Ungguli Siak tapi Keok dari Dumai & Inhu, Ini Rangking 7 Daerah Termaju Riau, Berjuluk Bumi Sarimadu

Ungguli Siak tapi keok dari Dumai dan Indragiri Hulu (Inhu), inilah peringkat 7 daerah termaju di Provinsi Riau versi IDSD 2024. Daerahnya berjuluk Bumi Sarimadu yakni Kampar.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Hasil Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) 2024 yang dirilis BRIN menunjukkan persaingan ketat antar daerah di Provinsi Rau.

Pekanbaru terlihat memimpin berkat skor 4,21. Posisi kedua ditempati oleh Dumai yang mencatatakan skor 3,74.

Sementara di posisi ketiga ada Kabupaten Indragiri Hilir yang meraup skor 3,48.

Kabupaten Kampar tak kalah mencuri perhatian di peringkat 7 lewat raihan skor 3,35.

Berikut adalah deretan kota/kabupaten paling maju di Provinsi Riau berdasarkan IDSD 2024:

1. Kota Pekanbaru - 4,21

2. Kota Dumai - 3,74

3. Kabupaten Indragiri Hilir - 3,48

4. Kabupaten Indragiri Hulu - 3,47

5. Kabupaten Rokan Hulu - 3,42

6. Kabupaten Bengkalis - 3,39

7. Kabupaten Kampar - 3,35

8. Kabupaten Siak - 3,33

Baca juga: Kota Militer Rangking 8 Kota Termaju Jabar, Cuma Ungguli Sukabumi tapi Disalip Jauh Bandung & Bogor

9. Kabupaten Pelalawan - 3,32

10. Kabupaten Kuantan Singingi - 3,31

11. Kabupaten Rokan Hilir - 3,26

12. Kabupaten Kepulauan Meranti - 3,09

Penilaian Berdasarkan 12 Pilar

Dikutip dari laman resminya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melanjutkan pengukuran IDSD 2024 sebagai komitmen penyediaan data dasar yang akurat.

IDSD mengukur produktivitas dan kemajuan daerah menggunakan menggunakan kerangka Global Competitiveness Index (GCI) dari World Economic Forum (WEF).

Secara singkat, daya saing sebuah entitas wilayah ditentukan oleh kemampuannya dalam meningkatkan produktivitas di tiga lini yaitu produktivitas dalam faktor produksi, produktivitas yang didorong oleh efisien dan produktivitas yang didorong oleh inovasi.

Faktor pendorong produktivitas tersebut dituangkan ke dalam 4 komponen utama dan dijabarkan melalui 12 pilar daya saing.

Pilar tersebut meliputi institusi, infrastruktur, adopsi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), stabilitas ekonomi makro, kesehatan, keterampilan tenaga kerja, pasar produk, pasar tenaga kerja, sistem keuangan, ukuran pasar, dinamika bisnis, dan kapasitas inovasi.

(TribunNewsmaker.com)