terkait bisnis kuliner yang digeluti Pinkan Mambo.

Pinkan sesekali membalas kritik yang diberikan penonton terkait donat yang dibuatnya. Sebenarnya, apa yang terjadi dengan donat Pinak Mambo?

Baca juga: Pinkan Mambo Jual Donat Rp 200 Ribu, Nagita Slavina Review Rasanya, Reaksi Tahu Harganya: Seboks?

1. Harga donat Pinkan Mambo capai Rp 200.000

Harga donat Pinkan Mambo mencapai Rp 200.000 per lusin. Ia menjual beberapa varian donat dengan topping berbeda, seperti gula halus, cokelat, selai kacang, abon, dan keju

Bila dibandingkan dengan merek donat terkenal di Indonesia dengan rata-rata harga Rp 130.000-150.000 per lusin, harga donat Pinkan Mambo memang relatif mahal.

Pinkan mengatakan, meski tak semua bahan baku donatnya premium, perjuangan di balik pembuatan donat ini menjadi sebab mahalnya harga makanan yang ia jual.

“Jadi donat aku itu donat anugerah, donat kesedihan, donat hinaan, jadilah sebuah donat,” kata Pinkan dikutip dari Kompas.com, Sabtu (19/7/2025).

2. Kemasan donat Pinkan Mambo dianggap kurang layak

Menurut pantauan Kompas.com di sejumlah video ulasan donat Pinkan Mambo, makanan goreng ini tampak dibungkus dengan boks biasa.

Wadah yang dimaksud ialah boks kertas yang umum dijadikan sebagai tempat nasi kotak, tanpa embel-embel logo maupun hiasan lain.

Berkaca pada harga donat yang terbilang mahal, kemasan ini menjadi sorotan para pembeli karena dianggap kurang layak.

"Memang kotaknya ini not representable, dengan harga Rp 200.000, di-upgrade sedikit lah," ujar food vlogger @nanakoot dalam video yang diunggah pada Minggu (13/7/2025).

Video tersebut telah ditonton lebih dari 36 juta kali hingga Sabtu (19/7/2025) dan mendapat puluhan ribu komentar.

Pinkan menganggap kritik tersebut kurang bijak karena saat ini, donat ini merupakan mata pencaharian utama bagi anak-anak nya.

“Donatmu busuk, keras, jelek, kemasannya enggak worth it. Lu food vlogger, kau itu menutup rezeki, mata pencaharian susu anakku di rumah. Kamu mau ngasih susu anakku?” kata Pinkan dengan nada emosional, dilaporkan Kompas.com, Jumat (18/7/2025).

Saat ini, kemasan donat Pinkan Mambo telah diubah menjadi boks coklat berkapasitas empat buah donat dengan tekstur yang lebih kokoh.

3. Dituding mirip odading, bukan donat

Setelah harga dan kemasannya, kualitas donat Pinkan Mambo tidak luput dari sorotan warganet. Alih-alih donat, netizen menyebut penganan yang dijual Pinkan Mambo adalah odading alias roti goreng.

"Kalau dari segi rasa, bukan donat, lebih ke odading karena adonannya sangat padat. Semangat terus untuk Mbak Pinkan membuat donat yang lebih cantik," ujar food vlogger lainnya @faridanurhan.

Dalam potongan video siaran langsung miliknya, Pinkan Mambo menanggapi kritik "donat odading" dengan nada candaan.

"Ini kehebatan gua, donatnya kayak odading. Donat odang odong, donat odading sultan. Ini bukan odading, lu aja enggak gaul," kata Pinkan dalam potongan video yang diunggah ulang oleh akun TikTok @piacantikk.__.

Odading dan donat merupakan dua makanan berbeda. Namun, dilihat dari bahan dan teknik memasaknya, kedua penganan ini memiliki kemiripan.

Odading umumnya berbentuk bulat maupun persegi tanpa lubang layaknya donat. Tekstur odading pulen dan cenderung padat.

Sementara itu, di Indonesia, donat lebih dikenal dengan tekstur yang lembut dan ringan, kecuali donat kampung yang memiliki tekstur agak padat.

4. Adonan donat cair

Proses donat yang ditampilkan dalam siaran langsung, menyebabkan para penonton dapat menyaksikan langsung tahapan pembuatan donat Pinkan Mambo.

Menariknya, Pinkan tidak membuat donat seperti biasa. Adonan donat tidak diistirahatkan berulang (proofing) maupun dibentuk bulat (rounding).

Adonan donat justru dibiarkan cair. Teksturnya mirip dengan slime dan langsung digoreng tanpa dibentuk bulat-bulat, lalu dilubangi.

Pinkan menggunakan cetakan donat berlubang yang sekaligus berfungsi sebagai spatula.

Tanpa ditimbang, adonat cair tersebut dimasukkan ke dalam spatula berbentuk bulat mirip donat, lalu digoreng dalam minyak panas.

Menurut Pinkan, jenis donat cair seperti ini memang ada. Ia bahkan mempelajari resepnya dari YouTube sejak lima tahun silam.

“Resepnya itu sendiri dari YouTube. Ya udah lihat aja prosesnya, terus aku tambahin ini itu, biar sesuai sama rasa yang aku mau,” tutur Pinkan.

5. Raup untung jutaan

Pinkan tak menampik bila dirinya berhasil meraup untung jutaan dari bisnis makanan yang baru dirintis selama beberapa bulan ini.

Hasil keuntungan jualan donat lewat TikTok paling sedikit Rp 400.000 hari, terlebih saat ini ia tengah mendapat banyak orderan.

“Kalau lagi ramai, bisa dapat Rp 2 juta sehari. Paling kecil Rp 400.000,” kata Pinkan.

Ia berharap, usaha donat ini dapat menjadi sumber penghasilan baru untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya, selain memanfaatkan saweran dari siaran langsung TikTok.

(Tribunnewsmaker.com/Talitha)