Breaking News:

Diplomat Kemenlu RI Tewas

Konseling Tak Mampu Hapus Lelah Mental Arya Daru, Apa yang Sebenarnya Dialami Diplomat Muda?

Arya Daru disebut capek mental, Kementrian Luar Negeri (Kemlu) mengaku selalu beri konseling bagi pegawai.

Editor: Candra Isriadhi
Facebook Arya Daru/Kompas TV
POLEMIK KEMATIAN ARYA DARU - Foto Arya Daru semasa hidup (kiri). Tangkapan layar CCTV saat Daru antre taksi. Gelagat Aneh Diplomat Arya Daru Usai Salah Kirim WhatsApp, Mendadak ke Bandara, Lari Masuk Kemenlu. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Arya Daru disebut capek mental, Kementrian Luar Negeri (Kemlu) mengaku selalu beri konseling bagi pegawai.

Polemik kematian diplomat muda di Kemlu kini semakin merembet panjang.

Kabar terbaru menyebut jika Arya Daru mengalami capek mental selama bekerja untuk Kemlu.

Dilansir dari Tribunnews.com (1/8/2025) Arya Daru mengalami dinamika psikologis yang kompleks salah satunya kelelahan mental atau burnout sebelum ditemukan tewas.

Burnout atau capek mental merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi stres berat yang dipicu pekerjaan.

Terkait itu, Kemlu sendiri mengaku memberikan layanan konseling psikologi dan psikiatri untuk staf dan keluarganya.

Baca juga: Kasus Diplomat Arya Daru Mengarah ke Pembunuhan, Tiga Nama Muncul dalam Penyelidikan Polisi

"Secara umum, Kemlu juga selama ini memberikan berbagai dukungan kepada seluruh staf dan keluarga Kemlu yang membutuhkan, termasuk layanan konseling psikologi dan psikiatri," kata Juru Bicara Kemlu, Rolliansyah Soemirat dalam keterangannya, Rabu (30/7/2025).

Hal itu dilakukan agar staf Kemlu maupun keluarganya tak mengalami tingkat depresi berlebihan khususnya soal kedinasan.

"Layanan in-house ini telah disediakan Kemlu untuk membantu staf Kemlu dan keluarganya apabila terdampak dari aktivitas dan penugasan kedinasan," jelasnya.

Di sisi lain, Rolliansyah menyebut sosok Arya Daru dikenal sebagai orang yang mempunyai dedikasi tinggi.

KEMLU - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Rolliansyah Soemirat (tengah), dalam konferensi pers di Kantor Kemlu RI, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024).
KEMLU - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Rolliansyah Soemirat (tengah), dalam konferensi pers di Kantor Kemlu RI, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024). (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)

Sehingga, membuat staf Kemlu terpukul ketika mendengar kematian Arya Daru.

"Kepergian Almarhum ADP (Arya Daru) meninggalkan duka mendalam bagi Kemlu. Almarhum dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah, rekan kerja yang berdedikasi, serta senior yang mengayomi. Kepergian almarhum juga memberikan dampak emosional terhadap rekan kerja dan keluarga besar Kemlu lainnya," ucapnya.

Rolliansyah mengatakan Kemlu tetap berkomitmen akan mendampingi keluarga Arya yang tengah mengalami masa-masa sulit saat ini.

Baca juga: Perjalanan Kasus Kematian Arya Daru, Sejak Malam Terakhir Hidup hingga Penuh Dugaan Kejanggalan

Selain itu, Kemlu juga sejak awal mendukung proses penyelidikan kasus tersebut dengan terbuka atas semua akses yang diperlukan.

"Kemlu menyampaikan apresiasi aptas upaya yang telah dilakukan oleh tim penyelidik Polda Metro Jaya dan para ahli yang dilibatkan selama pelaksanaan penyelidikan. Kemlu juga menghargai atensi serta berbagai masukan yang telah disampaikan oleh semua pihak terkait dengan wafatnya Saudara ADP," tuturnya.

Ahli Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Nathanael EJ Sumampouw mengungkap kondisi psikologis diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan.

Hal itu disampaikan dalam konferensi pers kematian Arya Daru di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (29/7/2025).

POLEMIK KEMATIAN ARYA DARU - Foto Arya Daru semasa hidup (kiri). Tangkapan layar CCTV saat Daru antre taksi. Gelagat Aneh Diplomat Arya Daru Usai Salah Kirim WhatsApp, Mendadak ke Bandara, Lari Masuk Kemenlu.
POLEMIK KEMATIAN ARYA DARU - Foto Arya Daru semasa hidup (kiri). Tangkapan layar CCTV saat Daru antre taksi. Gelagat Aneh Diplomat Arya Daru Usai Salah Kirim WhatsApp, Mendadak ke Bandara, Lari Masuk Kemenlu. (Facebook Arya Daru/Kompas TV)

Pemeriksaan terhadap Arya Daru dilakukan tim yang terdiri dari tujuh psikolog berpengalaman dengan pendekatan autopsi psikologis.

Nathanael menyebut dalam proses pengungkapan pihaknya mewawancarai keluarga, rekan kerja, atasan, dan orang-orang yang mengenal almarhum.  

Selain itu, pihaknya juga mempelajari dokumen dan informasi dari kehidupan pribadi, pekerjaan, serta data dari kepolisian untuk memahami kondisi psikologis.

Dari hasil pemeriksaan mendalam terungkap bahwa almarhum memiliki riwayat untuk mengakses layanan kesehatan mental secara daring. 

Data yang dihimpun, upaya itu pertama kali tercatat pada tahun 2013 dan terakhir kali terpantau pada tahun 2021.

Menurutnya, almarhum menjalankan tugas sangat mulia yakni memberikan perlindungan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri. 

Nathanael mengungkap Arya Daru seorang pekerja kemanusiaan yang memikul berbagai tanggung jawab, pelindung, pendengar, dan penyelamat (rescuer) bagi WNI yang terjebak dalam situasi krisis. 

Hal itu menuntut empati yang tinggi, kepekaan emosional yang mendalam, ketahanan psikologis, dan sensitivitas sosial. 

Dalam bahasa psikologis, almarhum mengalami burnout (kelelahan mental), compassion fatigue (kelelahan karena kepedulian), serta terpapar penderitaan dan trauma. 

Apsifor menyimpulkan almarhum memiliki karakteristik kepribadian yang cenderung menekan dan menyembunyikan apa yang dirasakan. 

"Almarhum mengalami dinamika psikologis yang kompleks," ujarnya.

Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi.

Saat ditemukan, korban dalam posisi tergeletak di atas kasur. 

Kepalanya dibungkus plastik dan terlilit lakban kuning, sementara tubuhnya tertutup selimut biru.

Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menyimpulkan tidak ada keterlibatan orang lain atas kematian Arya Daru.

"Hasil daripada penyelidikan yang kami lakukan bahwa penyelidikan yang kami lakukan kami simpulkan belum menemukan adanya peristiwa pidana," kata Kombes Wira Satya Triputra.
 
Wira menegaskan hasil penyelidikan sejauh ini tidak mengarah pada dugaan kejahatan.

Dalam perkara ini, polisi menyita sejumlah barang bukti dengan jumlah 103 item di antaranya gulungan lakban, kantong plastik, pakaian milik korban dan lainnya.

Selain itu, ditemukan obat sakit kepala dan obat lambung, meskipun belum dipastikan kaitannya dengan penyebab kematian.

Penyidik juga menemukan sidik jari Arya Daru pada permukaan lakban yang melilit kepalanya.

Sebanyak 24 saksi sudah diperiksa yang terbagi menjadi tiga klaster yakni rekan kerja, rekan kosan, dan keluarga.

Meskipun begitu, penyelidikan terkait kasus kematian Arya Daru belum dinyatakan dihentikan atau dikenal SP3.

(TribunNewsmaker.com/Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Arya DaruKemludiplomat muda tewas
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved