Berita Kriminal
Profesi Haji Sahroni yang Tewas Terkubur Bersama Keluarga dalam Rumah di Indramayu, Pengusaha Walet
Inilah profesi Haji Sahroni yang tewas terkubur bersama keluarga dalam rumah di Indramayu, pengusaha walet.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Profesi Haji Sahroni yang Tewas Terkubur Bersama Keluarga dalam Rumah di Indramayu, Pengusaha Walet
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Haji Sahroni yang berusia 70 tahun diketahui menjadi salah satu korban tewas dalam tragedi mengenaskan sekeluarga di Jalan Siliwangi, tepatnya di pinggir Jalan Raya Paoman, Indramayu, Jawa Barat.
Kasus ini sontak menggemparkan warga setelah pihak kepolisian menemukan lima jasad sekaligus terkubur rapi di bawah sebuah pohon nangka yang berada di halaman belakang rumah korban, pada Senin malam, 1 September 2025.
Lima korban yang ditemukan itu terdiri dari pasangan suami istri, seorang ayah mertua, seorang anak perempuan, serta seorang bayi mungil yang masih belum genap usianya.
Dari data yang berhasil dihimpun, Haji Sahroni sendiri diketahui merupakan seorang pensiunan bank, sekaligus memiliki usaha walet yang cukup dikenal di kawasan tersebut.
Sementara itu, sang putra bernama Budi dikenal masyarakat sekitar sebagai pengusaha sembako yang menikah dengan Euis, dan dari pernikahan itu mereka dikaruniai dua orang anak yang masih kecil.
Lokasi usaha grosir sembako milik Budi berada persis di samping rumah keluarga, dengan jarak hanya sekitar 30 meter dari kediaman utama.
“Anaknya Budi ini pengusaha grosiran sembako ya, di samping rumah sebelah kiri," tutur Sohib, salah seorang warga yang menjadi saksi keseharian keluarga itu.
Ia menambahkan, “Kalau ada mobil boks datang beberapa hari sebelumnya, itu hanya ngirim barang usaha Mas Budi seperti gula, pasir, dan lainnya,” ungkapnya saat ditemui di lokasi pada Selasa, 2 September 2025, sebagaimana diberitakan TribunJabar.com.
Menurut penuturan Sohib, mobil boks yang terakhir kali terlihat mengirim barang ke rumah keluarga Sahroni datang pada hari Jumat atau Sabtu, sebelum akhirnya kasus pembunuhan ini terungkap.

Baca juga: 5 Fakta Haji Sahroni & Keluarga Tewas Terkubur di Indramayu, Tetangga Curiga 2 Pikap Parkir Lama
Keterangan itu seolah menguatkan bahwa kehidupan keluarga Sahroni memang masih berjalan normal hingga beberapa hari menjelang penemuan jasad.
Namun, warga sekitar juga mengakui bahwa keluarga besar Haji Sahroni selama ini dikenal cukup tertutup dan jarang berbaur dengan lingkungan sekitar.
Sehari-hari aktivitas mereka tidak banyak terlihat, bahkan nyaris tidak ada interaksi dengan tetangga selain urusan pekerjaan dan ibadah.
"Kalau sosok Pak Sahroni itu, keluarga ini memang keluarga tertutup," jelas Sohib lagi saat diwawancarai langsung oleh wartawan di lokasi kejadian, Selasa (2/9/2025), seperti dikutip dari Tribuncirebon.com.
Ia juga menambahkan gambaran tentang keseharian korban, “Dari masyarakat sekitar juga kalau melihat cuma hanya lewat dari samping naik motor ke masjid, seperti salat Duhur atau Asar ke masjid,” sambungnya.
Keterangan itu menunjukkan bahwa meski jarang bergaul dengan tetangga, Haji Sahroni tetap dikenal sebagai sosok yang rajin beribadah dan rutin datang ke masjid pada waktu-waktu salat tertentu.
Kebiasaan itulah yang selama ini menjadi ciri khas dan satu-satunya interaksi sederhana keluarga Sahroni dengan masyarakat setempat.
Kini, setelah tragedi memilukan itu terjadi, suasana di sekitar rumah korban berubah mencekam, meninggalkan duka mendalam sekaligus tanda tanya besar bagi warga mengenai apa yang sebenarnya menimpa keluarga tertutup tersebut.

Awal Mula Ditemukan
Sohib (42), tetangga korban, menceritakan awal mula peristiwa itu terungkap.
Ia mengatakan, kecurigaan muncul sejak Kamis lalu setelah seorang warga bernama Ayu tidak mendapat kabar dari Euis, salah satu korban, yang biasanya aktif berkomunikasi.
“Awalnya Ibu Ayu cerita ke saya. Katanya sudah beberapa hari WA ke Bu Euis enggak dibalas, telepon juga enggak diangkat."
"Rumah pun kelihatan sepi tanpa aktivitas,” ujar Sohib saat ditemui di lokasi, Selasa (2/9/2025).
Menurutnya, Ayu kemudian meminta bantuan Ema, kerabat keluarga Sahroni.
Dari luar rumah, kondisi terlihat mencurigakan. Pintu terkunci rapat dari dalam, sementara suasana rumah sunyi senyap.
“Akhirnya Ibu Ema bersama warga nekat mendobrak pintu sekitar jam 17.30 WIB."
"Pas masuk rumahnya rapi, enggak ada tanda-tanda keributan."
"Tapi dari samping halaman tercium bau busuk yang menyengat,” ucapnya.
Baca juga: 5 Fakta Haji Sahroni & Keluarga Tewas Terkubur di Indramayu, Tetangga Curiga 2 Pikap Parkir Lama
Dari arah halaman kosong sebelah kanan rumah, terlihat gundukan tanah dengan bagian kaki manusia menyembul keluar.
“Ibu Ema langsung panggil warga cari cangkul dan ternyata benar jasad Pak Haji Sahroni"
"Belum sempat diperiksa lebih lanjut, Ibu Ema langsung telepon polisi,” kata dia.
Tak lama kemudian, polisi berdatangan.
“Sekitar jam 19.30 WIB sudah ramai polisi dan warga."
"Saya pun enggak bisa lihat jelas karena sudah padat."
"Polisi yang akhirnya menemukan jasad lain di lubang yang sama,” katanya.
Kelima korban yang ditemukan terkubur itu adalah Haji Sahroni (70), anaknya Budi (43), menantu bernama Euis (37), serta dua cucu mereka, Ratu (7) dan seorang bayi berusia 8 bulan.
“Jumlahnya lima orang, semuanya masih satu keluarga."
"Yang pertama kelihatan Pak Sahroni, baru polisi menemukan jasad lainnya,” ujarnya.
Polisi Sita Barang Bukti
Polisi menemukan sejumlah barang bukti mencurigakan di lokasi, mulai dari cangkul, ember kecil, sprei biru, hingga terpal yang semuanya terdapat bercak darah.
Lima jasad yang diduga masih satu keluarga ditemukan terkubur dalam satu lubang di belakang rumah mereka, Senin (1/9/2025) sore.
“Ya soal peristiwa penemuan 5 jasad yang diduga dibunuh, perlu kami jelaskan benar bahwa pada hari Senin, tanggal 1 September 2025, sekira pukul 17.00 WIB, telah ditemukan lima orang dalam keadaan meninggal dunia di sebuah rumah alamat Jalan Siliwangi Nomor 52, Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu,” ujar Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno saat diwawancarai di Mapolres, Selasa (2/9/2025), dilansir dari Tribuncirebon.com.
Menurut Tarno, jenazah ditemukan usai warga melaporkan adanya bau busuk yang menyengat dari arah rumah tersebut.
Polisi yang datang ke lokasi menemukan gundukan tanah di belakang rumah.
“Di TKP ditunjukinlah gundukan tanah di belakang rumah tersebut."
"Setelah dilakukan penggalian, ditemukanlah, diangkat sebanyak lima jenazah, yang mana terdiri dari tiga orang dewasa dan dua anak-anak,” ucapnya.
Kelima jasad itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Losarang, Indramayu, untuk proses identifikasi dan otopsi.
Polisi juga telah meminta keterangan dari lima orang saksi terkait peristiwa tersebut.
“Untuk lengkapnya, apakah ditemukan luka-luka atau hal-hal lainnya, lima jenazah tersebut makanya kita bawa ke rumah sakit."
"Sementara barang bukti yang diamankan adalah satu buah cangkul, satu buah ember kecil, satu sprei biru dengan bercak darah, serta satu terpal biru yang juga terdapat bercak darah,” jelas dia.
Polisi memastikan seluruh korban dimakamkan dalam satu lubang yang sama, tanpa ada ikatan di tubuh mereka.
Dari perkiraan awal, korban telah meninggal sekitar dua hari sebelum ditemukan.
Sementara itu, warga sekitar masih diliputi rasa takut dan ngeri usai penemuan tersebut.
Korban diketahui adalah Haji Sahroni (70), anaknya Budi (43), menantunya Euis (37), serta dua cucunya, Ratu (7) dan seorang bayi berusia delapan bulan.
Seperti diketahui, Malam itu, Senin (1/9/2025), warga Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, diguncang kabar yang sulit dipercaya.
Dari sebuah rumah sederhana di lingkungan mereka, polisi menemukan lima jasad anggota keluarga yang terkubur di bawah pohon nangka di halaman belakang.
Beberapa warga mengaku sempat melihat hal mencurigakan sebelum penemuan tersebut.
Pada Sabtu dini hari, dua mobil pikap berhenti cukup lama di depan rumah korban.
Saat itu, tak ada yang mengira peristiwa janggal tersebut berkaitan dengan peristiwa mengerikan yang kemudian terbongkar.
Begitu penemuan itu diketahui, suasana berubah mencekam.
Polisi segera memasang garis kuning di sekitar rumah korban.
Proses olah tempat kejadian perkara berlangsung hingga larut, sementara jenazah satu per satu dievakuasi menuju Rumah Sakit Bhayangkara Losarang untuk diautopsi.
Kini, Kelurahan Paoman masih diselimuti rasa was-was.
Warga berharap polisi segera mengungkap tabir gelap tragedi tersebut, agar keadilan bagi keluarga yang malang itu bisa terwujud dan ketenangan kembali hadir di kampung mereka.