Breaking News:

Isi Surat yang Diterima Keluarga Arya Daru, Ada Simbol Misterius, Eks Wakil Ketua KPK Ungkap Janggal

Inilah isi surat yang diterima keluarga Arya Daru, ada simbol misterius, eks Wakil Ketua KPK ungkap kejanggalan.

Kolase TribunNewsmaker.com/ Instagram
KEMATIAN ARYA DARU - Potret Arya Daru dan Bambang eks Wakil Ketua KPK. Inilah isi surat yang diterima keluarga Arya Daru, ada simbol misterius, eks Wakil Ketua KPK ungkap kejanggalan. 

07.20 WIB : Sampai Gedung Kemenlu

07.30 WIB : Duduk di meja kantor

17.52 - 18.07 WIB : Berada di mal Grand Indonesia bersama Vara dan Dion

21.30 WIB : Sampai di Gedung Kemenlu

21.43 WIB : Naik ke rooftop lantai 12 gedung Kemenlu

23.09 WIB : Turun dari rooftop

23.23 WIB : Terekam CCTV pulang ke kosan

23.26 WIB: Terekam CCTV buang sampah

Selasa 8 Juli 2025

07.39 WIB: Ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban kuning di dalam kamar

Hubungan dengan Sosok Vara

Hubungan diplomat Arya Daru dengan Vara masih menjadi rahasia Polisi. Polda Metro Jaya menyimpan hubungan Arya Daru dengan Vara yang sempat terekam CCTV di mal GI sebelum ditemukan tewas. 

Arya Daru ditemukan tewas di kosnya dengan wajah dilakban. Kini spekulasi muncul terkait suami Vara. 

Banyak yang penasaran siapa suami Vara.  

Sebab, hingga kini Polisi belum simpulkan kematian Arya Daru dibunuh atau bunuh diri. 

Sebelumnya, Arya Daru Pangayunan dan Vara sempat terekam kamera closed circuit television (CCTV) di mal Grand Indonesia Jalan M. H. Tharim, Jakarta Pusat mulai pukul 17.52 WIB, Senin (7/7/2025).

Mereka juga bersama Dion.

Vara diketahui merupakan pegawai di Kemenlu, tapi Dion belum diketahui hubungannya dengan Daru.

Pukul 21.18 WIB saat sedang mengantre taksi, Daru disebutkan salah mengirim chat.

Tak dijelaskan apa isi pesannya, untuk siapa dan salah dikirim kepada siapa.

Namun begitu Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan hubungan Daru dan Vara menyangkut privasi.

"Kami tidak bisa sampaikan karena privasi," kata Wira.

Yang jelas setelah salah kirim chat, handphone Daru langsung tidak aktif.

"Terakhir off di Grand Indonesia," katanya.

Penasihat Ahli Kapolri Irjen Pol (Purn)  Aryanto Sutadi meyakini isi pesan tersebut sudah diketahui oleh penyidik.

"Tafsiran saya para penyidik sudah memberi tahu pada keluarga, tapi saya gak ngerti apakah iya atau tidak. Soalnya jangan sampai dianggapnya kita tuh menyembunyikan karena ada maksud tertentu," katanya.

Ia menilai wajar jika publik memiliki spekulasi liar atas kesimpulan penyelidikan polisi soal kematian diplomat Arya Daru Pangayunan.

"Karena ada sesuatu yang masih hilang. Bukti yang clue tapi belum ketemu," katanya.

Bahkan spekulasi liar soal kaitan suami Vara dengan kematian Arya Daru Pangayunan.

Padahal belum dipastikan pula sosok Vara yang sebenarnya.

"Iya itu, kalau cara berpikir saya sebagai penyidik itu dengan adanya muncul isu adanya wanita pasti kan menimbulkan dua kemungkinan. Kemungkinan wah dia ketahuan kemudian gini gak tahan atau dengan kayak gitu lawannya melakukan apa dendam," katanya.

Untuk itu mestinya polisi menjawab menggunakan bukti dan keterangan.

"Itu resiko, yang pasti terjadi penafsiran yang dua itu, makanya ini harus dijawab dengan penjelasan bahwa ini seandainya itu tadi memang ada hubungan kayak gitu," katanya.

Polisi juga patut mempertimbangkan kaitan dengan penyebab diplomat Arya Daru Pangayunan meninggal.

"Tapi harus disampaikan hubungan ini mengakibatkan yang mana, harus dicari bukti lain yang lebih lengkap untuk menerangkan secara scientific sebab akibat itu tadi," kata Aryanto Sutadi.

Sebab jika pun memang Daru memiliki hubungan gelap dengan Vara, tapi tidak berkaitan dengan penyebab meninggal, itu akan menjadi percuma.

"Karena kalau hanya ada ini kemudian tidak ada kaitannya penyebab dia meninggal kan percuma kan," katanya.

(Tribunnewsmaker.com/ TribunMedan)

Sumber: Tribun Manado
Halaman 4/4
Tags:
Arya DaruKPKdiplomat muda tewasBambang Widjojanto
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved