Kabar Wilayah
Kota Militer Rangking 8 Kota Termaju Jabar, Cuma Ungguli Sukabumi tapi Disalip Jauh Bandung & Bogor
Cuma ungguli Sukabumi tapi kalah jauh dari Bandung dan Bogor, ini peringkat 8 kota termaju di Jawa Barat, diraih Kota Militer.
Editor: Febriana
Cuma ungguli Sukabumi tapi kalah jauh dari Bandung dan Bogor, inilah peringkat 8 kota termaju di Provinsi Jawa Barat versi IDSD 2024, sering disebut Kota Militer yakni Cimahi.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Jawa Barat mencuri perhatian di laporan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) 2024 BRIN.Provinsi ini berhasil menyabet peringkat ke-5 nasional, bahkan melangkahi provinsi Jawa Tengah.
Kejutan tak berhenti di situ. Pertarungan sengit antar kota di Jawa Barat pun tak kalah seru. Kota Bandung keluar sebagai jawara mutlak dengan skor 4,26.
Bogor membayangi ketat di posisi kedua dengan 4,17, sementara Depok kokoh di peringkat ketiga.

Kota Cimahi, yang dikenal sebagai "Kota Militer", berhasil menembus 8 besar dengan skor 3,86. Ini menunjukkan bahwa Cimahi pun punya andil besar dalam memajukan daya saing Jawa Barat secara keseluruhan.
Lantas, bagaimana dengan daerah lain? Berikut rangking IDSD BRIN tahun 2024 untuk kota di Provinsi Jawa Barat:
1.Kota Bandung – 4,26
2. Kota Bogor – 4,17
3. Kota Depok – 4,16
4. Kota Bekasi – 4,09
5. Kota Tasikmalaya – 3,96
6. Kota Cirebon – 3,95
7. Kota Banjar – 3,93
8. Kota Cimahi - 3,86
Baca juga: Sukoharjo, Banyumas, Semarang Masuk 3 Besar Kabupaten Termaju di Jateng, Kota Knalpot Paling Bawah

9. Kota Sukabumi - 3,83
Penilaian Berdasarkan 12 Pilar
Dikutip dari laman resminya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melanjutkan pengukuran IDSD 2024 sebagai komitmen penyediaan data dasar yang akurat.
IDSD mengukur produktivitas dan kemajuan daerah menggunakan menggunakan kerangka Global Competitiveness Index (GCI) dari World Economic Forum (WEF).
Secara singkat, daya saing sebuah entitas wilayah ditentukan oleh kemampuannya dalam meningkatkan produktivitas di tiga lini yaitu produktivitas dalam faktor produksi, produktivitas yang didorong oleh efisien dan produktivitas yang didorong oleh inovasi.
Faktor pendorong produktivitas tersebut dituangkan ke dalam 4 komponen utama dan dijabarkan melalui 12 pilar daya saing.
Pilar tersebut meliputi institusi, infrastruktur, adopsi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), stabilitas ekonomi makro, kesehatan, keterampilan tenaga kerja, pasar produk, pasar tenaga kerja, sistem keuangan, ukuran pasar, dinamika bisnis, dan kapasitas inovasi.
Setiap daerah dinilai berdasarkan kekuatan dan tantangan pada masing-masing aspek tersebut.
Daerah yang unggul umumnya memiliki tata kelola yang baik, infrastruktur yang memadai, serta aktif mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Capaian ini menjadi cerminan bahwa daya saing daerah tidak hanya bergantung pada status sebagai kota besar.
Namun juga pada komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan pelayanan publik dan mendorong inovasi.
(TribunNewsmaker.com)(TribunJateng.com)