Demo Buruh
Detik-detik Ketua DPRD Wonosobo Eko Prasetyo Salah Lafalkan Pancasila di Depan Pendemo, Beber Alasan
Inilah momen Ketua DPRD Kabupaten Wonosobo, Eko Prasetyo Heru Wibowo ketika keliru melafalkan Pancasila di hadapan demonstran.
Editor: Febriana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah momen tak terduga saat Ketua DPRD Kabupaten Wonosobo, Eko Prasetyo Heru Wibowo salah melafalkan Pancasila.
Hal itu terjadi saat ia menemui massa pendemo di depan Kantor Bupati Wonosobo, Sabtu (30/8/2025).
Eko Prasetyo Heru Wibowo akhirnya minta maaf dan beber alasan salah.
Ya, sebuah potongan video berdurasi sekira satu menit menampilkan Ketua DPRD Kabupaten Wonosobo, Eko Prasetyo Heru Wibowo mengucapkan Pancasila beredar di berbagai platform media sosial.
Dalam cuplikan video tersebut, tampak Ketua DPRD keliru mengucapkan sila kedua Pancasila.
Saat itu massa yang berdemo meminta Eko membacakan Pancasila.
Namun dia salah menyebut sila ke-2 dengan kalimat “Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia”.
Seperti diketahui, harusnya sila kedua berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab.”
Sorakan massa pun terdengar.
Sementara video insiden itu cepat menyebar di media sosial dengan berbagai komentar warganet.
Peristiwa tersebut terjadi saat aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Wonosobo, Sabtu (30/8/2025).
Kesalahan pengucapan tersebut sempat memicu sorakan massa.
Menyadari kesalahannya, Ketua DPRD kemudian mengulangi pengucapan Pancasila dari sila pertama hingga kelima secara benar dan lancar.
Video yang tersebar di media sosial ini pun mengundang beragam tanggapan warganet.
Meminta Maaf
Baca juga: Sosok Andie Dinialdie Ketua DPRD Sumsel Bersumpah di Atas Al-Quran, Janji Penuhi Tuntutan Massa Demo

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Wonosobo, Eko Prasetyo Heru Wibowo mengakui kekeliruan tersebut dan menyampaikan permohonan maaf.
Dia menjelaskan, saat itu kondisi fisiknya sedang lelah setelah mengikuti rangkaian kegiatan sejak pagi hari.
Termasuk juga menghadiri apel dan berdiri selama sekira empat jam saat menemui massa aksi.
Menurutnya, situasi di tengah kerumunan yang cukup besar membuat konsentrasinya sempat terganggu.
"Intinya saya minta maaf."
"Itu kesalahan saya karena posisi saya tidak fokus."
"Sejak pagi sudah mengikuti apel dan langsung menemui massa aksi selama sekira 4 jam berdiri."
"Di hadapan massa jadi nge-blank, tidak fokus," ucapnya, Senin (1/8/2025)
Meski demikian, Eko Prasetyo menegaskan bahwa dia tetap menghargai aspirasi yang disampaikan masyarakat.
Dia juga mengapresiasi jalannya aksi yang berlangsung secara tertib sebagai bentuk partisipasi warga dalam menyampaikan pendapat.
"Tapi yang pasti saya mengapresiasi aksi tersebut."
"Masyarakat menyampaikan aspirasi dan kami terima," tandasnya.
Baca juga: Sosok Ajie Karim, Anggota DPRD Sumut Diduga Dugem & Peluk Wanita saat Rakyat Demo, Telantarkan Istri

Aksi Tetap Kondusif
Meski terjadi insiden tersebut, suasana aksi tetap kondusif.
Massa melanjutkan tuntutan mereka yang sudah disuarakan sejak pagi hari.
Setelah itu, Eko bersama Bupati Wonosobo dan Kapolres menandatangani pernyataan sikap yang kemudian diserahkan ke perwakilan massa dan dikirim simbolis ke Senayan melalui Kantor Pos.
Massa mengangkat isu lokal seperti jalan rusak, pungutan liar di sekolah, kenaikan tarif Puskesmas, hingga galian C ilegal di lereng Gunung Sindoro.
Mereka juga menautkan keresahan lokal dengan isu nasional, termasuk desakan agar aparat pembunuh Affan Kurniawan diadili dan pembubaran DPR.
(TribunNewsmaker.com)(TribunJateng.com)