Ketiga, pemenuhan kebutuhan Bahan Bakar Minyak dan Pelumas (BMP) sebesar Rp 5,5 triliun,
Terakhir, pembentukan Komando Operasi Khusus (Koopsus) sebesar Rp506,0 miliar.
Kementerian Pertahanan juga akan melanjutkan program dan kegiatan prioritas yang strategis dalam rangka mendukung terwujudnya pemenuhan Minimum Essential Force (MEF).
MEF adalah kekuatan pokok minimun yang merupakan proses untuk modernisasi alat utama sistem pertahanan (alusista) Indonesia.
Bila dilihat lebih rinci, anggaran Kementerian Pertahanan pada 2020 akan diperuntukkan untuk pengadaan alutsista dengan alokasi anggaran sebesar Rp 14,5 triliun.
• VIDEO Santri Meramal Prabowo Subianto Jadi Menteri Jokowi Viral, Ganjar Pranowo: La Kok Sesuai?
Juga untuk pengembangan sarana dan prasarana matra darat sebesar Rp 1,2 triliun.
Rinciannya, untuk rumah prajurit TNI AD sebanyak 1.110 Unit; Pos Pamtas sebanyak 9 Pos; serta Lanjutan pembangunan Divisi 3 (Kostrad, Kodam dan Yon Komposit).
Anggaran juga akan digunakan untuk pengembangan sarana dan prasarana matra laut sebesar Rp 2 triliun.
Rinciannya untuk lanjutan pembangunan Sarpras Koarmada III dan Pasmar-3 Sorong.
Selain itu, dana itu akan digunakan untuk pemeliharaan/perawatan Alpung, KRI, Kal dan Ranpur/Rantis untuk 143 unit sebesar Rp 3,1 triliun.
Lainnya untuk pemeliharaan/perawatan pesawat udara, senjata dan almatsus lainnya untuk 228 pesawat sebesar Rp 5,1 triliun.
Lantas, apa saja program dan fokus Prabowo di Kementerian Pertahanan setelah dilantik?
Diketahui, Prabowo menerima sejumlah masukan terkait permasalahan di sektor pertahanan.
Seluruh masukan itu nantinya akan menjadi bahan dalam Rapat Kabinet.
Demikian dikatakan Sekjen Kementerian Pertahanan, Laksdya TNI Agus Setiadji seusai bertemu Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019).