Usai Laporkan Pasien yang Bentak & Paksa Buka Masker, Dokter Syahpri Kini Dibuntuti Orang: Difoto
Usai laporkan pasien yang membentak dan memaksa dirinya buka masker, Dokter Syahpri kini dibuntuti orang: difoto dari dekat.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Usai Laporkan Pasien yang Bentak & Paksa Buka Masker, Dokter Syahpri Kini Dibuntuti Orang: Difoto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Insiden yang menimpa dokter bedah Syahpri Putra Wangsa dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, kini menjadi perhatian serius publik dan pihak manajemen rumah sakit.
Demi mengantisipasi kemungkinan buruk yang bisa saja muncul, pihak manajemen RSUD Sekayu segera mengambil langkah tegas dengan memperketat pengamanan bagi dokter Syahpri.
Keputusan itu diambil karena sebelumnya dokter Syahpri sempat menjadi korban pemaksaan yang dilakukan oleh keluarga pasien, sebuah kejadian yang dinilai tidak hanya mengganggu profesionalisme medis, tetapi juga membahayakan keselamatan pribadi dokter.
Kasubag Humas RSUD Sekayu, Dwi, menjelaskan bahwa peristiwa itu berlangsung pada Kamis (14/8/2025), tepat satu hari setelah dokter Syahpri melaporkan kasus pemaksaan tersebut ke Polres Musi Banyuasin.
Menurut penuturan Dwi, situasi semakin menegangkan ketika sebuah mobil tak dikenal tiba-tiba mengikuti kendaraan dokter Syahpri di jalan.
"Dokter Syahpri diikuti oleh mobil tak dikenal yang mendahului kendaraannya dan langsung mengambil foto dalam jarak dekat. Betul kejadian itu ada, tapi kami tidak tahu motifnya apa," jelas Dwi kepada wartawan pada Senin (18/8/2025).
Kejadian itu sontak menimbulkan kekhawatiran, sehingga Direktur Utama RSUD Sekayu merasa perlu segera mengambil tindakan pengamanan ekstra.
"Sebagai bentuk kewaspadaan, kami menganggap ini serius agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga keamanan dokter Syahpri diperketat," ungkapnya menegaskan sikap rumah sakit.
Peningkatan pengamanan ini dilakukan tidak hanya sebagai upaya melindungi dokter Syahpri secara pribadi, tetapi juga untuk menjaga wibawa dan kredibilitas rumah sakit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Baca juga: Emosi Dokter Tirta Tantang Pasien RSUD Sekayu yang Paksa Dokter Syahpri Buka Masker, Siap Tarung MMA

Dwi menambahkan bahwa meskipun ada kasus tersebut, seluruh proses hukum di Polres Muba tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Ia menekankan bahwa para tenaga medis di RSUD Sekayu tetap menjalankan tugasnya secara profesional dan optimal, tanpa membiarkan insiden itu memengaruhi pelayanan kesehatan kepada pasien.
"Dokter dan tenaga kesehatan bekerja di RSUD Sekayu adalah aset berharga rumah sakit. Mereka harus bekerja dengan rasa aman dan nyaman, tanpa ancaman dari pihak mana pun," tegas Dwi.
Pernyataan itu sekaligus menjadi pesan bahwa keselamatan tenaga kesehatan adalah prioritas utama, karena tanpa rasa aman, kualitas layanan medis akan terganggu.
Sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Musi Banyuasin telah bergerak cepat dengan memeriksa sejumlah saksi yang terlibat dalam peristiwa pemaksaan terhadap dokter Syahpri.
Dalam kasus ini, diketahui bahwa dokter Syahpri merupakan seorang dokter spesialis Nefrologi di RSUD Sekayu, sementara pihak yang diduga melakukan pemaksaan adalah Ismet Syahputra, salah satu keluarga pasien.

Baca juga: Sosok Dokter Syahpri Tenaga Medis di Sumsel Dipaksa Lepas Masker Keluarga Pasien, Apa yang Terjadi?
Kasat Reskrim Polres Muba, AKP Muhammad Afhi Abrianto, menegaskan bahwa penyidik telah menerapkan Pasal 335 KUHP terkait dugaan tindak pidana pemaksaan kepada terlapor.
"Untuk sekarang masih pemeriksaan para saksi, termasuk terlapor juga sudah dimintai keterangan. Secepatnya bakal ada penetapan tersangka," kata Afhi kepada wartawan pada Senin, 18 Agustus 2025.
Proses hukum yang sedang berlangsung ini diharapkan dapat memberikan keadilan, baik bagi pihak korban maupun sebagai efek jera agar insiden serupa tidak terulang lagi.
Kasus yang menimpa dokter Syahpri ini sekaligus menjadi pengingat bahwa profesi medis tidak hanya berhubungan dengan urusan kesehatan pasien, tetapi juga rentan terhadap risiko sosial yang bisa membahayakan keselamatan tenaga kesehatan.
Dengan adanya langkah tegas dari pihak rumah sakit dan kepolisian, publik berharap keamanan dokter Syahpri dapat terjamin, sementara pelayanan medis di RSUD Sekayu tetap berjalan lancar tanpa intimidasi.