Breaking News:

Emosi Dokter Tirta Tantang Pasien RSUD Sekayu yang Paksa Dokter Syahpri Buka Masker, Siap Tarung MMA

Emosi! Dokter Tirta tantang pasien RSUD Sekayu yang paksa dokter Syahpri untuk buka masker, siap ajak lari hingga tarung MMA.

Kolase TribunNewsmaker.com/ Istimewa/HO/Instagram Dr Tirta dan Istimewa
DOKTER - Potret Dokter Tirta dan Dokter Syahpri. Keluarga pasien yang sempat memaksa dokter spesialis RSUD Sekayu, dr. Syahpri Putra Wangsa, untuk melepas masker akhirnya menyampaikan permohonan maaf secara langsung. Dokter spesialis ginjal RSUD Sekayu, Syahpri Putra Wangsa, mengambil langkah hukum dengan melaporkan keluarga pasien ke Polres Muba. Dokter Tirta emosi. 

Emosi Dokter Tirta Tantang Pasien RSUD Sekayu yang Paksa Dokter Syahpri Buka Masker, Siap Tarung MMA

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kasus dugaan perlakuan tidak pantas yang dialami dokter RSUD Sekayu, dr. Syahpri Putra Wangsa, akhirnya mencuri perhatian publik hingga sampai juga ke telinga dokter sekaligus influencer kesehatan, dr. Tirta Mandira Hudhi.

Dokter Tirta, yang dikenal vokal membela tenaga medis, merasa sangat murka mendengar kabar rekan seprofesinya diperlakukan secara tidak pantas oleh keluarga pasien.

Menurutnya, apa yang dilakukan keluarga pasien tersebut sudah jauh melampaui batas kewajaran dan tidak bisa ditoleransi.

Tak hanya memberikan komentar, dr. Tirta bahkan secara terang-terangan balik menantang keluarga pasien itu untuk membuktikan diri di arena terbuka, baik melalui lomba lari maupun pertarungan MMA.

Pernyataan itu sontak menarik perhatian, sebab jarang ada dokter yang melawan balik dengan pernyataan keras seperti itu.

Kasus bermula ketika dr. Syahpri menerima intimidasi secara verbal dari keluarga pasien VIP di RSUD Sekayu.

Bahkan, Syahpri dipaksa untuk membuka masker oleh keluarga pasien, padahal ia tengah menjalankan tugas sesuai aturan medis yang berlaku.

Perlakuan kasar tersebut membuat banyak pihak terkejut dan mengecam, termasuk dr. Tirta yang merasa situasi itu mencoreng martabat profesi dokter.

Sebagai sesama tenaga medis, ia menegaskan dirinya kecewa berat terhadap insiden yang menimpa koleganya tersebut.

TIRTA AJAK LARI - Dokter Tirta buka suara atas insiden seorang dokter di RSUD Sekayu yang dipaksa buka masker dan mengalami perlakuan kasar dari keluarga pasien TBC. Tirta kini balik menantang keluarga pasien yang bertindak tak pantas untuk balapan lari hingga bertarung MMA.
TIRTA AJAK LARI - Dokter Tirta buka suara atas insiden seorang dokter di RSUD Sekayu yang dipaksa buka masker dan mengalami perlakuan kasar dari keluarga pasien TBC. Tirta kini balik menantang keluarga pasien yang bertindak tak pantas untuk balapan lari hingga bertarung MMA. (Instagram Dr Tirta dan Istimewa)

Baca juga: Ngotot Paksa Dokter RSUD Sekayu Lepas Masker, Keluarga Pasien Kini Minta Maaf, Tetap Dilaporkan

Menurut Tirta, sikap dr. Syahpri saat menghadapi situasi itu sudah sepenuhnya sesuai prosedur medis.

"Protokol yang dilakukan sejawat saya itu sudah benar, sangat benar. Kalau ada keluhan, salurkan lewat jalur resmi, bukan dengan emosi atau memukul dokter," ujar dr. Tirta pada Jumat (15/8/2025).

Ia menekankan bahwa setiap keluhan dari pasien maupun keluarga semestinya disampaikan melalui jalur resmi rumah sakit.

Misalnya, masyarakat bisa menuliskan kritik pada kotak saran, atau menyampaikan melalui bagian humas.

Dengan cara itu, keluhan dapat ditindaklanjuti tanpa harus menimbulkan keributan yang justru memperburuk keadaan.

Dr. Tirta bahkan menyindir keras aksi keluarga pasien yang mempermalukan dokter di depan umum.

Dalam nada berandai, ia menyatakan bahwa jika dirinya yang diperlakukan kasar seperti itu, responsnya mungkin jauh lebih keras.

"Kalau saya yang dipukul, mending sparing MMA tapi enggak ada rule. Nanti tukang parkir ikut, sekuriti ikut. Yang kasihan pasiennya," kata Tirta.

Sindiran tersebut ia lontarkan bukan untuk main-main, melainkan sebagai bentuk perlawanan simbolis terhadap aksi intimidasi.

Ia menegaskan bahwa persoalan antrean, administrasi, ataupun asuransi bisa diselesaikan dengan jalur yang benar, bukan dengan kekerasan.

"Kalau melampiaskan emosi dengan memukul atau narik kerah dokter dan nantang dokternya itu bisa berujung ke masalah hukum yang panjang," tegasnya.

Dr. Tirta kemudian menyoroti tindakan memaki-maki hingga memaksa membuka masker dr. Syahpri yang dianggapnya sebagai tindakan memalukan.

Dengan gaya khasnya yang ceplas-ceplos, ia bahkan menantang pelaku untuk berlari sejauh hampir half marathon.

"Kalau saya digituin, mungkin saya 'puh' (gerakan meludah). Atau malah saya ajak lari 20 KM. Kalau senior saya yang jago tinju dipukulin, mak bleng itu," ujarnya sambil menyindir.

Pernyataan itu menjadi gambaran bagaimana ia tidak akan tinggal diam jika dirinya diperlakukan serupa.

Pada akhirnya, ia menyatakan dukungan penuh agar kasus ini diproses secara hukum hingga tuntas.

"Jangan sampai kejadian ini terulang lagi. Kendalikan emosi, karena tujuan kita sama, pasien cepet sembuh," pungkas dr. Tirta.

Baca juga: Sosok Dokter Syahpri Tenaga Medis di Sumsel Dipaksa Lepas Masker Keluarga Pasien, Apa yang Terjadi?

DOKTER - Keluarga pasien yang sempat memaksa dokter spesialis RSUD Sekayu, dr. Syahpri Putra Wangsa, untuk melepas masker akhirnya menyampaikan permohonan maaf secara langsung. Dokter spesialis ginjal RSUD Sekayu, Syahpri Putra Wangsa, mengambil langkah hukum dengan melaporkan keluarga pasien ke Polres Muba. Ia sengaja membuat laporan untuk mencegah aksi kekerasan terhadap tenaga kesehatan lainnya.
DOKTER - Keluarga pasien yang sempat memaksa dokter spesialis RSUD Sekayu, dr. Syahpri Putra Wangsa, untuk melepas masker akhirnya menyampaikan permohonan maaf secara langsung. Dokter spesialis ginjal RSUD Sekayu, Syahpri Putra Wangsa, mengambil langkah hukum dengan melaporkan keluarga pasien ke Polres Muba. Ia sengaja membuat laporan untuk mencegah aksi kekerasan terhadap tenaga kesehatan lainnya. (Istimewa/HO)

Respons Menkes

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan keprihatiannya terkait intimidasi yang dialami dokter Syahpri Putra Wangsa. 

Budi Gunadi pun menegaskan akan mendukung penuh langkah hukum yang ditempuh Syahpri

Kapolres Musi Banyuasin (Muba), AKBP God Parlasro Sinaga memastikan penyelidikan kasus tersebut tetap berlanjut. 

“Saya turut prihatin terhadap kejadian kekerasan verbal dan fisik yang dialami oleh dokter Syahpri pada 12 Agustus kemarin. Beliau mendapatkan ancaman verbal, direkam tanpa izin, dan dipaksa melepas masker di ruang isolasi oleh keluarga pasien,” kata Menkes dikutip dari Instagram resminya pada Kamis (14/8/2025).

Budi mengatakan dokter Syahpri ialah dokter subspesialis yang sudah mengabdi di RSUD Sekayu, berjarak sekitar empat jam perjalanan dari Kota Palembang. 

Kekerasan dan pelecehan terhadapnya pun tidak dapat diterolerir.

"Apalagi kepada tenaga medis berkualitas yang mengabdi di daerah,” tegasnya.

Ia mengerahkan tim dari Kementerian Kesehatan untuk membantu mengawal proses hukum yang ditempuh dokter Syahpri.

“Semoga proses hukum berjalan lancar dan memberi efek jera bagi pelaku,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Muba AKBP God Parlasro Sinaga memastikan penyelidikan kasus ini tetap berlanjut.

Hingga saat ini, pihaknya belum menerima adanya perdamaian dari pelapor maupun terlapor.

“Apabila kedua belah pihak nantinya ingin bertemu untuk mengupayakan perdamaian, tentu kami fasilitasi. Namun, selagi belum ada kesepakatan damai, proses hukum tetap berjalan,” kata God.

Kasus ini mendapat perhatian luas publik dan tenaga kesehatan, yang menyerukan perlindungan lebih kuat bagi dokter dan tenaga medis di lapangan.

Penyidik pun telah melakukan pemeriksaan terhadap dua orang saksi terkait laporan tersebut.

Mereka dimintai keterangan terkait peristiwa kejadian ketika korban dipaksa oleh keluarga pasien untuk membuka masker ketika sedang bertugas.

"Kami pastikan laporannya diproses sesuai prosedur yang berlaku. Buktinya tadi pagi, saya langsung asistensi yang dihadiri Kasat Reskrim dan Kasi Propam untuk memastikan kasus ini berjalan sesuai prosesnya," jelas God.

Diberitakan sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Sekayu drg. Dina Krisnawati Oktaviani membenarkan bahwa keluarga pasien dan dokter Syahpri telah bertemu untuk mengklarifikasi kejadian.

Pertemuan itu berlangsung di RSUD Sekayu pada Rabu (13/8/2025). 

Namun, ia membantah kabar bahwa pertemuan itu membuat langkah hukum dokter Syahpri yang sudah melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Muba dihentikan.

"Pertemuan dengan keluarga pasien bukan bertujuan untuk menghentikan proses hukum, melainkan untuk memberi ruang klarifikasi dari keluarga pasien atau terduga pelaku," ujar Dina kepada wartawan, Kamis (14/8/2025).

"Pihak RSUD Sekayu akan tetap memastikan, mendampingi, mendukung, dan mengawal proses hukum yang tetap berlanjut sesuai ketentuan yang berlaku dan sepenuhnya menjadi kewenangan aparat kepolisian serta penegak hukum," tuturnya.

(Tribunnewsmaker.com/ TribunJakarta)

Tags:
Dokter TirtaSyahpriRSUDSekayu
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved